Part 4 : menilik luka

1.7K 258 152
                                    

Sunwoo menepuk pipi gembil Haknyeon berniat membangunkannya ketika tertidur pulas di sampingnya seiring berjalannya film yang mereka tonton.

"Haknyeon, hey-"

Perlahan mata sipitnya terbuka, tampaknya ia sangat terkejut karena tersadar dari mimpi kotornya. Ciuman memabukkan yang Haknyeon rasakan itu hanya bunga tidur semata.

What? Bagaimana bisa Haknyeon bermimpi atasannya itu memanjakannya dengan sebuah ciuman? Sepertinya jiwanya mulai tak waras.

Haknyeon mengusap wajahnya, sedikit mengumpulkan kesadarannya.

"Ada apa? Bermimpi buruk?"

Ya, buat gue itu sangat buruk.

Soalnya cuman mimpi :(

Wait- barusan gue kecewa?

Seharusnya gue seneng dong, ciuman itu cuman mimpi.

"N-nggak.. saya cuman kaget."

"Kamu tidurnya pules, saya mau bangunin nggak tega. Jadi, saya bangunin pas filmnya udah selesai. Lagian bisa-bisanya tidur di dalam cinema."

Selama bibir tebal Sunwoo berkomat-kamit, tatapan Haknyeon tidak lepas dari itu.

"Hey!" Sunwoo menjentikkan jarinya di depan wajah Haknyeon.

"Hah? Iya pak?"

"Kamu kenapa sih?"

"N-nggak, saya cuman kurang tidur."

Sunwoo merasa bersalah, Haknyeon kurang tidur karena menjaganya selama ia sakit.

Secara lembut ia menarik tangan Haknyeon untuk beranjak keluar dari cinema.

"Mau ngopi? Biar kamu nggak ngantuk."

"Apa aja deh, pak. Saya ngikut."

"Kalau saya masuk sumur, kamu ikut?"

Haknyeon menatap sunwoo aneh, atasannya itu terlalu random dalam berbicara.

"Nggak mau, saya belum nikah soalnya. Jadi, nggak mau mati dulu."

"Saya denger-denger kamu pengen nikah sama ceo."

Haknyeon terkejut, "Hah?!"

"Kamu mau nikah sama saya?"

Haknyeon menghentikan jalannya, "A-apa?"

"Kenapa kaget?"

"Bapak serius?"

"Ya, enggaklah." Jawab sunwoo santai sembari menahan tawa.

Bangke, bisa-bisanya gue di kibulin sunwoo.

"Kita mau kemana lagi?" Tanya sunwoo tetapi Haknyeon tidak meresponnya. Dia masih kesal dengan Sunwoo.

"Nggak tau." Jawabnya cuek.

"Kamu masih mau jalan lagi nggak?"

"Kan bapak yang ajak saya, kenapa malah bapak yang tanya saya?"

"Kamu marah karena ucapan saya tadi?"

"Nggak." Jawab haknyeon singkat.

Nggak artinya ya.

"Oh, kamu baper ya?"

"Siapa juga yang baper?"

"Itu jawabnya jutek."

"Saya itu capek."

"Ya udah, ayo saya antar pulang."

"Ya udah."

Re-Sign | SunhakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang