Take #5

32 5 0
                                    


Ada harga ada barang

-Jeon Mishil


💼💼💼

Sudah sepuluh menit Mishil meneliti daftar menu didepanya. Kepalanya sibuk menghitung nominal uang yang harus ia keluarkan sebelum memesan.

"Bagaimana sudah belum?" Tanya Seokjin.

"Tunggu sebentar" Mishil masih mengulur waktu.

" Aku rekomendasikan sushi salmonya. Sushi salmon disini rasanya sangat enak" Mishil tersenyum garing menanggapi ucapan Seokjin. Tentu saja enak, harganya saja 20.000 won perporsi. Jumlah uang segitu bisa ja gunakan untuk makan selama seminggu.

"Yeah ada harga ada barang" sahut Mishil seadanya.

Ddrrttt.... Dddrrrttt......

Getaran ponsel membuat Mishil mengangkat panggilan dengan cepat.

" Yeobo...."

' YAK KAU INI KEMANA SAJA HEUH! AKU SUDAH MENUNGGUMU SEJAK TADI TAHU! CEPAT PULANG! SUPNYA MULAI DINGIN SEKARANG!" gadis Jeon menutup matanya sejenak. Sial ia dalam masalah sekarang.

"Iya aku segera datang!" Mishil meraih tas slempang miliknya dan beranjak dari tempat duduknya.

Ceroboh sekali dia, lupa jika sudah memiliki janji dengan roomatenya sendiri.

" Eits mau kemana?" Cegah Seokjin meraih pergelangan tangan Mishil gesit.

"Maaf ini darurat! Kita bisa makan malam lain waktu" bujuk Mishil, berusaha melarikan diri.

"Tidak bisa! Kau tidak berniat kabur dari ku kan nona Jeon? Aku orang yang sangat sibuk, tidak setiap waktu aku bisa keluar. Jadi kau harus mentraktir sekarang!" Mutlak Seokjin.

Jika difikir- fikir ucapan Seokjin ada benarnya juga, pemuda itu bukan pengangguran yang memiliki banyak waktu luang.

Mishil kembali duduk ditempatnya, gadis itu memilih menghubungi Yoo Jung dan meminta maaf tidak bisa makan bersama. Sekaligus memberitahu Yoo Jung untuk tidak menunggunya.

" Permisi!" Seokjin mengangkat tanganya memanggil seorang pelayan yang berdiri tidak jauh dari meja mereka.

"Ayo pesan sesuatu" titah Seokjin.

Mishil hanya bisa tersenyum hambar dihadapkan kembali pada daftar menu menjengkelkan disana.

"Aku akan pesan sushi salmon dua porsi dan latte sebagai minumanya, kau sudah memutuskan mau makan yang mana?" Mishil mengulum senyum mendengar pesanan Seokjin. Dua porsi? Astaga, sepertinya Seokjin benar-benar berniat memerasnya sekarang.

"Aku cream sup saja" hanya ini satu-satunya makanan dengan harga dibawah 10.000 won.

" Kau tidak minum?" Seokjin bertanya memastikan.

" Air putih saja" mendengar jawaban
Mishil membuat Seokjin hampir terbahak ditempatnya. Pemuda itu pasti sudah tertawa keras seandainya tidak ingat posisinya sekarang.

"Sudah? Ada lagi?" Pelayan restauran bertanya memastikan tidak ada yang ingin dipesan lagi sebelum pergi dari sana.

Mishil mengangguk mantap menanggapi.

"Pesan apapun yang kau inginkan Mishil, aku yang traktir" ujar Seokjin saat sang pramuniaga sudah agak jauh dari meja mereka.

"Hah?"

"Hahaha kau ini hobi sekali mengatakan hah ya? Astaga Mishil, ayo pesan apapun yang kau inginkan, Aku yang traktir. Nanti saat kau mendapatkan gaji pertama kau ganti mentraktirku" Mishil hanya tersenyum garing menanggapi. Ia fikir Seokjin akan melunaskan hutang traktiranya, namun nyatanya pemuda itu hanya menunda giliranya mentraktir.

Bangtan New Staff ( Completed: 02/05/21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang