Gimana? Makin penasaran?
Btw sorry ya kalau ceritanya agak ngawur, ini murni imajinasi authorYang penting kalian semua vote yaa
Happy Reading semuanya 👌*******
"Trus ini kenapa bisa gini?"
Varo menceritakan semua yang ia lalui demi merebut hati Ziva, meskipun perlu pengorbanan
"Yaa daripada Aksa ditusuk sama penjahat nya, mau ga mau Varo pegang aja mata pisau nya" Varo mengakhiri cerita nya
"Kamu ini orangnya cuek banget, kenapa bisa kamu se peduli itu sama Ziva?"
Degg
"Jangan jangan bunda tau maksud gue?" Varo bergumam
"Y-ya karena ga ada yang bisa selamatin Ziva selain varo" Alibi Varo
"Alahh bunda tau alasan kamu yang sebenarnya"
"Kamu suka kan sama Ziva?" Tanya bunda langsung merujuk ke inti topik
"ih apa si bun?"
"bunda kan pernah muda, kamu juga orangnya cuek sama cewe tap-" ucap Varisha
"iya iya bun, Varo emang suka sama Ziva" akhirnya Varo mengakui perasaan yang ia sembunyikan dari Ziva
"karena dia baik bun, Sholehah, pintar, santun, tru-"
Varisha memotong perkataan anak sematawayangnya itu, "tapi kamu gengster kan?"
"kalau kamu mau dia, kamu juga harus berubah,var" sambung Varisha
Varo mengangguk, ia menyadari kalau dirinya tidak pantas untu Ziva jika ia masih dengan egonya menjadi seseorang yang kejam, tapi setidaknya menjadi lebih baik dari sebelumnya
"Tapi sebelumnya Bunda minta maaf kalau berita yang akan Bunda sampaikan buat kamu kecewa"
Varo menerka nerka apa yang akan di katakan Bundanya
"Barusan orangtua Audrey telfon, bilang mereka mau melanjutkan perjodohan yang pernah kamu batalkan" ucap Varisha
Hati Varo bagai dihujam ribuan batu tajam, sakit, sakit sekali. Sekarang ia sedang memperjuangkan wanita yang sangat dicintainya, meruntuhkan ego nya demi wanita itu. Kenapa? kenapa Audrey kembali hanya untuk mengancurkan hati Varo.
"Tapi Bunda kan tau sifat asli Audrey, dia itu kan-"
"iya bunda tau Var, tapi ayahmu punya salah yang sangat besar sama ayahnya Audrey" ucap Bunda
"Varo ga mau bun"
"Bunda akan bantu membongkar sifat asli Audrey"
Varo tersenyum palsu sampai Bundanya keluar dari kamarnya. Ia mengacak ngacak rambutnya, berteriak kesal, mengapa ayahnya tega menjodohkan dengan perempuan buruk
"Gue harus perjuangkan cinta gue buat Ziva"
*********
Di ruangan minim cahaya, nampak sesosok gadis yang menyeringai iblis
Dia Audrey,
"Akhirnya gue berhasil bujuk mami untuk lanjutkan perjodohan gue sama Varo, dengan ini Varo dan Ziva ga bakal bisa bersatu," ucap Audrey sambil menyilangkan tangannya
"Karena apa? Karena bokapnya Varo yang nabrak papi gue sampai meninggal, jadi dia ga mungkin nolak perjodohan ini kalau tidak mau dijebloskan ke penjara dan Varo akan menjadi milik gue selamanya." Ucap Audrey diakhiri tawa licik
"Ga sia sia juga lu meninggal, pi." Ucap Audrey sambil menatap foto mendiang Papinya.
"Mulai besok gue bakal terus ada disamping Varo dan bilang kesemua orang kalau Varo adalah calon tunangan gue." Ucap Audrey meninggalkan tempat itu.
********
Pagi yang indah, tapi tak seindah hati Varo. Hatinya sangat kacau karena berita semalam, saat sarapan ia berniat menanyakan hal tersebut pada Ayahnya.
