ANNAYA||14

52 6 2
                                    

SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA.
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE & KOMEN.
TANGGAL : 4 MARET 2021.

Di sebuah rumah yang lumayan besar. Seseorang berteriak seperti memarahi seseorang. Ada suara isakan yang cukup keras.

"BEGO! GUE SURUH LO DEKETIN ARGIONDRA BUAT HANCURIN ANNAYA! BUKAN BUAT LO JATUH CINTA SAMA ARGIONDRA! LO TAU KAN? GUE TUH SAYANG SAMA DIA?! DAN LO MALAH SUKA SAMA DIA?? CK." Seseorang itu memaki dan menampar.

"Hiksss, gue gak tau, gu-gue cu-cuma jalanin perintah lo doang. Cinta itu bisa datang kapan saja!" Seseorang menatap remeh yang sudah tak berdaya itu.

"Gue nyuruh lo buat hancurin Annaya, bukan lo jatuh cinta sama Argiondra!"

"Diem lo disini! Mama bakal datang kesini dan lo bakal tau akibatnya!" Orang terseut menyeretnya dan mengunci ke dalam kamar mandi.

"Hikss maafin gue, An." Lirihnya.

Suara pintu pun terbuka menampilkan sosok 2 perempuan.

"Dasar tidak berguna! Saya suruh kamu deketin Argiondra untuk menghasut Annaya! Bukan malah kamu cinta-cintaan!"

"Tapi ma, Ranya juga manusia biasa. Ranya nyaman sama Argiondra ma." Ranya terisak. Ternyata Ranya hanya kambing hitam saja?

"Eh enak banget lo! Argiondra punya gue! Jangan seenak nya lo nyaman sama dia!"

"Kak Rancia! Mama! Stop! Aku capek selama ini! Aku capek udah bohongin Annaya! Mama sama Kak Rancia kenapa sih ngotot banget buat hancurin Annaya!" Ranya berteriak ke arah mama nya dan Rancia.

"Dasar bodoh! Saya mau dapatin Arvind! Dan saya ingin Rancia anak kandung saya bersama dengan Argiondra!"

Deg! Tak ada angin, tak ada hujan. Hati nya terasa di tusuk beribu-ribu jarum. Tak terasa air mata Ranya berjatuhan.

"Ap-apa maksud mama? Aku bukan anak mama? Terus aku anak siapa ma!" Ranya terisak. Mamanya dan Rancia hanya tersenyum licik ke arah Ranya. Mamanya menjambak rambut Ranya hingga Ranya meringis menahan sakit.

"Dengarkan saya! Kamu itu anaknya Ishita Maheswara dan Arvind Maheswara! Saya Devina Byanta yang telah membunuh ibumu disaat kalian berdua, Annaya kakak kamu dan kamu lahir kembar! Untungnya saja kamu dan Annaya tidak kembar seiras tapi identik! Selama ini saya dan papa kamu dari smp sudah saling mencintai dan memiliki hubungan! Ibu mu yang lugu dan sok kecantikan itu merebut cinta saya! Arvind Maheswara! Saya ingin membalas membuat kamu dan Annaya memnderita, kalo bisa kalian berdua mati!" Devina menghempaskan jambakan Ranya sehingga membuat Ranya tersungkur.

Devina melangkah mendekati Ranya. Devina membisikkan sesuatu di telinga Ranya. "Ingat! Sampai saja kamu membocorkan semuanya. Kamu mati beserta keluarga kamu!"

"Ayo sayang, kita pergi. Eneg lama-lama mama disini."

"Iya ma aku juga sama."

Devina dan Rancia pun pergi meninggalkan Ranya yang sudah kacau balau. Menahan sakit dan terlebih lagi. Ia membantu orang jahat untuk mencelakakan kakaknya sendiri?

"Hikss, Kak Annaya. Hiksss maaf." Lirih Ranya dan tak berselang lama Ranya pingsan di kamar mandi.

┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅

Revan dan Annaya berada di sebuah pantai, angin yang sejuk yang membawa kedamaian untuk Annaya saat ini.

Author : Anggap aja malam langitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author : Anggap aja malam langitnya

Annaya tersenyum bahagia. Annaya terus menghirup udara yang ada di pantai tersebut, sesekali memakan jagung bakarnya. Annaya sejenak melupakan apapun.

Revan tak melihat pemandangan di depan. Ia justru melihat objek yang ada di sampingnya. Satu kata buat Annaya 'Cantik'. Revan tersenyum melihat Annaya tersenyum. Ia lebih suka melihat Annaya tersenyum apalagi tersenyum di dekatnya.

"Lo suka?" Annaya menoleh ke Revan dan tersenyum manis sangat manis bahkan.

"Suka banget!" Annaya kembali melihat pemandangan di depannya.

"Jangan senyum." Revan masih tidak menghilangkan pandangannya ke arah Annaya.

Annaya menoleh dan mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Nanti gue khilaf, lo lebih cantik kalo senyum gini." Revan menaikkan alis kanannya dengan menggoda.

Pipi Annaya seketika merona. Annaya ingin tenggelam saja di pantai itu.

"Apaansih!" Elak Annaya. Revan yang melihat itu tertawa terbahak-bahak. Sesekali menggoda Annaya lagi.

"An mau foto gak?"

"Mauu ayo!"

1

2

3

Ckrekk



"Gue ganteng juga ya." Pede Revan. Annaya yang melihat itu ingin sekali muntah.

Revan melihat langit yang mendung. Sebentar lagi pasti bakal hujan.

"An, ayo pulang. Tuh liat awan nya udah kayak air comberan."

"Air hujan, bukan air comberan."

Annaya dan Revan pun memutuskan untuk pulang. Baru beberapa langkah ada seseorang yang memakai baju serba hitam, menabrak Annaya.

Brukkk

"Eh maaf, sini gue tolongin." Annaya pun mengulurkan tangannya ke arah seorang yang baju hitam. Orang itu pun menerima uluran tangan Annaya.

"Maaf, gue gak sengaja." Annaya meminta maaf kepada orang baju hitam tersebut.

"Iya gak papa. Gue juga salah main hp sambil jalan."

"Yaudah, kita mau pergi dulu ya. Maaf sekali lagi." Annaya dengan sopan. Annaya dan Revan pun meninggalkan tempat itu.

Seseorang yang berbaju hitam itu pun tersenyum licik.

"Tunggu kehancuran lo Annaya Maheswara!"

Orang itu pun pergi meninggalkan pantai.

┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅
BERSAMBUNG....

HAII AKU UPDATE.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.
MAKASIHH YANG MASIH SETIA SAMA ANNAYA. SEE YOUUU

GOOD NIGHT. HAVE NICE DREAM♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANNAYA||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang