Don't forget to vote and comment yeorobun. Please respect this story.
*Enjoy the story yeorobun*
.
.
.
.
.Siang hari yang cukup menyengat ini, keluarga Tuan Min sedang berkumpul di meja makan dan tengah menikmati makan siang yang di buat oleh Nyonya Min.
Mereka nampak sangat menikmati masakan tersebut karena memang pada dasarnya masakan istri Tuan Min selalu memuaskan.
Karena terlalu menikmati masakan sang ibu, Aeri tidak memperdulikan lagi penampilan wajahnya sekarang yang terlihat agak berantakan karena di beberapa bagian wajahnya ada noda bekas makanan.
Pasangan suami istri tersebut hanya bisa menahan tawa gemasnya saat melihat putrinya makan dengan begitu nikmat. Biasanya perempuan itu sangat menjaga makanan yang akan masuk ke dalam tubuhnya.
"Eomma, appa, aku pergi dulu sebentar," Pamit Yoongi secara tiba-tiba saat setelah rapi dengan penampilannya.
"Kau mau kemana lagi kali ini oppa? Bukannya kemarin malam kau sudah pergi ya?, " Kali ini bukan Tuan Min yang menjawab melainkan Aeri, putri bungsu keluarga Min.
Alasan ia bertanya seperti itu karena seminggu ini semenjak kepulangannya ke Seoul, Yoongi lebih sering keluar rumah tanpa melihat waktu. Tentu saja Aeri harus menanyakan kepastiannya, karena ia takut jika sesuatu yang buruk sedang terjadi menimpa kakaknya.
Yoongi hanya menatap datar Aeri, "Anak kecil tidak perlu tahu. Ini urusan orang dewasa. " Protesnya.
"Aku juga sudah dewasa oppa, " Balas Aeri tak terima dengan ucapan Yoongi yang mengatainya anak kecil.
"Kau memang masih kecil, lihat saja wajahmu—sangat berantakan. Cih, " Ejeknya sambil menunjuk dengan dagunya.
"A—,"
"Sudah-sudah, kalian ini masih saja suka berdebat. Hati-hati nak, ingat jangan lupa makan siang dan juga jangan terlalu lelah, " Kali ini perdebatan keduanya terpaksa di akhiri oleh Tuan Min karena beliau sudah tak tahan mendengar suara ocehan kedua anaknya.
"Kalau ada apa-apa segera hubungi adikmu dan ayah, " Yoongi mengangguk tegas sebelum pergi.
Sepeninggal Yoongi, Aeri tak berhenti untuk mengejek kakak kandungnya. Ia sudah cukup sabar selama ini menahan segala ejekan kakaknya.
"Astaga sayang sudah, nanti kau bisa tersedak. Lebih baik lanjutkan makanmu lalu nanti temani ibu ke butik ya, "
"Ke butik untuk apa eomma? Tumben sekali, "
"Nanti juga kau bakal tahu. Sekarang habiskan makanmu, lalu temani eomma, "
Di dalam pikiran Aeri, ia terus bertanya-tanya apa maksud ibunya berkata seperti itu. Tidak biasanya ibunya rela membuang waktunya secara percuma hanya ingin ke sebuah butik.Belum lagi sikap Yoongi berubah akhir-akhir ini terhadapnya. Ada apa sebenarnya? Apa yang mereka sembunyikan?
Bicara soal Yoongi, akhir-akhir ini kekasihnya, Taehyung pun sulit untuk di hubungi, padahal ia ingin memberi kabar jika ia sudah tiba di Seoul dan sangat merindukannya.
Ponsel Taehyung benar-benar mati total, karena pesan yang di kirimnya seminggu yang lalu belum di lihat olehnya. Rasa-rasanya takdir sedang ingin kembali menguji kesabarannya.
Kalau kata Yoongi, "Kau tidak perlu berfikiran buruk tentang kekasihmu. Mungkin saja ia sibuk mengurus perusahaannya yang belakangan ini agak terbengkalai karena sibuk mengejar cinta pertamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISN'T VAIN.[KTH] ✔
Fanfiction[COMPLETED] [Revision on progress] "Maafkan aku Aeri karena selama ini aku membuatmu berjuang sendiri untuk menungguku peka terhadap perasaanmu padaku. Ini saatnya, biarkan aku turut merasakan perjuangan yang dulu pernah kau alami,"Taehyung. Start...