Take #2

44 9 0
                                    

Bergeraklah lebih cepat, waktu adalah uang.

-Hong Sena


💼💼💼

Seorang pemuda dengan pakaian casual melangkah santai memasuki studio syuting. Pandanganya berpedar memperhatikan sekeliling. Sebouquet bunga lili putih dan sebuah kartu ucapan selamat berada dalam genggamanya.

"AWAS!"

"MISHIL!"

" MINGGIR!"

Teriak memekakan telinga itu tidak dihiraukan sang pemuda. Sosok jakung itu hanya berfikir syuting hari ini berlangsung dengan heboh.

Brak....

"aarrrgghhh" rintih sang pemuda saat seorang jatuh tepat diatas kedua tanganya.

Entah karena sang pemuda yang tidak siap atau tubuh sang gadis yang terlalu berat kini keduanya jatuh terjerembab bersama dilantai.

Orang-orang datang menghampiri dengan tergesa. Mengerubungi dua orang yang jatuh kelantai bak semut mengerumuni gula.

" MINGGIR! MINGGIR!" Tuan Kang datang mengambil sang gadis yang sedang tidak sadarkan diri.

"kau tidak apa-apa Kim Seokjin-ssi?" tanya seorang pemuda tampan dalam balutan jas rapi siap untuk take gambar.

Namun pemuda yang dipanggil Seokjin itu masih belum bisa menguasai diri. Terlalu shock dengan kejadian yang menimpanya beberapa saat lalu.

"astaga, ayo bangun!" pemuda dengan nama panggung Ken itu membantunya temanya bangun.

Seokjin berdiri dengan tatapan kosong. Pemuda bahkan tidak sadar saat Ken menepuk celananya membantu membersihkan dari debu yang menempel. Pikiranya terlalu fokus pada gadis yang sudah dibawa pergi kru beberapa saat lalu.

******* Bangtan New Staff *******

" mishil! Mishil!" sayup-sayup Mishil dapat mendengar seseorang memanggil namanya. Kelopak matanya terasa sulit untuk dibuka, pandangannya mengabur, dan kepalanya terasa sangat pening.

Setelah beberapa detik akhirnya Mishil berhasil mendapatkan kesadaranya kembali. Didapatinya Yoo Jung yang sedang menatapnya khawatir.

" bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk sarapan bukan?! Ini makan! Habiskan!" Yoo Jung menyelipkan paksa sebuah bungkusan ditangan Mishil. Gadis itu bahkan belum sadar sepenuhnya saat dijejali bungkusan oleh sahabatnya.

Teman seatap Mishil itu pergi dengan terburu. Gadis itu bahkan tidak berpamitan pada Mishil.

Mishil menatap punggung kecil Yoo Jung yang terus menjauh darinya. Tanpa sengaja netranya menangkap siluet seorang pria yang berdiri bersandar pada tembok.

Mishil merasa seperti sedang berhalusinasi sekarang. Kenapa ia bisa melihat seseorang didekat pintu, sedang ruangan hanya diisi dirinya dan Yoo Jung? Apa yang didepanya itu benar-benar manusia dan bukan makhluk halus? Jika yang didepanya itu manusia lantas kenapa diam saja sejak tadi? Atau jangan-jangan yang berdiri disana adalah malaikat maut.

Gadis dengan surai tergerai bebas
itu memilih memandang kearah lain. Mengabaikan asumsinya yang semakin melantur tidak jelas.

Dibukanya bungkusan pemberian Yoo
Jung dengan perlahan. Itu sandwitch miliknya yang ia beli beberapa waktu lalu. Tanpa menunggu lebih lama, Mishil mulai memakan sandwitchnya. Ia harus bergerak cepat agar bisa segera kembali bekerja.

Ctas...

Gusi Mishil tertusuk oleh tusuk gigi yang biasa digunakan untuk memasang bendera diatas sandwitch.

Bangtan New Staff ( Completed: 02/05/21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang