Never make a decision
When you're—
Upset
Sad
Jealous
Or in Love•
•
•
•
•
.
.⏳⌛
Sosok itu melangkah menghampiri Soraru dan Mafu.
"Maf! lari!" Soraru menarik tangan Mafu. Namun si surai putih berbacode itu bergeming.
"Dia cuma... Mamat... kan...."
Soraru menarik tudung jaket Mafu dari belakang. "DIA BUKAN MAMAT! CEPAT LARI!"
Mafu melangkah ke depan, "Su! Maaf gue—"
"URUSE NA OMAE!!!"
Brunette beranting bulan itu mengarahkan guntingnya ke tubuh Mafu. Namun belum sampai menyentuhnya, Soraru segera menendang perut Amatsuki sampai nasinya keluar dari mulut.
"LARI! MAFUDIN!" Soraru menarik Mafu paksa dan mengajaknya berlari menjauh dari kang gunting tadi.
"Ne, kita bisa bicarakan baik-baik ke Amatsuki..." kata Mafu.
"Dia bukan Amatsuki! Tatapan matanya itu, bukan punya Mamat! Dia pasti udah kesurupan jin pohon kesemeknya pak Jigot!" kata Soraru dengan napas yang bergerak cepat. "Pake kaki lo yang bener, golok! Capek gue lari sambil ngedorong lo kek gini!"
Soraru dan Mafu terus berlari mengikuti langkah kaki mereka. Namun mereka malah semakin jauh menuju suatu tempat yang sepi.
Soraru menarik Mafu agar bersembunyi di balik tumpukan pipa beton di tengah lapangan yang biasa digunakan sebagai arena diskusi Nobita dkk. Si surai raven itu duduk sambil mengatur nafasnya.
"Kita harusnya nggak lari—"
"Sst! Diam Maf!" bisik Soraru.
Tak lama kemudian, muncul bunyi bising gesekan antara gunting dan pintu warung makan mba reol yang tak jauh dari mereka.
Grooak—
"Maf!!!" bisik Soraru sambil memukul Mafu.
"Maaf... gue laper, Sor."
Amatsuki melirik saat mendengar suara Mafu.
"Lo kan tadi dah makan roti gue!"
"Iya tadi belum habis udah keburu jatoh gara-gara lo narik tangan gue!"
Tap—
Soraru yang tengah bersandar pada pipa beton itu terkejut saat ia melirik, tiba-tiba ada sepatu di sebelah telinganya. Ia pun perlahan mendongak. Lalu seketika pupil matanya membulat. Detak jantungnya bergerak cepat.
Sosok dengan tatapan kosong itu menyeringai sambil memegang benda tajam mengkilap mengarah pada Soraru. "Jadi lo pelaku sebenarnya. Bersiap—"
Tiba-tiba ada yang memeluk Amatsuki dari belakang. Menahan tangannya agar tak melakukan sesuatu kepada Soraru.
"LEPASIN!!! AING MAUNG!!!"
Mafu yang tadi berdiri tak bisa bergerak pun terduduk lemas. Ia menopang kepalanya di bahu Soraru. "Yokatta... gomennasai... gue terlalu takut... jadi... nggak bisa ...."
"Halah. Selow aja," kata Soraru. Padahal jantungnya masih berdetak cepat. Ntah karena masih terbawa insiden tadi atau karena Mafu bersandar padanya.
"Ama-chan! Kendalikan diri—"
Seketika Amatsuki tersadar seperti baru saja terbangun dari tidurnya. Ia mengangkat gunting di tangannya.
"Kenapa... gue... bawa gunting?" batinnya heran. Tangannya gemetaran saat mendapati gunting itu terdapat bercak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
『𝕴𝖓𝖓𝖔𝖈𝖊𝖓𝖙 𝕭𝖔𝖞𝖘』
Fanfiction[[INI RECEHAN]] 13+ [[Comedy, Drama, Mystery,]] [Bonus Quotes & Riddle] Anjayani Boarding School adalah sekolah favorit yang menghasilkan idol-idol hebat di dalamnya seperti salah satu grub yang terdiri dari 4 siswa yang sangat terkenal namanya. F...