“Darimana kau? Sudah berani eoh? Sudah berani keluar rumah bahkan kami harus menahan lapar karena tidak ada makanan? Kau ingin kami cepat mati? Begitu?" Seokjin
“Op-pa maaf a-aku baru saja--PLAKK
Satu tamparan keras mendarat lagi di pipi Benneta yang membuatnya sampai terjatuh. Ia memegang pipinya seraya menahan sakit, perih, dan panas yang bercampur menjadi satu.
“Sejak kapan kau ada hak memanggil kami oppa? Kami bukan oppamu” Tehyung
“Ikut aku" Jin
Aku yang masi menahan perihnya pipiku dipaksa bangun dengan tanganku yang digenggam erat. Dipaksa dibawa ke kamar mandi kali ini aku tidak memberontak dan memohon apapun pada mereka karena sungguh. Aku lelah. Aku lelah setelah menempuh perjalanan jauh dari rumah dosenku dan sekarang malah mendapatkan pukulan lagi.
Jika seperti ini terus siapa yang akan bertahan?
CEPLAKK
CEPLAKK
CEPLAKK
CEPLAKK
20x. Kali ini bertambah. Aku hanya bisa menangis menikmati rasa sakit dan perih. Cambukan ke-15 aku tidak tahan sehingga aku jatuh. Oppa tetap mencambukku.
Oh tidak kumohon jangan tendangan lagi.
DUGG
DUGG
DUGG
PEMBUNUH!
Seperti tidak ada bosannya kata-kata itu lewat ditelingaku. Aku saja yang mendengar bosan haha. 3 tendangan dari Joon oppa. Sempurna mengenai pantatku, lututku, dan perutku.
Aku benar-benar lemas rasa nyeri ini benar-benar menyakitiku aku merasakan punggungku perih sekali. Tidak kuat berjalan hingga--
Semua pandanganku kabur. Menghiraukan perih kini yang aku lihat hanya hitam.
Aku pingsan>>
BYURR
“Tidak usah mendrama. Cepat buatkan kami sarapan”
Aku yang kaget berusaha bangun. Oh Tuhan tubuhku sakit sekali. Apakah ini yang akan orang rasakan saat di neraka? Apakah aku orang yang sangat berdosa sehingga aku disiksa disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers Hate Me🖊️🖊️ / REVISI✔
Fanfiction"Isteri kedua? bukankah kita membencinya hyung?" "Hyung tidak segan akan menyiksa istri kedua serta anaknya" Kalian tahu kesabaran ada batasnya?