Noh 6000+ karena 2 hari ga update.
“Ehmm wkwkwk nee akan oppa sampaikan. Aigoo senang sekali melihatmu tertawa seperti ini”
“Hehe nee oppa gumawo” ucapnya pada Kai yang langsung dibalas dengan pelukan.
“Oppa inikan VVIP aku bahkan--uangku tinggal sedikit bagaimana caraku membayar?”
“Aku sudah membayarnya”
“Aku merepotkanmu terlalu jauh oppa aku akan mencicilnya eoh? Aku berhutang banyak padamu”
“Tidak Ben jangan membayar kembali jika kau membayarnya aku akan marah dan menyuruh appaku untuk tidak memaafkanmu”
“Heh jangan seperti itu oppa. Haish arasseo tapi berjanjilah padaku jika oppa butuh bantuanku segeralah menghubungiku”
“Ne--eh bagaimana caranya? Kau bahkan tidak punya ponsel”
“Astaga aku lupa. Aku tidak punya ponsel aku akan membeli yang second nanti aku akan menghubungimu. Tulislah nomormu dikertas ini oppa”
Kai yang melihat Ben hanya memekik gemas.
“Ben tutuplah matamu sebentar”
“Hng? Untuk apa?”
"Tutup dulu nanti kau akan tahu"
Ben memicing curiga. Mengkerutkan alisnya. Akhirnya iapun menyerah. Menuruti kemauan manusia tampan di depannya>>
“Sangeil chukae hamnida sangeil chukae hamnida. Happy birthday Kim Benneta"
Benneta kaget. Ia loading. Ayolah ia bahkan lupa jika hari ini ulang tahunnya. Kai yang notabene sudah lama tidak bertemu dengannya saja ingat. Kenapa dirinya malah lupa?
Selanjutnya hanya isakan kecil yang keluar. Matanya memanas ia terharu. Tahun kemarin ia merayakannya bersama keluarganya. Tapi sekarang?
“K-Kai oppa” nadanya lirih nan penuh getaran. Menahan tangis derasnya keluar.
“Tiup lilinnya dulu Ben. Ah sebelum itu buatlah permohonan dulu"
Ben menatap kue coklat tersebut. Matanya semakin memanas. Ia tidak sanggup. Pertahanannya runtuh sekarang.
“Hiks hiks aku bahkan lupa ini hari ulang tahunku" lirihnya sembari menangis. Dadanya terasa nyeri entah kenapa.
"Buat permohonan lalu tiup lilinnya"
Kai berusaha tersenyum untuk menenangkan Ben."Fyuh"
Lilin sudah padam. Membuat Kai memekik senang dan tersenyum lebar. Di selanjutnya Kai meletakkan kuenya di meja lalu mengatakan sesuatu yang membuat Ben terlihat menolak.
“Aku punya hadiah untukmu”
“Hadiah? Oppa bahkan kau menyelamatkanku itu sudah hadiah besar untukku”
Tanpa basa basi Kai menyerahkan satu kotak hitam dengan pita merah. Ben membukanya lantas membuat mulutnya menganga dan matanya terbuka lebar.
“B-black card?”
“Ehm black card itu hadiah untukmu gunakan dengan baik untuk keperluan sehari-harimu dan membeli perlatan untuk kuliah nanti. Jangan bekerja paruh waktu itu jika kau mau. Setidaknya satu atau dua hari saja”
“Oppa gumawo hiks hiks gumawo sudah banyak membantuku. Aku menyayangimu oppa hiks hiks”
Ben beralih memeluk Kai. Punggung bergetar tersebut di usap lembut oleh Kai. Ia berusaha menenangkan Benneta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Hate Me🖊️🖊️ / REVISI✔
Фанфик"Isteri kedua? bukankah kita membencinya hyung?" "Hyung tidak segan akan menyiksa istri kedua serta anaknya" Kalian tahu kesabaran ada batasnya?