Setelah insiden pengeroyokan terhadap Haknyeon seminggu yanh lalu, kini Sunwoo lebih lega karena lelaki manis yang ia sukai itu sudah lebih aman. Tidak ada tanda-tanda dari si penyerang untuk meneror apalagi menguntit Haknyeon.
Sunwoo dan Haknyeon sedang pergi bersama membeli beberapa persediaan makanan karena kulkas hampir kosong.
"Mampir ke carwash bentar ya, mobilnya udah dekil banget."
"Ok."
Sunwoo menepikan mobilnya, lalu memasuki carwash otomatis. Waktu mobilnya masuk rasanya canggung banget di dalem mobil sama Haknyeon.
"Kamu gimana sama orang yang kamu suka?" Celetuk Sunwoo memecah keheningan.
"Umm— masih biasa aja sih, pak."
"Udah bilang ke dia kalau kamu suka?"
"Mau bilang tapi kayaknya susah buat didapetin, haha."
"Susahnya?"
"Dia jauh banget sama saya. Dia punya segalanya, saya cuman apa adanya."
"Kalau emang cinta kayaknya nggak mandang itu deh. Cinta itu murni, nggak bisa di kasih embel-embel demi harta, tahta, atau material apapun."
Haknyeon tersentuh dengan ucapan Sunwoo, "iya sih pak." Ia menunduk sembari memainkan jemarinya.
"Kalau bapak sendiri sama Eric gimana?"
"Saya nggak ada perasaan lebih sama Eric. Mau ayah saya maksa pakai cara apapun ya nggak bisa."
"Belajar suka sama Eric gitu, bapak nggak mau?"
"Ada oranglain di hati saya. Kalau saya belajar suka sama Eric, mau di taruh dimana Eric? Empedu?"
"Oranglain itu siapa kalau boleh tau."
"Rahasia."
"Kok gitu? katanya bapak temen curhat saya."
Sunwoo terkekeh, "saya nggak tau sih kapan suka sama dia. Tapi yang pasti saya sudah jatuh dalam pesonanya."
"Siapa?" Haknyeon menatap lekat Sunwoo. Manik Bulat keduanya saling menatap, menggali sebuah kejujuran di dalam hati masing-masing.
"Kamu."
"—saya suka sama kamu, Ju Haknyeon."
Sunwoo melepaskan seatbeltnya lalu mengecup bibir plum Haknyeon.
"Saya udah Jujur, sekarang gantian kamu yang jujur sama saya. Siapa yang kamu suka?"
Haknyeon mengerjapkan matanya lucu, "S—saya... B-belum bisa kasih tau bapak sekarang."
"Ah, nggak adil. Yang curang harus nyium yang jujur."
"Nggak ah."
"Cepet, mumpung mobilnya belum keluar dari carwash. Nggak ada yang lihat kita."
Sunwoo memajukan dirinya ke arah Haknyeon lalu memejamkan matanya. Haknyeon ragu tapi akhirnya ia turuti. Sebuah kecupan lembut mendarat di bibir Sunwoo, bukan Sunwoo namanya kalau nggak nyolong buat ngelumat bibir favorite dia.
Gue suka sama lo, Sunwoo.
Tapi, apa pantes gue bilang suka sama lo?
Maaf, gue belum bisa omong sekarang.
- Re-sign -
Haknyeon menatap lawan bicaranya yang saat ini malah diam sembari menerawang ke luar jendela cafe. Pemuda itu mengusap wajahnya, mungkin terlihat sedikit frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Sign | Sunhak
Fanfiction"Gue terjebak! Mau re-sign ajalah!" teriak Haknyeon frustasi sembari meremas surai madunya. "Saya ijinkan Re-sign asal marga kamu berganti Kim." ucap Sunwoo menang atas semua wewenang yang ia miliki. warn; bxb 18+ Mpreg #1 Sunhak (161221)