Hikmah| huangrenjun✓

sesuatu

itulah yang diingat oleh bulan, kira kira sudah sebelas tahun bulan tidak pernah berkunjung ke tempat tinggalnya, dia sudah mengambil S2 nya kali ini, dia sangat rindu dengan sosok yang ia cintai, waktu itu dia ditinggalkan langsung sekaligus 2 temannya, kira kira bagaimana kabar nakyung dan renjun?.

Sebenarnya bulan sudah muak, tapi ini cita cita nya, ia akan tinggal di jogjakarta
apapun demi meraih impiannya.

[Hikmah| |HuangRenjun]

"Halo?"

"Bulan, lo kapan balik?" Ternyata haechan, dia selalu saja menelepon setiap bulan.

"Skripsi aku belum selesai chan, dan juga harus dikumpulkan minggu depan"

"Elah, gampang bentar gua bantu kerjain"

"YOUR LIPS, LO PIKIR NGERJAIN SKRIPSI MACAM NYENTIL SEMUT?!"

"HAHAHAHA aslinya keluar ya lan"

"Astaghfirullah, emangnya kenapa si? Nyuruh aku datang kesana?udah tau kan aku banyak pekerjaan"

"Besok renjun bakal balik ke Indonesia"

"HAA???!!"

"makanya gua suruh balik, lagian lo belum tau kan? renjun dah jadi dosen tau dia udah sukses sampai buat restoran di luar negeri"

"Alhamdulillah, renjun emang anak baik ga kaya lo"

"Elah, gua ga usah kuliah langsung kerja ae, oh iya renjun udah punya tunangan juga"

"Hahahaha yaiyalah tunangannya kan gue"

"Mimpi lo, udah ah gua mau balik kerja"

Tiiit.

Bulan berfikir keras, mungkin kah tunangan renjun?, tapi janjinya.. Enggak, pasti tunangan yang disebutkan haechan itu adalah bulan.

*✧

"Assalamu'alaikum, saya mau izin seminggu boleh pak?"

"Skripsi dikumpul Minggu depan terus kamu mau izin seminggu?? Punya otak kamu?"

"Yasudah 3 hari bagaimana pak?"

"Saya kasih 2 hari" Bulan pasrah, yang penting ia diberikan izin kepada dosennya.

ia cepat berkemas dan Berangkat ke jakarta.

*✧

"Woee gilaa tambah cantik lo bulan" Jaemin menyentil bulan dan segera mendapatkan jitakan oleh bulan.

Kali ini mereka semua, Jeno jaemin haechan dan bulan berkumpul dicafe.

"Kayak ga pernah liat cwe aja lo jaem"

"Bacot lo item"

"Astaga kalian ini masih sama ya?"

"Skip, oh iya nakyung katanya ga bisa balik ke Jakarta" Jeno langsung memasang wajah sedih.

"Tenang jen, kan masih ada bulan wkwk" Haechan menyapu punggung Jeno.

"Enak aja, gue udah milik renjun"

"Renjun? Bukannya dia udah bilang dah punya tunangan ya?"

"Tapi.."

"Tenang je bulan, masih ada echan ni setia"

"Bukan gitu ish, aku..emm aah aku pulang duluan ya"

"Bulan kenapa?"

"Ntah"

*✧

"Bulan? Kok muka nya kusut gitu?"

"Mamah.." Bulan bukan yang dulu lagi, dia tak bisa menyembunyikan kesedihan nya lagi, ia memeluk mamahnya.

"Kenapa?ada apa?"

"Gapapa mah, aku masuk kamar dulu makasi pelukannya"

"Renjun udah punya tunangan?" Bulan menghentikan langkah nya. Ia terkejut bagaimana mamahnya bisa tahu?.

"Mamah tau semua kok, renjun udah janji sama kamu kan?, sebenernya bukan tunangan, mereka belum tunangan, baru calon tunangan, bila renjun balik ke Indonesia mereka baru tunangan"

"Dan.. Sayangnya, renjun waktu diluar negeri mengalami kecelakaan sampai dia amnesia permanen dan ada kemungkinan renjun udah ngelupain kamu, maafin mamah ya nak"

Bulan melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya, ia merebahkan badannya di atas kasur seharusnya dia tidak pergi ke tempat yang menyedihkan ini.

ia menangis sepuasnya, ia menunggu renjun selama 11 tahun dan ini hadiah nya selama ia menunggu kekasih pujaannya?.

"Padahal kamu yang nyuruh aku jun.. Kamu ken" ia tak bisa mengatakan sesuatu lagi, dadanya sangat sesak untuk mengingat semua ini.

Nada dering di telefon bulan.

"isshhh siapa si nomor baru"

Tiit

"Halo?"

(Anggap aja bahasa Inggris)
"Assalamu'alaikum, pak? Ini renjun, saya sudah kembalikan berkasnya keatas meja bapak, siapa tau bapak mencarinya"

"Renjun?"

(Anggap aja bahasa Inggris)
"Ha? Ini siapa?"

"Bulan, teman SMA kamu, sahabat kamu juga sama haechan Jeno jaemin nakyung"

"Kamu?"

"Iya jun, bulan"

"Kamu siapa? Maaf ya saya salah sambung assalamu'alaikum"

Tiitt

"Secepat itu lo ngelupain gua jun?, padahal gua masih simpan cincin couplean kita.."

"Malahan masih gua pakai.."

[Hikmah | | huangRenjun]

Sad ending or happy ending?