Ayla

30 33 1
                                    

Sesuai Janji ku pada Ayla, aku menemani dia ke toko buku.

"Lo mau beli buku apaan sih Pik?"

"Buku tutorial menikung pacar kakak," jawab Ayla datar.

"Buset!"

"Ya nggak lah Pung gue mau cari komik yang baru rilis Indo."

"Owh ternyata," angguk ku sok paham.

"Lo suka baca komik?" tanya Ayla yang masuk ke toko buku.

"Bukanya nggak suka gue udah baca semua sampai tamat," ujarku.

"Hah sampai tamat?"

"Hm maksudku judul yang lain Pik," ralat ku cepat. Aku lupa lagi kalau ini tahun 2015, walaupun di dunia yang berbeda tapi semua yang ada disini sama dengan di dunia ku.

Ayla yang masuk ke toko langsung disambut oleh para pegawai toko dengan sopan. Apa ini juga aset milik Kakek Susilo?

"Selamat sore Nona Ayla, anda mencari buku yang seperti biasa kan?" sapa salah satu pegawai.

"Iya, sudah sampai kan bukunya?"

"Sudah Nona, kami sudah menyiapkan tempatnya seperti biasa." Jawab pegawai itu sambil menunjuk ke suatu tempat.

"Nona sedang jalan dengan pacar ya?" tanya Pegawai itu. Ayla yang mendengar pertanyaan itu langsung tersipu malu, wajahnya jadi merah.

"Napa muka lo Pik jadi merah?"

"Berisik lo Pung, ini bukan pacar saya Mas tapi babu saya," jawab Ayla klarifikasi.

"Baik Nona apa yang saya bisa bantu." Godaku meniru pelayan di anime.

"Ipung!" Ayla yang kesal mencubit perut ku cukup keras.

"Sakit Pik."

"Bodo!"

Karena sudah capek menggoda ya aku memutuskan berkeliling toko buku, melihat buku disini membuat ku sedikit bernostalgia. "Widih ini kan endingnya ntar nikah ama Chitoge." Celetuk ku melihat salah satu buku yang dipajang di rak toko.

"Kamu jangan spoiler dong Pung," protes Ayla memukul kepala ku.

"Aduh, buku jangan dipakai buat ngeplak kepala orang dong," protes ku.

"Bodoamat, habisnya lo spoiler sih." Jawab Ayla memanyunkan bibirnya.

"Udah dapet bukunya?"

"Udah semua kok kamu mau juga? Kalau mau kamu ambil aja soal bayar membayar serahkan pada ahlinya," ucap Ayla bangga dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Ok siap Pik." Aku dan Ayla malah keasikan membaca buku, aku menyarankan beberapa buku yang pernah aku baca dulu. Begitu juga dengannya dia menyarankan banyak komik yang sudah aku tahu bagaimana endingnya.

Tapi karena dibelikan ya aku menerima dengan senang hati, rejeki bro.

"Pung habis ini kita nyari makan dulu ya, laper banget nih gue," pinta Ayla mengelus perutnya kayak orang hamil.

"Mau makan dimana Pik?"

"Dimana aja deh, gue nurut ama lo."

"Ok!" seruku setuju.

Aku langsung memacu motor ku menuju warung makan langganan ku, warung yang menu andalannya Ayam Geprek.

"Kita dimana Pung?" tanya Ayla yang baru turun dari motor.

"Warung Ayam Geprek, nggak bisa baca?" tunjuk ku ke baliho besar.

"Bukan itu maksud aku Pung," sungut Ayla memanyunkan bibirnya.

Kembali Sekolah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang