Setelah selesai memeriksa Lily, Arjuna segera keluar menemui Satria. Sedangkan Lily, beristirahat di ranjang pasien atas perintah Arjuna.
"Kapan kamu kembali? ". Tanya Arjuna sembari menatap lekat wajah tampan adiknya.
Seketika itu senyum terlukis di wajah letih Pangeran Satria.
"Kemarin ... Apakah kabar kakak baik? Tidak terasa sudah 5 tahun kita tidak bertemu?" Pangeran Satria sangat menyayangi kakaknya sehingga ia sering marah pada ayahnya karena dipisahkan dari pangeran Arjuna.
"Aku baik-baik saja! Bagaimana denganmu? " Jawab Pangeran Arjuna tanpa ekspresi.
"Seperti yang kakak lihat! Aku sehat dan baik-baik saja!" Pangeran Satria menunjukkan senyumnya layaknya seorang adik yang polos dan manja.
Sebelum Bella hamil, selir yang merupakan ibu kandung pangeran Arjuna itu lebih dulu melahirkan anak lelaki lebih dulu, tapi dia tidak berhak menjadi putra mahkota karena dia lahir dari rahim seorang selir rendahan.
Oleh karena itu Pangeran Arjuna tidak diizinkan tinggal di Istana sejak kelahiran Pangeran Satria karena raja tidak ingin dua pangeran itu berselisih soal perebutan tahta, tidak hanya itu, kemungkinan besar banyak yang akan memanfaatkan Pangeran Arjuna untuk memberontak.
Walaupun begitu, hubungan antara kedua Pangeran terjalin sangat baik sejak mereka kecil.
"Apakah kakak masih suka memanjat dinding istana? " Tanya Pangeran Satria setelah lama terdiam.
Karena sudah lama tidak bertemu, mereka berdua menjadi canggung.
"Aku sudah lama tidak melakukannya. Ngomong-ngomong. Kenapa kamu disini? Apakah kamu mengenal Lily?"
Satria terdiam sambil menunduk. "Dia ... "
"Jun ... "
Suara Lily membuat Satria tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Mereka berdua pun langsung menoleh.
Seketika itu, Arjuna segera menghampiri Lily."Kenapa kamu keluar? Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Arjuna dengan cemas.
Demi bertemu kamu sekalian menyapa Ibu dan Ayah. Tapi, aku tidak mungkin melakukannya di makan hari karena tidak diizinkan oleh karena itu aku akan tidur di kamarmu." Pangeran Artha langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dengan nyaman.
Pangeran Austin sangat senang bisa melihat kakak kesayangannya itu, karena mereka sudah tidak bertemu selama kurang lebih 11 tahun semenjak Pangeran Austin pindah ke kota Nerline.
"Aku tinggal di Qiang House, kakak bisa menemui ku di sana. Oh ya, aku dengar kalau kaka menjadi Dosen di Universitas Elythes? Apakah benar? " Tanya Pangeran Austin sambil melepas baju kemeja nya untuk bersiap mandi.
"Hahaha... Tentu saja, aku adalah dosen terbaik di sana. Akan tetapi, aku cuti dari kampus selama dua bulan karena aku berlibur ke Mexico. " Kata Pangeran Artha dengan semangat.
Mendengar cerita Pangeran Artha, hati pangeran Austin langsing tidak enak karena dia iri dengan kakak nya yang bebas menikmati hidup dan melakukan apapun yang dia mau, tidak seperti dirinya yang harus di jaga dengan ketat dan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kenapa yang mulia diam saja? " Tanya Pangeran Artha dengan bingung.
"Tidak apa-apa. Oh iya, apakah kakak tidak berfikir untuk menikah? Bukankah usia kakak sudah 30 tahun, tentunya kakak tidak kekurangan wanita. " Kata Pangeran Austin mengalihkan pembicaraan.
Pangeran Artha langsung tersenyum saat mendengar pertanyaan Pangeran Austin. Seketika itu ia membayangkan satu sosok wanita yang sangat ia cintai sejak dulu hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Rasa(Puisiku)
Adventure?????? Rasa ini terlalu picik untuk mengakui keberadaanya dengan lantang. Iya hanya mampu Menggoyangkan tintaku di atas lembaran demi lembaran kertas dalam sketsa harianku. Ku ceritakan tentang segala rasa yang mendekam dalam jiwa sampai kepada Rin...