"Naik ke atas pohon, SEKARANG! " Ucap Varo pelan.
Varo dan Aksa memanjat pohon dengan cepat, dipohon lain Arkan membantu safella memanjat pohon.
"Cepet saf, mereka udah deket" Ucap Arkan
"Susah Ar" Keluh safella
"Lu turun, biar gue gendong. Cepet" Ucap Arkan
Arkan berusaha mencapai cabang batang terdekat yang dipenuhi daun.
"Akhirnya.. " Ucap safella lega
Arkan menutup mulut safella cepat, "berisik lo! Nanti mereka denger"
Safella mengangguk
"Lu berat juga, untung gue kuat manjat sampe sini" Ucap Arkan.
"Bodoamat" Balas safella
Dua orang itu sudah ada persis dibawah pohon yang mereka naiki, varo mempunyai ide
Varo mengisyaratkan rencananya kepada Arkan, Varo memperhatikan keadaan di bawah sana, dua orang itu masih ada di bawah. Kebingungan mencari sumber suara tadi.
Varo dan Arkan melompat dari atas pohon, dan mendarat tepat dibelakang dua orang itu. Varo memukul bagian belakang leher salah satu orang itu. Pingsan.
Arkan sempat bergulat dengan salah satu lainnya, dan akhirnya menang. Kedua orang itu, eh lebih tepat disebut penjahat telah pingsan.
Aksa melompat dari atas pohon, Varo membantu safella turun. Mereka bergerak cepat mendekati pondok itu, varo mengintip dari bilik yang sedikit berlubang.
"Z-ziva"
"Ziva ada didalam" Lapor Varo pada yang lain
"Ada yang jaga?" Tanya Aksa
"Kayaknya ga ada" Jawab Varo
Kriett... Varo dan lainnya memasuki pondok itu. Ziva terkejut, menyangka dua orang tadi yang masuk
"#!$:(#)#?¢{€]" Ziva berbicara tak jelas
"Shutt..diam. Nanti ada yang dengar" Ucap Varo menenangkan
Benar saja dua orang datang, dengan membawa sebalok kayu. Bukan, ini bukan orang yang mereka buat pingsan di bawah pohon tadi. Ini berbeda
"Berani juga lu pada dateng kesini" Ucap salah satu dari mereka.
Varo menoleh, "kenapa gue harus nggak berani kesini?"
"Dimana ada Varo disitu ada gue" Ucap Aksa
"Dih siapa lu? Baru kali ini lu ada disamping gue" Ucap Varo
Aduh Varo ini bukan waktunya buat bertengkar
"Udeh anggep aja kita berkawan lama" Bisik Aksa
"Heh, lu malah asik ngobrol berdua" Ucap salah satu dari mereka
"Sini maju lo, gue patahin semua tulang lo" Sahut satunya.
Varo sang ketua gengster mereka tertantang, Varo maju lebih dulu. Aksa dengan keberanian dan skill seadanya,maju melawan dua orang bertubuh gempal.
Arkan dan safella membuka kan ikatan tangan, kaki dan mulut Ziva. Ikatan nya sangat kuat, ikat mati.
"Ar, ikatannya kuat banget. Lu kan laki laki pasti kuat dong" Ucap safella
"Kuat lah, liat ikutan tangannya udah lepas" Ucap Arkan
Disisi lain, Varo si ketua gengster sudah unggul dibanding penjahat itu. Aksa dengan skill seadanya melawan penjahat itu juga lebih unggul dibanding lawannya
Tiba tiba...
"Varo Aksa tolong" Teriak Ziva
Varo dan Aksa menoleh, Ziva, safella dan arkan ditodong pisau oleh tiga penjahat lainnya. Ternyata di tempat ini banyak penjahat yang berkumpul
"Udah lo ga usah pikirin kita, lo hadapin penjahat yang itu aja" Ucap Arkan
Mulai saat itu varo dan aksa mulai kalah dengan lawannya, pukulan dan tinjuan menghantam tubuh mereka
Ziva melihatnya ngeri, ini semua karenanya. Ia harus bisa mengeluarkan semua teman temannya dari pondok itu
Satu tinjuan mendarat di rahang varo, mengakibatkan keluarnya darah dari mulut varo
"Varo!" Teriak Ziva
"Diem lo! Lo liat kan gue bawa pisau, jangan macem macem lo" Ucap penjahat itu
Varo berjalan terhuyung menuju Ziva, tetapi musuhnya menarik tangan dan langsung menendangkan dengkul nya ke perut varo, membuat varo jatuh.
Aksa memukul telak penjahat itu, keduanya jatuh pingsan. Aksa mendekati varo yang masih terbaring di lantai.
"Varo, lu gapapa?" Tanya Aksa, dan tidak ada jawaban dari varo
"Ayolah, varo. Lu ketua arester, ga boleh kalah sama mereka. Biasanya lu yang ngalahin mereka kan" Ucap Aksa memancing varo bangkit kembali
Aksa putus asa, sekarang hanya dirinya yang menjadi andalan teman temannya. Tak tau dari mana semangat menggelora dalam dirinya, tapi ia juga sadar ia tak memiliki bekal beladiri.
'Gimanapun juga gue harus bisa selamatin semua nya' tekad Aksa dalam hati
"Ziva, fella, Arkan, gue bakal nyelametin lu pada. Tenang aja, gue gapapa" Ucap Arkan
"Hahah, sekarang lu tinggal sendiri. Bisa lu ngalahin kita semua?" Ucap salah satu dari penjahat itu, tertawa
"Siapa bilang sendiri?" Ucap varo, ia bangkit meskipun tertatih.
"V-varo? Lu?"
"Gue gapapa, masih sanggup gue ngadepin lu pada" Ucap varo
Dua orang maju, melawan Aksa dan varo. Dengan mudah mereka dikalahkan varo dan Aksa.
Kini tinggal satu penjahat, ia langsung menyerang varo dan Aksa dengan pisaunya. Pertarungan yang cukup berisiko. Keadaan Aksa sangat terpojok, sebilah pisau siap menembus perutnya
******
Waduh serem banget tuh penjahat, kira kira Aksa bakal selamat nggak ya?Ayo penasaran kan..
Jangan lupa vote
Salam,
Nasywa azh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Alvaro (ZIVARO)
Teen FictionAlvaro Sehdaze, si ketua Arester menyukai wanita muslimah, Zivanni Suhaa Hafizhah. Jatuh hati pada akhlaknya yang baik dan santun. Selalu menjaga harga dirinya Justru sebuah halangan berasal dari sahabat Zivanni sendiri, Aksa Dan Audrey, sahabat per...