[hikmah | | Huangrenjun]
Semua berkumpul di bandara menunggu sosok kawan lama mereka, renjun.
"Lelet amat si renjun hadeuh, gua ada meeting bentar lagi" Jeno mendecih sambil mengeluh sendiri.
"E eleh sok sibuk lu, pakai meeting segala, kek kantor penting ae" Jeno menjitak kepala haechan, haechan pun meringis kesakitan.
"Sakit?"
"Ooh ngajak betumbuk ye, mari mari"
"WOEE UDA ANJENG" Jaemin melerai Jeno dan haechan sebelum pergelutan dimulai.
"Ada yang liat bulan?" Jaemin khawatir sebenarnya rencana mereka menjemput renjun jam 11 siang, namun bulan belum datang juga.
"Katanya tadi mau beli bunga"
"Bunga?buat apa"
"Mana gua tau anjir, tanya ae ma Jeno, dia kan Deket ma bulan"
"Your lips Deket, ga Jaem gua ga Deket, emang tadi bunga untuk renjun katanya"
Jaemin menghela nafas pelan "nekat banget si, udah tau renjun punya calon tunangan, apa dia ga sakit hati apa?gua kadang kasian sama marah ke bulan, secinta itu dia sama renjun"
"Iya lah, orang pers lop nya"
"Sabar Jaem, gua tau nanti bulan cape sendiri kok, nanti dia beralih ke elu kok"
"Emang dia tau kalau gua cinta sama dia? Gua selalu sembunyiin perasaan gua karena gua tau dia cintanya ke renjun bukan ke gua, kayaknya gua yang bakalan jadi orang yang ga bakalan bahagia di cerita ini"
"Kamu salah" bulan datang dengan memegang setangkai bunga dandelion pelastik yang ia beli di toko bunga tadi.
"Bukan kamu yang bakalan jadi tokoh yang ga pernah bahagia, namun itu aku, aku bodoh menaruh perasaan ke orang yang sama sekali ga mengerti cinta ku. Namun aku percaya, aku tidak salah jatuh cinta, aku percaya bahwa ini hanya sementara, aku tahu renjun adalah imam idaman ku dimimpi, mau bagaimana pun ujian menerpa ku dan renjun, jika tuhan menghendaki aku bersama renjun, mengapa aku harus sedih?"
Haechan berdiri, lalu memegang tangan bulan. "Lan, dia udah punya calon tunangan, amnesia permanent gda kemungkinan dia bisa inget Lo"
"Apa jika Allah bilang itu memungkin kan, maka kita harus ragu? Gda yang ga mungkin kalau Allah udah berkehendak Chan" bulan melepaskan genggaman tangan haechan.
"Gua salut sama Lo bulan" Jeno angkat bicara. "Lo suka sama orang yang ga suka sama Lo, tapi Lo ga suka sama orang yang benar benar suka sama Lo?"
"Suka sama cinta itu beda jen. Aku suka sama jaemin, apa jaemin bakal salting? Kalau dia bodoh dia pasti salting, kalau dia pintar dia ga bakal salting, karena aku cuma suka sama dia, bukan cinta"
Jaemin terdiam, semua kata kata bulan itu benar, bulan berubah banyak sejak kembali ke Jakarta.
----
Pesawat renjun telah tiba, renjun berlari kearah kami dengan menggandeng wanita berparas yang hampir mirip dengan bulan namun lebih di upgrade, kulit putih bersih, bibir merah jambu, bulu mata yang lentik, gigi tersusun rapi, berhijab, sangat mirip dengan bulan, namun hidung wanita itu sangat mancung dan matanya pun berwarna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah| huangrenjun✓
القصة القصيرة"siapa yang mengira kan? kalau kebencian bisa berubah menjadi rasa kagum" ー kalau melebihi rasa kagum gmna dong jun?