Epidose 21 : Boleh

106 6 1
                                    

di Rumah Sakit

"BEN?!"

Kai yang kaget karena menerima pasien di tengah malam seperti ini yang tidak lain adalah Ben. Orang yang dia sayang selama ini. Ia terkejut melihat banyaknya luka di bagian-bagian yang memang dulu sering di perlihatkan bertambah parah ia merasakan emosi.

Ia menyimpulkan bahwa beberapa hari kemarin Benneta pasti membohonginya. Astaga kenapa ia bodoh sekali mempercayai? Kenapa ia tidak menghampirinya saja? Padahal firasatnya juga mengatakan ada hal yang tidak baik. Sayang sekali waktu itu ada pasien yang harus ia periksa.

Sembari menjahit kepala Ben, Kai mencoba menahan air matanya karena tidak kuat melihat keadaan Ben yang bukannya tambah membaik namun bertambah parah. Lutut pada kaki Ben juga sangat parah dan sudah dipastikan menyebabkan Ben tidak bisa berjalan.

Ulu hati dan beberapa organ Ben sudah rusak parah. Kai menangis ketakutannya pada Ben selama ini terjadi. Ia menyesal tidak nekat membawa Ben pergi. Ia takut kehilangan Bennya lagi sudah cukup 10 tahun lalu ia terpisahkan. Ia tidak kuat Ia menangis sembari mengobati Ben Ia benar-benar akan menghajar para kakak Ben yang sudah menyiksa adiknya ini.

3 jam sudah Ben akhirnya dipindahkan ke ruang rawat badannya dipenuhi selang terlebih Ben juga harus maakan lewat selang di hidungnya karena organnya tidak bisa menampung secara maksimal. Kai menangis di tempat Ben terbaring.

"Hiks hiks maaf Ben maaf kumohon bertahanlah. Hiks hiks oppa ingin kau sembuh kumohon bertahanlah sedikit lagi sayang. Aku menyayangimu Ben hiks. Aku ingin kita bertemu lagi tapi bukan dengan cara yang seperti ini. Bertahan sayang kumohon hiks"

Kai menundukkan dirinya di ranjang dimana Benneta tertidur pulas. Ia meluapkan segala emosinya disana. Para suster tentu tidak berani mendekat dan datang saat tahu ada dokter disana. Kai sangat terpukul melihat keadaan Benneta yang seperti ini. Ia menangis sejadi-jadinya.





















Setelah Kai keluar dari ruangan Ben Ia di kejutkan dengan kedatangan orang-orang yang terlihat berbondong-bondong dengan paniknya. Kepala mereka terlihat menengok kanan dan kiri terlihat mencari nomor kamar.

Ya benar mereka adalah orang yang sangat di benci oleh Kai namun disayangi oleh Ben. Tanpa pikir panjang Kai langsung menghajar Seokjin, berniat memisahkan tapi Namjoon dan Hoseok menerima pukulan juga. Kai juga memukul wajah Suga, Jimin, Taehyung dan Jungkook. Keributan itu di pisahkan oleh 2 satpam mereka bertujuh tidak melawan Kai mereka sadar mereka pantas menerima pukulan itu bahkan lebih. Kai melihat tak ada perlawanan dari mereka terus memukul dan menghantam pipi mereka.

"Kalian tau huh? Ben selama ini menanggung semuanya sendirian. Bahkan siksaan pukulan kalian dia tetap menerimanya. KALIAN MEMBUAT BEN TIDAK BISA BERJALAAAAN. Kalian hiks. Kalian membuat Bennetaku tidak bisa makan dengan normal. Dimana hati nurani kalian?

DIMANA HATI KALIAN?!

Hiks hiks jika bukan Ben yang menahanku aku sudah melaporkan kalian ke polisi jauh-jauh hari dan membawa Ben pergi jauh. Kalian terus menuduhnya pembunuh padahal bukan dia yang membunuh hiks hiks. Kumohon hiks. Kumohon jangan lagi sakiti Bennetaku cukup hiks. Jika kalian tidak mau menampungnya lagi berikan padaku. Dengan senang hati aku akan merawat dan menjadikan dia adikku. Bukan adik kalian lagi. Ulu hatinya rusak karena tendangan kalian. Punggungnya kembali lecet karena cambukan kalian. Tulangnya patah karena kalian menendang lututnya. Lalu nanti apalagi? Kalian mau membunuhnya? Begitu?! Dan katakan padaku. Bagaimana caranya kalian mengganti. KATAKAN PADAKU BAGAIMANA?!" ucapnya dengan menarik kerah Suga dan menatap tajam tiap manik yang ada disana.

My Brothers Hate Me🖊️🖊️ / REVISI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang