Alvaro Sehdaze, si ketua Arester menyukai wanita muslimah, Zivanni Suhaa Hafizhah. Jatuh hati pada akhlaknya yang baik dan santun. Selalu menjaga harga dirinya
Justru sebuah halangan berasal dari sahabat Zivanni sendiri, Aksa
Dan Audrey, sahabat per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
"I-iya, tapi gue ga janji." Ucap Aksa.
Varo kembali kekelas nya, Galaxy.
Tapi dia tak melihat Audrey didalam kelas.
"Ar, si Audrey mana?" Tanya Varo
"Pindah kelas, ke Kejora." Ucap Arkan.
"Akhirnya gue bebas juga dari dia." Ucap Varo.
"Tapi lu jangan seneng dulu, di kelas boleh lu bebas tapi kalo diluar kelas?" Ucap Farza.
"ARGHHH, bisa ga sih dia pergi dari hidup gue." Ucap Varo kesal.
"Kita bakal bantuin lu buat buka kedok Audrey." Ucap Daniel.
"Dia selalu ngancem buat penjarain Ayah gue, gimana ga mau pusing gue." Ucap Varo.
"Masalah 2 tahun lalu itu? Tabrak lari?" Tanya Arkan memastikan.
"Iya, tapi gue belum sepenuhnya percaya kalo Ayah gue ternyata emang pelakunya." Ucap Varo.
"Kita akan bantu lu buat selidikin kasus ini, kita juga ga percaya kalo Ayah lu yang baik itu bisa bunuh orang." Ucap Elang.
"Pokoknya kita harus secepat mungkin ungkap kebenaran kasus ini." Ucap Farza
Pak Steven, guru olahraga masuk ke kelas dengan mata pelajaran nya yaitu materi olahraga.
Pak Steven adalah typeguru yang mewajibkan muridnya untuk mencatat apa saja yang ia tulis dipapan.
Arkan yang sebangku dengan Varo sudah mulai sibuk dengan buku dan pulpen yang terus menggariskan huruf dan kata. Tangannya berbalapan dengan tangan pak Steven menulis dipapan tulis.
Varo mencoba menulis dengan tangan kanannya yang masih terluka. Tapi tetap tidak bisa.
"Stt! Ar! Gue nulis gimana nih." Ucap Varo.
Arkan hanya menjawab "hemm" tanpa menengok sekali pun ke Varo.
Hingga pak Steven menoleh ke arah meja murid murid dan mendapati Varo yang masih celingakcelinguktak menulis satu katapun di atas kertas miliknya.
"VARO! Kenapa kamu ga nulis materi yang saya kasih?" Ucap Pak Steven marah.