Back To School

162 80 25
                                    

"Dek... Bangun dek, katanya ada acara reuni," terdengar suara membentak dan ketukan pintu dari balik kamarku.

"Hzz siapa sih" dengan suara bergumamku. Sontak aku tersadar sambil melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09:00.

"Sial, gue telat berangkat ke acara reuni!!"
"Hah~ tapi gue males banget berangkat kesana. Ah bodo amat lah, gue kesana juga ingin ketemu Fitri."

Kamu yang di sana, iya kamu para pembaca, kalian tidak tahu kan latar belakangku? Perkenalkan namaku Ipung, umur ku sekarang 26 tahun dan sekarang tinggal di semarang bersama keluarga.

Hari ini, aku akan menghadiri acara reuni SMA Cordova. Alasan kenapa aku tidak semangat berangkat ke acara reuni tersebut. Karena aku baru saja mengalami musibah saat sedang bekerja di salah satu Bank ternama. Entah kenapa, waktu itu tiba tiba semua karyawan menuduhku memanipulasi data keuangan perusahaan.

Sial banget hidup ku, belum lagi harus bertemu dengan teman-teman di acara reuni. Pasti bakal di cemooh disana, karna baru saja di pecat. Mereka pasti senang dengan penderitaan yang gue alami sekarang.

Oke semua persiapan sudah, aku tampak rapih di depan cermin. Sekarang waktunya berangkat, oh iya kunci mobilku kemana?

"Kak, kak Lina tahu kunci mobilku dimana?"
"Hish adik ini, kan kamu selalu meletakkan kunci mobil di atas meja makan!" dengan wajah geramnya.

"Kak aku berangkat dulu ya jaga rumah," Teriak ku ke kakak
"Iyaa iyaa, bawel banget sih dek," Saut kakak ku dari dalam rumah.

Sesampainya di sana, sekolah ternyata sudah ramai oleh para alumni dari berbagai angkatan, aku sendiri adalah angkatan 7, cantik banget dong angkatan 7,tapi nyatanya nasibku gak cantik malah sial banget.

Di sana aku bertemu ama kawan kawan zaman sekolah dulu, "Dzul apa kabar bro" Aku mencoba memanggil salah satu teman ku "oi Ipung sehat gw bro lo apa kabar cuk lama gak ketemu kita, gimana pekerjaan katanya lu dipecat ya," ledek Dzul tanya soal pekerjaan ku.

"Iyaa aku baru dipecat dari pekerjaan minggu kemarin kenapa emang? iyaa deh yg baru naik jabatan jadi manager," ketus ku.

Pasti begini setiap reuni selalu saja membandingkan kesuksesan, sebenernya aku udah males ke acara reuni, satu satunya yg membuatku mau ke acara reuni ya cuma satu, yaitu cinta pertama ku bernama Fitri.

Fitri adalah salah satu moodboster yang membuatku masih bertahan sampai sekarang, dia adalah sosok wanita yang sangat sempurna di mataku.

"Ipung." Suara lembut ini membuatku terkejut. "I-iyaa Fiit apa kabar lo" Sapa ku dengan kaget karena yang memanggilku ternyata Fitri.

"Iyaa baik kok, oh ya Pung kamu sekarang kerja apa?"

"Aku lagi nganggur sih sekarang karena habis di pecat." Jawabku sembari menggaruk tengkuk.

"Owh, oh ya Pung mumpung ketemu disini aku mau ngasih undangan pernikahan ku, akad nya minggu depan." Fitri menyodorkan sepucuk undangan ke diriku.

"Naniii!" teriak ku kaget, "Lu bakal nikah, minggu depan?" tanyaku tidak percaya.

"Iyaa, doain moga lancar ya Pung sampai akad."

Perasaanku saat itu hancur berkeping-keping seperti pecahan kaca yang dimakan saat atraksi kuda lumping.

Tapi aku harus tetap kuat dan ikhlas, karena tingkat tertinggi dari mencintai seseorang adalah merelakan.

Acara reuni pun berlangsung, banyak temen temen seangkatanku yang sudah sukses, mungkin hanya aku yang tidak sukses disini, karirku terkesan stuck disitu saja dan tidak meningkat. Sehingga aku jadi sasaran empuk untuk dibully, nggak pas sekolah, nggak pas lulus, selalu aja aku kena bully.

"Oi pung gue dengar lo habis dipecat ya? Kasihan banget sih lo," ejek salah satu temanku. "iyaa gue dipecat dari pekerjaan, kenapa? Mau nawarin kerja ke gue?" Balasku dengan datar.
"Iyaa nih, kebetulan kantor tempat kerja gue butuh OB, wahahah," balasnya lagi.

Karena udah gak tahan dengan omong kosong mereka semua, aku pun memutuskan pulang lebih awal.

"Gue pulang dulu, males gue dengerin ocehan kalian semua, yang gak ada gunanya, asal kalian tahu yang rendah disini itu kalian, dasar budak korporasi." Kataku sambil meninggalkan mereka, yang masih asik Ngegibah.

Sekilas aku melihat tatapan sedih dari Fitri, entah apa yang dia pikirkan, tapi sekarang aku sudah tidak peduli. Dasar almamater sampah,begitu pikirku.

Diperjalanan pulang, aku memacu mobil dengan kecepatan tinggi sampai kena marah dan diberhentikan oleh Polisi, tapi aku sudah tidak peduli lagi, yang aku pikir kenapa hidup ku sangat sial sekali?

Bahkan sejak sekolah dulu aku sudah sangat sial, dari dibully, tidak punya teman dan dijauhi satu sekolahan, itu semua terjadi saat aku duduk di bangku SMA.

Aku tidak tau apa yang membuat ku gagal? Bahkan setelah lulus sekolah, kegagalan seperti tidak mau meninggalkanku, aku berpikir, andai saja aku bisa kembali ke masa lalu, aku pasti akan memperbaiki kesalahan yang ku lakukan dulu dan mencari tahu apa penyebab ku gagal, sehingga hidup ku dimasa depan tidak akan terpuruk. Tapi mungkin itu hanya angan-angan palsu dan terkesan halu, apalagi kalau yang ngomong orang sepertiku yang Madesu alias masa depan suram, yang gagal dalam usia muda.

Karena keasikan halu aku tidak sadar bahwa didepan ku ada truk dengan kecepatan tinggi yang menuju kearah ku, sontak aku langsung banting stir,karena tidak cukup momentum untuk menghindar,alhasil kecelakaan pun tidak bisa hindari, aku pun pingsan seketika.

"Pung bangun pung bangun oi udah mau beres nih sekolah lu kagak pulang apa" Tiba tiba ada suara yang membuat ku terbangun. "Sekolah? bukanya gue udah lulus?" Saut ku kebingungan. "Lulus MATAMU PICEK!! Kita ini baru kelas satu SMA," Jawabnya dengan ngegas.

Loh masak beneran sih ini? Ini bukan prank kan? "Oi ini tahun berapa dan bulan apa?" Tanya ku untuk memastikan bahwa ini bukan mimpi dan prank , "ini tahun 2016, bulan April, bulan depan kita ujian kenaikan kelas, nama gue Zahiden kalau lu lupa juga!" Jawabnya singkat, pada dan jelas. Aku lupa bahwa dia Zahiden,mungkin karena di masa depan aku jarang bertemu dengan dia. "Zad coba tolong tabok gue dong,"
"Aneh-aneh aja lu, kesambet apa sih lu pas tidur."

"Udah tabok aja cepetan," Kataku sambil memaksanya untuk menampar pipiku. "Plakk." Buset ini anak ada masalah keras banget naboknya, "Aduhh! Gak usah kenceng juga, Bego!" Keluh ku sambil memegang pipi yang sedang kesakitan karena habis ditabok. "Lah? Lu sendiri yang minta ditabok, bodo amat gue," Sautnya ketus.

Jadi bener ini aku mengulang masa lalu pas masih sekolah, kalau bener ini adalah kesempatan emas untuk merubah masa depan ku "Zad ayok pulang, lama amat si lu,kayak keong" Ajak ku sambil berlari meninggalkan Zahiden.

"Ya si bangke ninggalin, OI JANCOK!!Udah bagus tadi ditungguin, nggak ditinggal, malah ninggalin gw sekarang, JANCOK!!"

Akhirnya Hal yang aku harapkan terjadi aku bisa mengulang masa lalu, walau masih gak paham kenapa bisa?

" ZAMAN SEKOLAH GUE BALIK LAGI" teriak ku kegirangan.

"Bocah Edan!"

***

Kembali Sekolah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang