"Jun, taro ni tas gue di sedel lo. Gue capek gandeng tas gue berat." Renjun ngangguk lalu turun dari motor. "Ini tas nya engga di resleting, resleting dulu bulan, nanti isinya jatuh."
"Ck, tar ajaa ayoo lah gue ngantuk jun, langsung mas-" Renjun masukin tas gue ke sedel motornya gak selo, mana nutup sedel nya kenceng amat allahu.
---------------------------------------
Renjun ngebuka helm nya terus ngambil kunci motornya "lah mau apa?", renjun mengerutkan alisnya, "kan saya mau bertemu orang tua kamu.""Iyaa maksut gue itu buat apa" Renjun menghembuskan nafas kasar, "anak kecil gak boleh tau, ayo cepat."
Gue ngedengus kesal sambil ngetuk ngetuk pintu 'semoga mama belum pulang kerja awokaowkawok'.
Cek lek..pintu rumah kebuka dan menunjukkan sosok mama. "MA-" Gue kaget, gue kira mama belum pulang kerja.
"Kenapa?eh ini siapa nih, calon?" Gue males ladenin mama, gue langsung masuk aja kedalem, niatnya mau nyiapin teh buat renjun juga si.
"Masuk nak" Renjun ngangguk sambil senyum. "Assalamu'alaikum" Sahut renjun, "wa'alaikumsalam" Jawab mama.
"Ada apa nih nak?" Renjun duduk dan menetralkan nafasnya. "Tante kenal dengan bapak gunawan?."
Mama kaget, "eh iya kenapa? Dia bapak kamu ?." Renjun ngangguk dan tersenyum "iya tante, saya kesini karna bapak saya mengundang tante dan anak tante pergi ke acara bapak dan mama saya, anu tante..anniversary hahah acaranya besok malam" Renjun nyengir terus ngegaruk pantatnya.
"HAHAHAHAH, ahh iya iya tante sama bulan bakalan dateng kok" Gue mutar bola mata malas sama ucapan mama. "Nih tehnya pak buk, silahkan di seduh dengan lidah anda."
"Gak usah, buat kamu saja ya. Saya ingin pulang dulu, nanti ada fitnah yang engga engga, assalamu'alaikum tante" Renjun pamit sama mama terus keluar rumah. Padahal gue hati-hati banget buat tehnya, demi renjun.
Gue nemenin renjun ngeluarin motornya , dan hampir aja gue kelupaan "jun tas gue" Renjun ngangguk terus langsung ngebuka sedel motornya. "ini", " Makasiiiiiiii, sono pulang mendung nih..oh iya-" Gue masuk ke dalam rumah ngambil jas hujanbuat renjun.
"Nih, ntah ntah nanti lo kehujanan di jalanan, gelap banget nih langitnya" Bisa gue liat, renjun tersenyum dengan penuh rasa senang, dih. "Hahah makasii bulan"
"Gak gratis, besok balikin." Renjun ngakak sampai terbahak bahak, ini aja dia mukul mukul perutnya.
"Hahah astaghfirullah iya iya, saya balik dulu ya" Gue ngangguk , "tiati noh."
[Hikmah ||renjun]
Kali ini ceritanya pendek hahah
Soalnya ini si lanjutan bab lalu.
Tapi aku sengaja beda bab in aja biar kelihatan banyak bab nya hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah| huangrenjun✓
Short Story"siapa yang mengira kan? kalau kebencian bisa berubah menjadi rasa kagum" ー kalau melebihi rasa kagum gmna dong jun?