Varo turun dengan menggendong tas hitam yang sebetulnya tak berisi apa apa, hanya formalitas untuk kesekolah saja. Ia duduk didepan Ayahnya, Verrel.
Ia mengambil sarapan dengan porsi sedikit, tumben sekali. Ayahnya heran dengan perlakuan anak semata wayangnya,
"Tumben kamu makannya dikit, Var." Ujar Verrel
Varo tidak menggubris pertanyaan ayahnya, paling juga akal-akalan ayahnya untuk membujuk Varo agar tidak menolak perjodohan itu.
"Kamu kenapa sih, Var?" Tanya Varisha
"Tanya aja sama ayah," jawab Varo asal
Verrel, ayah Varo, mengerutkan kening nya tanda tak paham
"Kok ayah?"
"Karena ayah udah menyetujui perjodohan Varo sama Audrey, kenapa sih yah? Audrey bukan seperti yang ayah liat," Varo meluapkan isi hatinya
"Varo! Ga usah ikut campur masalah ini, ayah melakukan yang terbaik buat kamu. Jadi, biarlah ini urusan ayah." Ucap Verrel sambil menggebrak meja makan
"Baik? Ayah bilang baik? Apanya yang baik, yah? Audrey jelas jelas bukan wanita soleha, ga berhijab, berbusana minim, sopan santun yang kurang. Apa itu yang dibilang baik?" Varo belum selesai, ia masih menginginkan perjodohan itu dihentikan.
"Tau apa kamu soal soleha? Anak gengster ngomong soal agama? Benahi diri kamu dulu kalau mau dapat yang sholehah," ujar Verrel
"Jangan jangan kamu punya pacar ya?" Celetuk Verrel asal.
Varo menggeleng
"Varo sedang memperjuangkan seseorang, Mas." Ucap Varisha
"Pokoknya kamu ga boleh deketin cewe itu lagi, Audrey harus jadi istri kamu." Verrel meninggalkan meja makan dan pergi menggunakan mobilnya.
Varo menatap Bunda nya lesu, bagaimana menyadarkan Ayahnya.
"Udah gapapa, Var. Nanti kita cari cara lain," ucap Varisha.
Varo pergi kesekolah menggunakan motornya, dan parkir ditempat biasa siswa menitipkan motornya.
Tak sengaja Varo melihat Ziva dan Aksa berboncengan, mereka berdua memang sering berangkat sekolah bersama. Entah mengapa Varo merasa harusnya dirinya yang ada di samping Ziva.
Aksa melihat Varo dari ujung sudut matanya, ia gunakan kesempatan ini untuk membuat Varo kesal dan cemburu. Ia memperlakukan Ziva bak tuan putri.
"Silahkan jalan tuan putriku," ujar Aksa, Ziva dibuat bingung oleh tingkah Aksa yang berubah seketika. Tidak biasanya Aksa seperti ini.
"Ih kamu kenapa sih? manggil manggil tuan putri." Ziva heran.
Dulu Aksa juga pernah memanggil Ziva dengan sebutan tuan Putri.
"hahaha cemburu kan lo, Var? gue ga bakal terima kalau lu dapetin Ziva"
Aksa dan Ziva berjalan menuju gerbang sekolah tercintanya, Zervelone High School.
"Audrey lu kenapa sih bikin ribet hidup gue? disaat gue udah nemuin titik terang untuk tobat, lu malah maksa gue menjauhi sesuatu yang membuat gue mau untuk berubah," keluh Varo setelah mengingat
*******
Jangan lupa vote ya kawan
Salam manis dari Miwa
310321*Miwa itu panggilan kalian untuk author wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Alvaro (ZIVARO)
Novela JuvenilAlvaro Sehdaze, si ketua Arester menyukai wanita muslimah, Zivanni Suhaa Hafizhah. Jatuh hati pada akhlaknya yang baik dan santun. Selalu menjaga harga dirinya Justru sebuah halangan berasal dari sahabat Zivanni sendiri, Aksa Dan Audrey, sahabat per...