Part ini sudah direvisi!!!
Don't forget to vote and comment. Please respect this story.
Hi everybody, welcome to my story. I hope all of you can enjoy while read this chapter. Oh yeah, aku mau tahu dong kalian tahu cerita ini dari mana? Thankyou yang sudah mampir.
*Enjoy the story guys*
.
.
.
.
.Matahari yang tadinya bersinar terang sudah tak lagi menampakkan dirinya dan digantikan oleh sinar rembulan beserta bintang yang menyinari bumi dengan sinarnya.
Hembusan angin pun terasa begitu dingin saat menusuk kulit. Suasana hening juga mendominasi keadaan sekitar. Tidak ada percakapan meski singkat diantara mereka. Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing.Sepulangnya dari taman bermain wajah cantik Aeri terlihat murung. Ia seperti kehilangan semangatnya untuk bermain, padahal saat dirumah anak itu terlihat sangat antusias pergi ke taman bermain. Responnya pun dapat di miripkan dengan anak yang baru saja mendapatkan hadiah dari ayahnya.
Yoongi yang melihatnya juga terheran juga kasihan karena perubahan sikap adiknya itu. Ia belum bisa membuka suaranya terlebih dahulu untuk saat ini karena ia ingin membiarkan adiknya tenang terlebih dahulu barulah ia bertanya nantinya.
Ia masih ingat betul wajah antusias dan senyum Aeri yang tidak pernah luntur saat bermain permainan di sana. Bahkan sangking semangatnya ia sampai bermain rollercoaster sebanyak tiga kali, membuat Yoongi sedikit mual karena harus mengikuti adiknya. Kalau tidak diikuti bisa-bisa ia akan melakukan hal seperti itu di permainan lain.
Perubahan sikap dan raut wajahnya terjadi saat dua orang perempuan dan pria yang mengaku sebagai temannya menghampirinya dengan seseorang disampingnya. Lebih tepatnya si perempuan yang mendatangi Aeri saat ia masih sibuk mengantri ice cream tadi.
"Oppa kita istirahat dulu ya, aku sudah lelah." ucap Aeri dengan nafas tersengal-sengal.
Yoongi hanya mengiyakan keinginan adiknya, "Baiklah, kau tunggu disini dulu, aku mau membelikanmu ice cream." Seperti biasa Aeri tersenyum antusias saat ditawari hal berbau manis.
Sembari menunggu kedatangan Yoongi, Aeri merenggangkan otot-ototnya yang lelah akibat kebanyakan bermain bahkan sampai tidak beristirahat sedikit pun.
Tak lama kemudian Yoongi membawa dua ice cream ditangan kanan dan kirinya dan langsung menyodorkan ice cream coklat yang berada ditangan kanannya untuk Aeri.
Keduanya menikmati ice cream yang Yoongi beli dengan suasana tenang dan damai hingga mata Aeri menangkap siluet seseorang yang terlihat sangat familiar dimatanya. Awalnya ia berusaha untuk tidak peduli terhadap orang tersebut tapi nyatanya orang tersebut berjalan ke arahnya.
Tubuh Aeri membeku seketika saat melihat dengan jelas sosok tersebut berdiri tak jauh didepan matanya sekarang. Ternyata Taehyung dan seorang perempuan yang menggandengnya sedang menuju ke arah Aeri dan Taehyung. Perempuan itu kalau tidak salah pernah dijumpainya saat berada direstoran tempat ia dan kedua kakak sepupunya makan.
"Oppa kajja aku sudah tidak berselera lagi disini." Ucapnya dengan gugup. Ia sangat khawatir dan segera ingin pergi dari sini sekarang juga berniat untuk menghindari keduanya.
Yoongi lantas berdiri karena tarikan Aeri pada lengannya yang terasa begitu kuat. Kerutan didahinya tampak begitu jelas. Ia bingung tiba-tiba saja adiknya menarik dirinya beranjak dari kursi padahal ice cream keduanya belum habis. Mau tidak mau ia tetap melangkah mengikuti tarikan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISN'T VAIN.[KTH] ✔
Fanfiction[COMPLETED] [Revision on progress] "Maafkan aku Aeri karena selama ini aku membuatmu berjuang sendiri untuk menungguku peka terhadap perasaanmu padaku. Ini saatnya, biarkan aku turut merasakan perjuangan yang dulu pernah kau alami,"Taehyung. Start...