Chapter 3

89 31 29
                                    


Keesokan harinya bang zayyan yang mengantar ke sekolah

"Umi, Abi, Ziva ke sekolah dulu ya" Ucap Ziva

"Iya, Ziva. Belajar yang rajin ya" Ucap Zafira, umi Ziva

Zafran, abi Ziva mengangguk

Diperjalanan bang Zayyan bertanya pada Ziva

"Oh iya kemaren lupa nanya. Alvaro itu Ketua gengster kan? Kok dia bisa temenan sama kamu?" Tanya bang Zayyan

"Ya karena kelas kita sebelahan, dia anak Galaxy" Ucap Ziva

"Bukan itu maksudnya, Ziv. Dia Ketua gengster, sifatnya udah pasti sangar dan kejam. Tapi kenapa pas sama kamu dia jadi baik gitu?" Ucap Zayyan

"Ngga tau ah bang, intinya awal kita bicara bareng karena dia nyelakain Aksa di pertandingan kemarin"

"Trus dia narik tangan aku ke lorong dan langsung minta maaf" Ucap Ziva

"Tangan? Ziva kamu ini wanita muslimah tertutup masa mau dipegang tangannya" Ucap Zayyan ngomel ketika ada yang berani memegang adiknya

"Ga sentuhan tangan kok, dia juga paham batasan antara dia sama aku" Ucap Ziva

Tidak sampai 15 menit Ziva sudah sampai disekolah

"Assalamu'alaikum bang, Ziva masuk dulu" Ucap Ziva

"Waalaikumsalam, nanti kalau mau jemput bilang telfon aja langsung" Ucap bang Zayyan

Zivanni berbalik badan dan kebetulan Alvaro sedang terburu buru sehingga menabrak zivanni

Bruak!

"Eh maaf, aku nggak sengaja" Ucap Ziva tidak menatap wajahnya pelaku

"Hati hati dong" Ucap Varo yang sama sama tidak melihat kearah Ziva dan sedang membetulkan dasinya.

Varo memang orang yang tidak ada sopan santunnya

Ziva segera pergi, tetapi Varo menarik dan menggenggam tangan Ziva.
Varo sama sekali tidak melihat Ziva, baginya seseorang yang ingin ia bully atau ingin ia kasari tidak perlu dilihat wajahnya bisa bisa Varo merasa kasihan.

"Varo! Lepasin, Varo!" Ucap Ziva yang tak digubris varo

"Udah ikut gue aja sekarang! Lu anak kelas mana?" Ucap Varo yang terus menggenggam tangan Ziva

"Ga muhrim Varo, lepasin Sekarang juga" Ucap Ziva

Dibelakang nya nampak Aksa yang diam diam mengikuti mereka, Aksa sangat tidak suka melihat Varo menggenggam tangan Ziva yang tidak tertutupi baju alias sentuhan antar kulit

"LU ANAK KELAS MANA?" Ucap Varo

"A-andromeda" Ucap Ziva yang menghentikan langkah kakinya, sesegera mungkin dia menengok ke wajah Ziva

Varo mendapati seorang wanita muslimah dengan khimar panjang, Ziva.

Ziva langsung melepaskan tangannya dari tangan varo

"Maaf, Ziva. Gue ga tau kalau itu lu" Ucap varo

Ziva langsung berbalik badan dan masuk ke kelas nyaa

Aksa yang berjalan dibelakang mereka kini mendahului Varo, dan sempat sempat nya dia berhenti untuk mengejek Varo.

"Hargai cewe dong, main megang tangan aja" Ucap Aksa

'Baru juga mau rebut hati Ziva. Kenapa susah banget sih' batin Varo

"ARGHHH!" Varo kesal

Arkan datang dan melihat Varo

"Lu kenapa bos?" Tanya Arkan, ia bisa melihat mata varo terus menatap pintu kelas andromeda

"L-lu ga ada masalah sama kelas andromeda kan? Lu kenapa bro?" Tanya Arkan lagi

"Arghh.. Kenapa susah menangin hati Zivanni?" Ucap Varo tak sadar

"E-eh lu suka sama Ziva?" Ucap Arkan

Mata Varo membulat, jantungnya berdegup cepat

'Varo kenapa lu bilang ke Arkan? Lu Ketua arester ga boleh ada yang tau kalo lu susah dapetin hati Ziva' batin Varo

Tidak ada pilihan lagi, Varo jujur dengan Arkan

"Iya, entah kenapa gue jatuh cinta sama Ziva. Kalo lu mau bilang ke anak arester lain juga gapapa" Ucap Varo sambil meninggalkan Arkan dan berjalan ke kelas Galaxy

"Eh Varo! Woy tungguin gue" Ucap Arkan

Mereka kini telah memasuki kelas

"Varo! Lu ga salah suka sama Ziva?" Tanya Arkan

Varo menggeleng, "bahkan gue pengen jadiin dia istri gue" Ucap Varo mantap.

"Wait, wait, ada apa ini?" Tanya Farza

"Ohh I know, si Ketua arester suka sama si Ziva kan?" Ucap Elang

"Yakin Ziva bakal nerima? Secara lu ini Ketua gengster dan gue yakin Ziva juga tau, sedangkan Ziva cewek solehah dari keluarga yang memang agamis" Ucap Daniel

"Gue tau, bahkan tadi pagi gue ga sengaja gandeng tangan dia sampai ke depan kelas, gue kira itu bukan Ziva, yaa jadi gue gandeng aja" Ucap varo enteng

"Dan sekarang Ziva marah sama gue" Lanjut varo

"Varooo, itu hal fatal. Dia benci skinship" Ucap Arkan

"Padahal kemarin gue rasa Ziva udah perhatian sama gue, dengan bubarin tawuran nya dan talangin polisi buat bawa gue"

"Dia lakuin itu karena dia tau gue ketika arester, dan yang paling diincer musuh ya gue" Ucap Varo

"Susah banget sih, Ziv. Buat dapetin hati lu" Ucap Varo

"Bantuin gue, gimana caranya gue menangin hatinya Ziva?" Tanya Varo pada teman temannya

"Lu harus berubah jadi baik" Ucap Farza

"Ga bisa semudah itu, gue udah nyaman jadi gangster, yang ditakuti banyak orang" Ucap Varo

"Ya lu harus berkorban demi cinta lu" Ucap Daniel

"Lu minta Ziva bantuin lu buat berubah, gue yakin Ziva bakal menerima lu sepenuh hati. Kalo beruntung, Ziva juga bisa sekalian jatuh cinta sama lu" Ucap Elang

"Pokoknya tenang aja, Var. Gue akan jadi makcomblang lu sama Ziva" Ucap Arkan

*****

Jangan lupa vote

Semoga suka sama cerita nya

Salam,

Nasywa azh

Bidadari Untuk Alvaro (ZIVARO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang