Sahur

19 20 2
                                    

Jam 2 pagi gue kebangun, bukan karena ingin kencing atau apa m, tapi karena kakak Fitri si Ayu tiba-tiba tidur sebelah gue. "Emang bener-bener gila si Ayu," gedik ku ngeri.

Aku memutuskan untuk ke Gazebo, mau balik tidur lagi juga tanggung bentar lagi mau sahur jadi mending di gazebo menikmati angin malam.

"Gila tuh cewek, maen peluk aja anak orang guenya." Gerutu ku sambil ngegoler di Gazebo.

Selang beberapa menit, Fitri dateng dengan terkantuk-kantuk dia masih ngucek matanya, dan masih nguap.

"Ngapain sih kamu Fan masih ngantuk gitu nyusul aku," ucapku yang langsung sigap berdiri. Takut dia kesandung dan jatuh.

"Gue kebangun gara-gara kamu teriak tadi, kenapa sih kamu, hoaam?"

"Maaf ya gara-gara aku kamu kebangun aku tadi ngigo," bohong ku agar dia tidak marah. "Kamu masih ngantuk kan?" Aku langsung duduk bersimpu agar paha ku bisa digunakan jadi bantal. "Sini kamu," pintaku.

Karena masih setengah sadar tanpa menunggu lama Fitri langsung tidur dipangkuan ku. "Maaf Ya Fit gara-gara aku kamu kebangun, kakak kamu sih yang salah," ucap ku lembut. Aku menyibak kan rambut Fitri dari wajahnya.

Wajah Fitri yang tertidur sangat cantik, aku bisa betah memandangnya bahkan seharian juga kuat aku. Tidak terasa sudah jam 3 suara marbot masjid sudah berkumandang mengingatkan untuk sahur. "Fit bangun yuk udah waktu nya sahur," ucap ku lembut dan menepuk pipi Fitri pelan. Fitri akhirnya bangun matanya mengerjap-ngerjap beberapa kalindia ucek matanya.

"Aku tadi tidur di paha kamu ya Pung?" tanya Fitri masih ngantuk.

"Iya pules banget kamu."

"Oh.... Apa!" teriak Fitri saat sudah sadar dari kantuknya.

"Yaudah sana kamu bangunin Kakek kamu dan saudari kamu, aku bangunin Nada ama Lisa," suruh ku. Fitri langsung mengangguk paham dan langsung bergegas masuk ke rumah. Dengan langkah malas aku

Kembali Sekolah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang