Part ini sudah direvisi !!!
Don't forget to vote and comment. Please respect this story. Thankyou.
Hi everybody, how are you?? Welcome to my story. Nice to meet you every
.
.
.
.
.Sesuai dengan janjinya, hari ini Namjoon akan menyusul sang kekasih ke negara yang sama. Negara yang terkenal dengan iconic Eiffel Towernya. Kepergiannya ke sana selain karena ingin menyusul sang kekasih, ia juga di beri perintah oleh sang papa untuk mengurus salah satu cabang perusahaan milik papanya yang juga sebentar lagi akan menjadi miliknya.
Soal urus mengurus perusahaan bukanlah hal yang baru baginya. Melainkan hal yang sudah biasa. Sebab sedari setelah ia lulus SMA, ia langsung di minta untuk membantu sang papa mengurus perusahaan sedikit demi sedikit sambil mengikuti kuliah, namun secara daring karena sudah meminta ijin kepada pihak kampusnya.
Pagi ini wajah pria bertubuh tinggi itu terus menampilkan senyum manisnya. Semanis gula dan madu. Yang dapat membuat siapa saja jadi diabetes dibuatnya. Penampilannya pun tampak jauh lebih informal dibanding hari-hari sebelumnya yang mengharuskannya terus menggunakan jas atau sekedar kemeja dengan celana kain.
Namjoon di antar oleh supir papanya untuk menuju ke bandara. Sejak dirinya bangun hingga sekarang ia sama sekali belum mengabari kekasihnya karena bermaksud ingin memberikan suprise dengan kedatangannya yang secara tiba-tiba. Padahal sudah banyak pesan dari Aeri yang diterimanya untuk menanyakan kapan jadwal keberangkatannya namun ia menjawab ia belum akan pergi. Hal tersebut tentu saja membuat Aeri kesal bukan main.
Perempuan itu sudah sangat merindukan dirinya. Merindukan kebersamaan dalam menghabiskan waktu dengan pergi ke museum, perpustakaan kota untuk membaca buku bersama, bersepeda atau sekedar pergi ke cafe untuk mengobrol bersama.
Sesaat setelah tiba di negara tujuannya, tiba-tiba pikirannya tertuju kepada obrolannya dengan Taehyung tempo hari. Padahal sebelumnya ia sudah berjanji untuk tidak terlalu memikirkan ucapan sahabatnya itu. Sebab ia tidak ingin merusak moodnya saat bertemu dengan Aeri nanti yang mungkin jika sampai moodnya hancur itu akan memberikan dampak ke kekasihnya. Ia tidak mau sampai hal itu terjadi.
Tujuannya menyusul sang kekasih ialah agar keduanya bisa menghabiskan waktu bersama berdua, komunikasi keduanya pun jadi lebih mudah. Di perempatan jalan, ia meminta supir utusan papanya untuk singgah di salah satu toko yang menjual aneka roti dan cake. Aroma harum adalah yang paling pertama menyapa indera penciuman pria berdimple tersebut. Membuatnya tersenyum sejenak sebelum kembali melanjutkan langkahnya ke dalam.
Mengingat dirinya tidak membawa apa-apa untuk menemui sang kekasih apalagi setelah beberapa hari tidak bertemu rasanya agak aneh saja. Mumpung tadi mobilnya melewati toko roti yang terkenal tersebut dan Aeri yang menyukai makanan manis, jadi tidak salah jika dirinya singgah untuk membeli sebagai buah tangan.
🌸🌸🌸🌸🌸
Tepat pada pukul lima sore waktu Paris, mobil sedan milik papa Namjoon tiba di depan perusahaan milik papa sang kekasih. Ia menatap sejenak ke arah gedung tinggi yang ada didepannya, lalu melihat ke sekeliling. Ternyata perusahaan milik papa Aeri sangat besar, luas dan berada di jalan yang strategis. Hal tersebut membuktikan jika usaha yang di lakukan oleh Tuan Min selama ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan bagi semua orang termasuk dirinya sebagai sang pendiri perusahaan. Seketika itu tiba-tiba pikirannya terlintas sebuah kalimat jika mungkin tidak ada salahnya jika bertanya kepada Tuan Min rahasia bagaimana perusahaan tersebut bisa berkembang dengan pesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISN'T VAIN.[KTH] ✔
Fanfiction[COMPLETED] [Revision on progress] "Maafkan aku Aeri karena selama ini aku membuatmu berjuang sendiri untuk menungguku peka terhadap perasaanmu padaku. Ini saatnya, biarkan aku turut merasakan perjuangan yang dulu pernah kau alami,"Taehyung. Start...