Take #21

35 5 5
                                    

secinta apapun seorang pemuda padamu, akan tetap ada salah satu keluarganya yang melihat derajatmu

-Tuan Jeon

💼💼💼

Dua minggu berlalu dengan menyebalkan. Mishil hanya duduk- duduk dan tidak bisa bepergian jauh. Sekertaris Dazai itu menjadi ketergantungan dengan kruk untuk berjalan. Cidera yang dialaminya tidak terlalu parah, namun cukup menyulitkan Mishil untuk berjalan.

Kabar baiknya hal itu membuatnya jadi memiliki banyak waktu bersama Dazai. Pemuda itu rutin mengantar jemput Mishil ke kantor. Mishil sangat bersyukur tentu saja. Ia tetap produktif meski sedang tidak dalam kondisi prima.

Mishil baru saja selesai mandi saat Jinshil mengetuk pintu kamar mandi keras.

Gadis itu berusaha berjalan meski sambil merambati dinding. Sudah seminggu Mishil mencoba berjalan. Ia tidak bisa memanjakan kakinya terlalu lama.

Brak....

" Aaarrggghhh...." Ringis Mishil saat tubuhnya terjatuh dilantai. Ia sering mengalami hal satu ini. Terjatuh saat kakinya sudah tidak ingin dipaksa berdiri lagi.

" YAK MISHIL! CEPAT KELUAR! SEDANG APA KAU INI HEUH?" Teriak Jinshil tidak sabar. Tidak menyahut, Mishil mendiamkan saja ucapan adiknya.

Gadis itu mencoba bangkit sambil memegangi wastafel disisi kanannya.

Cklek.....

Pintu kamar mandi buka menampilkan wajah Mishil dari dalam kamar mandi.

Brak.....

Mishil kembali terjatuh didepan pintu kamar mandi.

" KAU MENCOBA BERDIRI LAGI HAH?" Omel Jinshil kasar. Meskipun begitu gadis SMU itu tetap membantu Mishil berdiri dan memapahnya ke ranjang.

Sepedas- pedasnya mulut Jinshil, anak itu masih tahu balas budi. Ia tidak mungkin tinggal dirumah mewah jika bukan karena kakaknya itu. Walaupun secara harfiah semua fasilitas yang ia miliki didapatkan dari Kim Seokjin. Namun jika Seokjin bukan kekasih kakaknya, ia tidak mungkin mendapatkan semua ini bukan?. Jadi biarkan Jinshil sedikit berbuat baik kepada kakaknya.

" Ada apa mencariku?" Tanya Mishil setelah mendudukan dirinya di ranjang.

" APA GUNANYA PONSELMU ITU! BANTING SAJA JIKA TIDAK BERGUNA! AISH BENAR- BENAR! SEOKJIN SEJAK TADI MENCOBA MENGHUBUNGIMU NAMUN TIDAK BISA! DIA MENCARI MU TAHU!" cerocos Jinshil terlihat jengkel.

" Ponselku? Ah ponselku mati! Aku akan menghubunginya nanti"jawab Mishil dengan entengnya.

Gadis itu meraba nakas dan mencharger ponselnya.

" Ah sudahlah! Ini gunakan ponselku!" Jinshil menghubungkan panggilannya ke Kim Seokjin dan menyerahkan ponselnya kearah sang kakak.

" Kembalikan padaku saat sudah selesai!" Jinshil keluar dari kamar kakaknya setelahnya.

Mishil hanya mengangguk menanggapi.

' yeoboseo' panggilan terhubung. Seokjin menyapa dari sebrang sana.

" Ah seokjin ssi, ini aku. Jinshil bilang kau mencoba menghubungiku. Maaf ya ponselku kehabisan daya" jelas Mishil. Berharap Seokjin bisa memaklumi alasanya.

' ah iya, tidak apa- apa' beruntung Seokjin menerima alasan Mishil.

" Ah ya kenapa mencariku?" Tanya Mishil. Ia tidak merasa memiliki hal penting untuk disampaikan pada Seokjin sekarang.

Bangtan New Staff ( Completed: 02/05/21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang