11. RPG

401 131 111
                                    

Tuhan dan dunia ini sama-sama menawarkan sebuah ikatan untuk jadi tempat bergantung.
Ikatan mana yang paling setia dan-
Ikatan mana yang hanya fatamorgana






.
.
.

🍊

"Apa jangan-jangan member FPS diculik pesawat luar angkasa?!"

"Wah, bisa-bisa gue oleng ke EveSou nih."

"Ini suami-suami gue siapa yang nyolong... Baj*enk!"

"Asem banget! Padahal gue sampe rela jual FPS demi bisa nonton konser ginjal!"

Begitulah cuitan para siswi YPS yang tengah membaca pengumuman di mading mengenai hilangnya member FPS secara misterius.

"Cewek-cewek nih heboh banget. Emang idol cowok di sekolah nih FPS aja?!" gerutu Shima.

"Tapi heran juga gue, Shim. Mereka kok bisa hilang ya? Itulah kata mbah gue kalo senja jangan keluyuran ... ntar diculik hantu," jawab Senra.

"Lo juga penculik kan, Sen?" tanya Shima.

"Nyulik apa anjim!" kata Senra sembari membanting plastik es di tangannya.

"Mencuri-"

"Mencuri hati gue," sambung Luz yang datang tiba-tiba dan langsung menyambar gombalan Shima.

"Mencuri hati gue," sambung Luz yang datang tiba-tiba dan langsung menyambar gombalan Shima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Luz ]

Shima menatap Luz dengan kesal karena telah memotong pembicaraannya. "Ngapain lo disini?!"

"Kenapa?!" tanya Luz sambil memicingkan matanya ke remaja bersurai ungu yang lebih pendek darinya itu. Ia mendorong-dorong pundak Shima.

"Eh? Ohayou, Ama-chan...," tegur Luz sembari melambaikan tangannya ke Amatsuki.

Amatsuki terkejut karena Luz masih bisa mengenalinya padahal ia sudah memakai topeng Masamune. "O-ohayou...."

"Lo beberapa hari nggak sekolah, Mat. Nggak ada lo, ngga ada yang dipalakin-maksud gue, nggak ada lo nggak rame," kata Shima.

"Kalo ada masalah cerita aja." Senra memegang kedua pundak Amatsuki dan menatap iris matanya. "Karena kita pasti! Pasti nggak akan peduli awoakwkakwk."

Shima ikut tertawa sambil memukul-mukul pundak Senra.

Luz yang sempat ikut tertawa langsung berdeham, lalu memukul kedua dahi remaja yang mengolok-olok Amatsuki barusan. "Lucu?! Coba tobat dah kalian tuh, jangan jadi tukang palak."

Shima meringis sambil mengusap dahinya. "Luz izin malakin. Punya duit nggak? 10 ribu aja weh. Buat beli cireng depan pagar tuh."

Luz mengeluarkan dompetnya. "Aduh ... makanan kalian nggak sehat. Asal kalian tau ya, yang dipake sama pakleknya tuh minyak jelangkung."

『𝕴𝖓𝖓𝖔𝖈𝖊𝖓𝖙 𝕭𝖔𝖞𝖘』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang