Chapter 19

25 8 45
                                    

Varo membuka balutan perban nya, Arkan menahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Varo membuka balutan perban nya, Arkan menahannya.

"Gapapa Ar, gue beneran gapapa." Ucap Varo meyakinkan sahabat nya.

"Var, itu luka lo masih par-"

"Gue gapapa, Ar. Percaya sama gue." Ucap Varo sambil menepuk nepuk pelan bahu kawannya.

"Udah siap buat babak belur?" Ucap Daze meledek.

"Sini maju gue ga takut." Jawab Varo sambil mengepalkan tangannya.

********

Ditempat lain Ziva masih tertidur untuk selamanya, tangannya digenggam oleh Safella. Dialam nya Ziva berontak ingin kembali, dirinya belum pergi melainkan hanya koma. Tak ada yang menyadari dirinya telah kembali. Detak jantung nya kembali berdenyut meski lemah.

Kiora merasakan denyut nadi di pergelangan tangan Ziva, terkejutnya bukan main.

"Guys, gue mimpi ga sih? Nadi Ziva masih berdenyut." Ucap Safella menghapus air matanya.

"Yang bener? T-tapi." Ucap Aksa.

"Coba gue liat." Ucap Zayyan, akhirnya dia angkat bicara setelah termenung meratapi hidup nya tanpa adik gadis kesayangannya.

"Umi, Abi! Ada denyut nadinya." Ujar Zayyan antusias.

"Panggil dokter, Sa." Ucap kiora.


Aksa lari bagaikan kilat, cepat tanpa batas.
*eaaa

Dokter memeriksa keadaan Ziva.

"MasyaAllah, entah bagaimana setelah Zivanni dinyatakan meninggal kini jantungnya berdetak lagi." Ucap dokter Navis.

"Yang bener dok? Anak saya masih hidup?" Ucap zafira.

"Benar bu, maha besar Allah." Ucap dokter Navis.

Aksa, Safella dan kiora sangat bersuka cita dengan kembalinya sahabat karib mereka.

"Kini kondisinya masih dalam keadaan koma, mungkin sebentar lagi akan sadar. Kalian banyak berdoa saja." Ucap dokter

********

Ditempat kecil dan minim cahaya, dua pemuda tanggung berbadan kekar sedang bergelut dengan egonya masing masing.

Daze yang masih tak Terima akan kekalahannya, dan Varo yang tak mau kalah dari Daze.

"Lu masih ga terima kalah dari gue?" Ucap Varo sambil memukul ujung bibir Daze, Daze berhasil menghindar.

"Kalah? Gue ga akan kalah dari lu." Ucap Daze memukul perut Varo, Varo berhasil menghindar.

Bidadari Untuk Alvaro (ZIVARO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang