[Hikmah | | Huangrenjun]
"Udah siap semua?" Mamah bertanya sambil mendorong dua koper miliknya.
Bulan menghela nafas pasrah, ekspetasi nya tak seindah realita.
Mamah memeluk bulan dan mengelus punggung anaknya "kamu kuat, kamu mau sukses kan?" Sekarang mamah bulan mengalihkan mencium jidat bulan.
"Iya mah, semuanya udah dimasukkan kekoper"
"Kamu udah pamitan sama temen kamu?"
"Engga. Sekarang aku mau ke rumah jaemin, kita ketemu disana"
"Aah iya , hati hati ya ingat sejam lagi kita berangkat"
"Iya mah"
----
Bulan membuka pintu rumah jaemin dan
"SUPRISEE!!!!!!!!" Semua orang berdiri dihadapan bulan, Jeno jaemin haechan dan juga renjun, kenapa dia ikutan juga.
"Hahaha makasi semuanya"
"Jangan sedih dong!!! Meski elo pindah di Jogjakarta terus sukses disana, kita semua ga bakal lupain elo!"
"Ga usah bilang gitu Chan, banyak orang yang bilang gitu eh ujung ujungnya juga ngelupain"
"Tapi kita beda" jaemin angkat suara dan langsung memeluk sosok yang ia cintai itu.
Dan semuanya juga beralih memeluk bulan, kecuali renjun, renjun berdiam diri..dia seperti pernah merasakan pertemanan ini tapi dia sangat sulit untuk mengingat nya.
"kita semua sayang sama elo bulan" sahut Jeno.
Semua melepaskan pelukannya dan membiarkan renjun kali ini yang berbicara.
"Maaf, saya belum sepenuhnya mengenalmu, tapi saya tahu pasti dlu kamu sangat berpengaruh besar dalam hidup saya, meski begitu saya tidak mengenal mu saya ingin berterimah kasih karena sudah bersabar menghadapi ujian dihidup kamu"
"Kamu ga perlu berterimah kasih, aku yang harus berterima kasih karena dipertemukan teman sebaik kalian semua dan.. nakyung meski dia jauh disana tapi dia tetap teman kita"
Semuanya menangis histeris, ini pertemuan terakhir nya dengan bulan.
Hingga sampai diwaktu dimana ia harus pergi.
"Makasi semuanya udah suprise-in aku, aku pamit dulu, kalau kalian mau nyusul ke stasiun juga gapapa, ayo Jaem" jaemin mengangguk dan segera mengantar bulan ke rumahnya, menjemput ibunya dan mengantar ibu anak itu ke stasiun.
"Gua nyusul juga ke stasiun ye" Jeno langsung tancap gas mengikuti mobil jaemin.
"Lo ga mau nyusul Jun?" Tanya haechan.
"Haechan, bantu aku mengingatnya aku mohon"
"Heemmm" haechan melihat renjun dari bawah kaki sampai atas kepala.
"Nah, cincin Lo mana? Yang mirip cincin bulan?itu cincin couple-an Lo, cuma itu satu satunya kenangan Lo ma dia"
"Ha? astaghfirullah, Jasmine mengambilnya! Sebentar aku mau pulang dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah| huangrenjun✓
Kurzgeschichten"siapa yang mengira kan? kalau kebencian bisa berubah menjadi rasa kagum" ー kalau melebihi rasa kagum gmna dong jun?