chapter 1

211 43 58
                                    

Alvaro Sehdaze, si ketua gengster yang tampan dan menjadi incaran para cewe di sekolahnya.

Ketua Arester itu juga seorang vokalis hadroh di rumahnya, tak ada yang menyangka dibalik tampang sangar dan kejamnya, terdapat suara merdu yang pandai melantunkan sholawat

Hari ini pertandingan futsal antara kelas Galaxy dan kelas Andromeda , kelas Alvaro dan Zivanni.

Sudah siap dipinggir lapangan, Alvaro bersama 5 orang lain dan Zivanni di sudut lain lapangan, memberi semangat anggota team futsal andromeda class. Zivanni adalah penanggung jawab lomba futsal di kelasnya.

"Kalian pasti bisa ngalahin, team Ketua gengster itu" Ucap Zivanni sambil menoleh ke arah Varo

"T-tapi dia suka main kasar, ziv" Ucap Bani salah satu anggota team futsal andromeda class

"Kalo sampe dia ngelakuin itu, aku yang bakal hadapin dia" Ucap Safella, sahabat Ziva.

"Pokoknya kalian harus bermain bersih dan pastinya harus menang" Ucap Ziva.

Di sudut lapangan lain, Varo sudah menyiapkan strategi.

"Gue udah punya strategi bagus" Ucap Varo

"Jangan bilang lo mau main kasar? Ini sekolah bro" Ucap Arkan

"Ya kaga lah" Ucap Varo

"Trus?"

"Ya paling kalo kepepet baru kita main kasar hehe" Ucap Varo terkekeh

Varo berembuk dengan tim nya

"Harap kedua tim dari kelas andromeda dan kelas galaxy berkumpul di pusat lapangan" Ucap pak steven, ketua panitia pertandingan

Zivanni dan safella menunggu bersama teman perempuan sekelasnya di sudut lapangan, mereka siap mendukung tim kelasnya.

Safella tak henti henti berteriak, membuat Ziva malu

"AYO ANDROMEDA! KALAHIN SI GENGSTER, VARO" Teriak Safella

"Safella, malu ih. Kamu perempuan, ga baik klo teriak teriak kayak gitu" Ucap Ziva, maklum saja  Ziva berasal dari keluarga yang agamis

"Hehe, terlalu bersemangat. Biar si Alvaro gak fokus, Ziv" ucap Safella

"Adanya mah nanti Andromeda yang jadi ga fokus" ucap Zivanni.

Dari tim Andromeda ada Aksa-sahabat laki laki Zivanni-, Bani, Rey, Danendra, dan Fero.

Sedangkan di tim Galaxy ada Alvaro sekalu captain, dan sahabat sahabat gengsternya, Arkan, Daniel, Farza dan Elang. 

Tim Andromeda terus menyudutkan permainan tim Galaxy, dan poin terus bertambah. Sesuai apa yang tadi diucapkan Varo, jika sudah kepepet mau ga mau harus main kasar. Varo ingin kelasnya menang, secara ketua Arester harus menang apalagi ini pertandingan dalam lingkup antar kelas saja. 

Di 5 menit terakhir, Aksa yang sedang menggiring bola menuju gawang Arkan dislengkat oleh Varo. Teriakan para siswa membuncah, wasit tidak melihatnya. Tapi Safella berjalan menuju tengah lapangan dan memaki Varo. 

"Kalo udah kalah nggak usah main kasar. Mana ketua Arester? kalah?" ucap Safella

"lu bisa diem ga?" ucap Varo

"nggak kenapa? tim gue ada yang celakan karena lu, Varo. gue ga ter-" ucapan Safella terpotong

"GUE BILANG DIEM YA DIEM" ucap Varo sedikit berteriak

"K-kamu..." Zivanni ingin berbicara tetapi..

"Kenapa? oh ini sahabat lu ya? sini ikut gue" Varo menarik lengan Zivanni yang tertutup baju ke lorong yang sepi

"lepas, Var. Nggak muhrim" Varo melepaskan pegangan tangannya dari lengan Ziva

"Gue cuma mau bilang, maaf. Maaf gue udah buat Aksa celaka" ucap Varo

Ziva terkejut, Alvaro si ketua Arester meminta maaf? selama ini dia dikenal dengan sifatnya yang dingin dan kejam.

"K-kenapa kamu nggak bilang dilapangan? kenapa nggak langsung ke Aksa?" ucap Ziva

"lu tau kan gue ketua Arester? harga diri gue bisa hancur kalo gue minta maaf didepan umum. hancur reputasi kesangaran dan kekejaman gue, Ziv" ucap Alvaro

"kamu bisa belajar pelan pelan kok, dengan gini juga udah bagus" ucap Zivanni dengan hati hati

"aduh kok gue bisa terpesona sama Ziva ya?" batin Varo

Varo terdiam sambil terus memandangi wajah cantik Ziva.

"hei.. Varo? kok malah bengong sih?" ucap Ziva membuyarkan lamunan Varo

"E-eh.. gue balik ke lapangan dulu" ucap Varo

"lu ikut gue, disini sepi kalo ada yang jahat gimana?" lanjut Varo

"Kan ada ketua tukang pukul Arester, hahaha" ucap Ziva diakhiri tawa mereka berdua

"Ziv, andai lu denger hati gue, kayaknya gue udah jatuh hati sama lu, ziv. tapi semua terhalangi sama sahabat lu, Aksa"  ucap Varo dalam hati

Mereka berjalan ke arah kelas, ruang kelas mereka bersebelahan. 

Alvaro memasuki kelas Galaxy dan Zivanni memasuki kelas Andromeda

Ziva melihat Aksa di bangku paling belakang dikelas, dengan kaki yang diluruskan dan ditopang dengan bangku lainnya. Ziva menghampiri Aksa

"Kamu nggak diapa apain kan sama si Varo?" tanya aksa saat melihat Ziva menghampirinya.

Teman kelas lain sibuk dengan tugas yang belum mereka selesaikan

Ziva menggeleng, "Malahan dia nitip permintaan maaf buat kamu. Dia takut kalau kalah reputasi namanya bakal jelek. Makanya dia ngelakuin ini sama kamu, sa"

"Varo? minta maaf? impossible banget, Ziv" ucap Aksa

"tapi emang dia tadi minta maaf, sa" Ucap Ziva

"Atau si ketua Arester itu suka lagi sama kamu, Ziv?" tanya Aksa










Bidadari Untuk Alvaro (ZIVARO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang