Part 10 : Sahabat

1.4K 222 111
                                    

Hari ini begitu cerah bagi Hyunjae, pria dewasa itu tengah menatap tampilannya pada cermin besar di kamarnya.

"Hyunjae." Panggil seorang wanita paruh baya di ambang pintu kamarnya.

"Iya ma."

"Tumben kamu rapi banget, mau kemana?"

Hyunjae tersenyum bangga di depan cermin, "ganteng nggak anak mama?"

"Ganteng sih kalau nggak tengil."

"Mama, sehari aja jangan usilin jeje." Bibirnya menggerutu.

Ibunya terkekeh pelan, lalu membenarkan letak dasi sang anak, "udah besar belajar pakai dasi yang rapi. Kayaknya kamu perlu seorang istri."

Hyunjae menghindari tatapan ibunya, "jangan bahas itu ah, Hyunjae mau interview. Doain ya."

"Udah dapet?" Tanya ibunya terlampau bahagia.

"Iya, doain ya ma. Kali ini jeje nggak mau kecewain mama."

"Apapun yang jadi keputusanmu asal itu bikin kamu bahagia, mama ikut seneng je. Karena kebahagiaan mama itu lihat kamu bahagia."

Hyunjae mau nangis, tapikan ini hari interviewnya masak mukanya jelek. Dia cuman bisa meluk wanita yang lebih pendek darinya itu.

"Kamu interview di perusahaan mana?"

"Samsung Life insurance. Kebetulan posisi sekretaris kosong, jeje mau nyoba, ma."

Ibunya hyunjae cuman bisa senyum sambil ngusap bahu anaknya, "mama yakin sih kamu bisa kerja di sana, pengalaman kamu di bidang itu kan udah lama."

Hyunjae balik senyum terus pamitan sama ibunya, dia deg-degan banget. Tapi demi karir deg-degannya di tunda dulu.

- Re-sign -

Sunwoo tidak mengajak bicara Haknyeon dari pagi. Entah apa yang membuatnya kesal hingga tidak berbicara sama sekali dengan Haknyeon.

"Ini pak kopinya."

"Saya nggak nyuruh kamu. Bawa kopinya." Jawab Sunwoo jutek.

Biasanya Sunwoo suka kalau Haknyeon keruangannya bawa secangkir kopi.

"Bapak marah sama saya?"

"Kalau nggak ada yang penting keluar aja."

Haknyeon memejamkan matanya meredam seluruh emosi yang ia pendam. Lalu memilih pergi, namun belum beberapa langkah suara Sunwoo menghentikan langkahnya.

"Kamu nggak dengerin saya? Bawa kopinya keluar, saya nggak pengen minum kopi."

"Bapak kenapa sih? Kalau saya salah tegur aja. Jangan marah nggak jelas gini, saya mau kerja pun nggak nyaman jadi kepikiran."

"Kamu mikirin saya?"

Haknyeon bingung mau jawab apa, "M-maksud saya, saya jadi serba salah kalau kayak gini."

"Ya kamu salah."

Haknyeon memiringkan kepalanya terlihat sangat imut, "memang saya salah apa?"

"Kemarin kamu kemana? Tidur dimana?" Tanya Sunwoo tanpa menatap Haknyeon berpura-pura sibuk dengan berkasnya.

"Saya tidur di rumah sepupu saya."

Re-Sign | SunhakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang