Flower Evil R

1 0 0
                                    

Pelayan itu sangat cemas karena bukit Serigala terkenal sebagai bukit paling berbahaya.

Tidak hanya dihuni oleh serigala biasa melainkan manusia serigala.

Di bukit Serigala, Putri Anna yang lemah dan tidak memiliki banyak tenaga berusaha berdiri untuk mencari pertolongan.

"Siapa kamu? Apakah kamu mata-mata?" Putri Anna terkejut ketika melihat sebilah pedang tertuju padanya. Ia pun langsung mundur menggunakan kekuatannya yang tersisa.

"Aku bukan mata-mata! Aku hanya orang yang sedang terjebak disini. Jadi, aku mohon pertolongan agar kalian mau membantu menunjukkan jalan keluar dari tempat ini!" Jawab Putri Anna dengan suara yang lemah.

"Kalau begitu katakan padaku siapa namamu dan dari mana kamu berasal!"

"Aku hanya pengembara yang mencari kayu bakar." Jawab Putri Anna yang tidak ingin membawa Nyang dalam masalahnya.

"Ini adalah bukit Serigala. Biasanya tidak akan ada yang bisa keluar dari tempat ini jika dia sudah masuk. Sepertinya kamu cocok menjadi santapan makan malam kami."

Kaki Putri Anna langsung gemetaran mendengar perkataan itu.

Jantungnya terasa ngilu, dadanya tiba-tiba sesak, ekspresinya berubah aneh dan wajahnya menjadi pucat karena ia tidak mungkin menjaga dirinya dalam keadaan seperti ini.

Anna pun langsung mundur beberapa langkah.

"Kamu takut? " tanya lelaki mengerikan itu sambil berdiri mendekati Anna.

Dengan susah payah Anna membuka mulutnya. " Jangan bunuh aku!"

Lelaki itu menyeringai ke arah Anna sambil tersenyum sinis.

........

"Aku diperintahkan untuk membunuh siapapun yang berani memasuki bukit ini.? "

Mendengar jawaban lelaki mengerikan itu, Anna menunduk dengan mulut terkatup.

"Jadi, kamu akan tetap membunuhku? " Tanya Anna lagi dengan suara yang bergetar.

"Itu benar"

Anna mulai keringat dingin, dia benar-benar tidak menyangka kalau hidupnya akan segera berakhir sebelum ia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan rakyat nya lalu kembali ke Istananya.

'Apakah ada lubang rahasia di sini? Saya ingin segera melarikan diri tetapi kaki saya kram karena kehilangan banyak kekuatan. Sekarang saya merasa seperti kehilangan napas". Batin Anna seperti ingin berteriak tapi tidak bisa.

"Tolong terima kematianmu!". Setelah mengatakan itu, dia mengayunkan pedangnya ke arahnya.

"Aaaa...". Anna berteriak menggunakan kekuatan terakhirnya ketika dia menyadari bahwa pedang itu akan memenggal kepalanya.

Namun, dia tidak merasakan apa-apa meskipun suara lelaki itu tidak terdengar.

"Kenapa aku tidak merasakan apa-apa?".Tanya Putri Anna pada dirinya sendiri.

Karena penasaran, Anna segera membuka matanya dan menemukan punggung lebar dan sangat menggoda berdiri di belakangnya. Dia adalah lelaki yang dia sukai. Yaitu, pangeran Hyeon yang perkasa.

Goresan Rasa(Puisiku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang