Menginjak bulan Februari, sudah menjadi tradisi di tanggal 14 sebagai hari kasih sayang. Musim dingin masih menghiasi negri paman sam. Tapi itu tidak membuat Haknyeon bermalas-malasan. Malah dia menghabiskan waktu dengan menghias beberapa kue dan coklat.
"Nyeon." Panggil Wooyoung yang tengah memakai coatnya.
"Lo mau kemana young?"
"Umm, dinner."
Haknyeon tersenyum paham, "oke, hati-hati ya."
"Lo gapapa gue tinggal?"
"Haha, santai. Udah lumayan lama juga kan gue tinggal di sini. Gue nggak bakal ilang."
"Jangan pulang larut malam, jaga diri lo ya." Wooyoung mengusap kepala Haknyeon.
"Iya, udah sana."
Baru saja Wooyoung akan melangkah keluar tetapi ia memutar langkahnya.
"Kenapa? Ada yang ketinggalan?"
Wooyoung melirik arloji yang melingkar apik di tangannya, "masih ada waktu 10 menit buat ngobrol, umm— gue mau tanya sesuatu."
"Apa?"
"Sampai kapan lo mau menetap di sini, nyeon? I mean— sampai kapan lo bakal sembunyi?"
Haknyeon meletakkan butter cream yang ia pegang, rasanya seperti membuka luka lama di hati Haknyeon.
"Lo kangen rumah ya, young? Kalau iya, gapapa kok lo pulang duluan."
Wooyoung paham, pasti Haknyeon masih belum bisa lupain sakit hatinya. Kalau dia pulang, kasian Haknyeon sendirian.
"Enggak kok, gue nggak keburu pengen pulang. Nunggu San selesaiin studynya di sini, dikit lagi selesai."
"Oh iya, gue bikin beberapa coklat. Lo bawa ya, buat pacar lo. Pasti dia seneng."
Wooyoung menerima paper bag berisi coklat buatan Haknyeon, "Thanks ya nyeon."
"Happy Valentine's day." Ucap Haknyeon sembari tersenyum manis membuat matanya membentuk bulan sabit.
Cup
Satu kecupan di pipi Haknyeon dari Wooyoung, "u too."
Haknyeon diam menatap kepergian Wooyoung dari hadapannya, dia jadi kepikiran sama ucapan Wooyoung tadi.
Gue belum siap ketemu dia.
Rasanya masih sakit.
Ternyata mengikhlaskan seseorang memang nggak mudah.
Sunwoo, lo udah bahagia ya di sana?
- Re-sign -
Sunwoo menenteng sebuah paper bag berisi coklat. Dia berdiri di depan toko coklat yang biasa dikunjunginya saat hari Valentine's. Sunwoo menatap telfon umum di dekat toko tersebut, kenangannya bersama Brian terputar kembali.
Flashback 🔛
Sunwoo bersandar di dekat telfon umum menunggu seseorang yang sangat ia cintai di hari kasih sayang.
Tuk
Brian menyentuh pipi Sunwoo dengan telunjuknya. Senyum merekah keduanya terukir ketika tatapan mereka saling bertemu.
"Udah lama?" Kepulan asap tipis keluar ketika Brian berucap karena dinginnya cuaca musim salju di bulan februari.
"Nggak kok. Nih." Sunwoo mengulurkan paperbag yang ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Sign | Sunhak
Fanfiction"Gue terjebak! Mau re-sign ajalah!" teriak Haknyeon frustasi sembari meremas surai madunya. "Saya ijinkan Re-sign asal marga kamu berganti Kim." ucap Sunwoo menang atas semua wewenang yang ia miliki. warn; bxb 18+ Mpreg #1 Sunhak (161221)