"Mah, katanya minggu depan bulan ulangan kenaikan kelas?" Mama nyuapin gue bubur terus ngangguk, "iya, tadi ada temen temen kamu jenguk. Si nakyung juga..tadi kamu tidur jadi mereka cepet pulang deh"
"Yah yah tai, gk tau apa org lagi sakit gni gk bawa makanan"
"Eh shhtt, mama gak bisa selalu jaga kamu. Kalau bukan mama paling teman kamu renjun."
"Renjun? it-aduh" Entah mau ngingat orangnya gimana kepala gue nyeri banget.
"iyaa bulan, lebay kamu ah pakai nyeri segala tu kepala"
"Yaa mau gimana lagi mah, betewe semua temen bulan udah pada ke sekolah?"
"Iyaa, nanti renjun datang kesini biar kamu nyatet roster." Mama menghela nafas pelan lalu membelai surai gue.
"Yang baik ya, mama mau berangkat kerja dulu."
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam mah.."
-: ✧ :-
gue sedari tadinya berusaha biar ngetahan rasa nyeri dikepala gue..
Renjun
Renjun
Renj-"Assalamu'alaikum bulan" Ada orang yang ngebuka pintu ruangan gue. Dan itu cowo yang kemarin.
"Waalaikumsalam"
"Tadi saya ngerjain tugas kamu loh, hahah saya sendiri pulang balik habis ke kelas saya, ke kelas kamu. Hebat kan?"
Dia ngehela nafas lega "kamu lagi berusaha ngingat wujud renjun? Padahal dia ada didepan kamu loh"
"r-renjun?"
"Iya, perlahan saja. Lagian amnesia kamu tidak permanent."
"Aduh" Cowo itu panik terus berusaha ngecegah gue. "Ga ga ga, biarin gue inget anying. Kalau lama lama gni gimana mau tau wujud tu anak, peka dikit kek."
'Saya tidak sengaja membuka diary kamu , ternyata tulisannya siapa yang membaca ini berarti takdir bulan'
'Masih ingat di padang dandelion ini?'
'Hahah, berarti saya bintang kamu dong?'
'Bulan dan bintang hahah'
"ADUH-"
cowo itu ngasih gue air buat minum, tentunya gue minum "astaghfirullah saya tidak kuat, hentikan saja ya. Kamu menyakiti diri kamu sendiri secara perlahan karena saya. Hent-"
"Renjun.."
"Elu.."
"Bukan renjun.."
"Astaghfirullah saya renjun, demi Allah untuk apa saya berbohong untuk mendapatkan keuntungan."
"PERGI!!! LU BUKAN RENJUN!! PER-" Semuanya terasa gelap, gue terhempas dikasur.
Pusing, cuma ada kegelapan.
-: ✧ :-
Renjun melihat gadis tak berdaya ini sedang mengingat wujud asli renjun. Dia merasa sangat sakit hati menyakiti wanita tak bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah| huangrenjun✓
Storie brevi"siapa yang mengira kan? kalau kebencian bisa berubah menjadi rasa kagum" ー kalau melebihi rasa kagum gmna dong jun?