ANNAYA||12

38 7 0
                                        

SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA.
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE & KOMEN.
TANGGAL : 1 MARET 2021.

"Ceritain? Bukannya lo gak mau dengar apa yang keluar dari mulu gue ini? Bukannya lo gak peduli lagi? Bukannya lo percaya sama omongan orang itu? Bukannya lo gak pernah percaya sama gue?!"

Annaya menggebu. Selama 3 tahun dan dia baru ingin tahu kejadian itu darinya?? Sungguh tidak waras!

Argiondra membeku! Ia tak harus menjawab apa. Argiondra melihat Annaya penuh dengan amarah. "Gue mohon ceritain." Pinta Argiondra dengan memohon.

Annaya memandang Argiondra ada sedikit rasa iba. "Kalo gue ceritain, apa lo percaya? Dan kalo gue nyebut seseorang dalam 3 tahun itu apa lo percaya?" Lirih Annaya. Argiondra hanya diam tak bergeming, dia juga ragu dengan Annaya.

"Gue-gue ragu." Argiondra menunduk. Annaya pun menatap Argiondra dengan remeh. "Ragu ya? Baru kali ini laki-laki ragu." Annaya pergi dari rooftop dia berhenti tapi dia tak berbalik.

"Argiondra. Lo memang bukan Argiondra punya Annaya lagi tapi punya Ranya. Thanks karena lo buang barang pemberian gue. Janji lo manis sampai buat diabetes. Penyakitan!"

Annaya pun pergi meninggalkan Argiondra yang membeku disana. Argiondra terduduk lemas. Matanya mengerluarkan air mata.

"Maaf An, maafin aku Annaya." Lirih Argiondra.

Annaya berlari sambil menangis. Ia terus menangis di sepanjang tangga turunan.

"Hiksss sakit Ar, sakit banget. Apa lo benar-benar gak mau percaya sama gue? Kenapa lo ragu hah?! Gue benci lo tapi gue sayang lo hikss." Annaya sudah di ujung tangga. Tiba-tiba ada Revan yang menghampiri Annaya. Revan membawa tubuh Annaya ke dalam dekapannya.

"An? Lo gak papa?? Apa yang di lakuin Argiondra?" Revan mengelus kepala Annaya dengan lembut.

"Hikss sakit Van, sakit banget hati gue Van." Revan sedikit terdegun. Apa tadi katanya? 'Van?' Annaya menyebut dirinya tanpa ada embel-embel 'Kak' lagi.

"An, nangis aja. Keluarin semua. Gue ada disini sama lo." Annaya semakin kencang sembari memukul dada bidang Revan. Annaya tak memukul dengan keras dan Revan pun tak keberatan asalkan Annaya tersenyum lagi.

Interaksi mereka tak luput dari pandangan Argiondra. Argiondra merasa sesak. Ia ingin memeluk Annaya nya lagi. Ingin merasakan keluhan apapun tentang gadis itu.

Revan menyadari ada Argiondra disana pun mengajak Annaya pergi. Revan tak mau Annaya menangis karena seorang Argiondra.

┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅

Di kantin Asya, Adel, Abhiv, Zidan, dan Guntur hanya terdiam. Apalagi Adel. Adel masih enggan untuk melihat ke arah Guntur atas insiden yang pura-pura sakit perut berujung malah petaka.

Asya sudah jenuh. Ia paling tak suka dengan keadaan sunyi. Apalagi ada Abhiv yang sudah melirik dengan tatapan menggoda ke arah Asya.

"Kok hening padahal nih kantin ramai." Zidan langsung memecahkan keheningan yang ada.

"Gue mah lagi asyik melihat bidadari di depan gue." Abhiv menaikkan turunkan alis dua-duanya dengan menggoda ke arah Asya. Asya yang di lihat seperti itu langsung sibuk memakan makanannya, pipinya bersemu.

"Eh tuh pipi merah?" Celetuk Zidan yang mengitimidasi wajah Asya. Asya yang ketahuan blushing langsung memegang pipinya.

"Gue kan makan bakso. Terus nih pedes baksonya wajar aja muka gue merah karena kepedesan ditambah hawanya panas!" Asya panjang lebar, berharap 3 orang didepannya ini percaya.

"Bukannya lo gak dikasih sambal ya?" Bungkam. Asya bungkam. Dasar Adel!! Tak bisa mengerti situasi sahabatnya!

Adel yang melihat Asya melotot ke arahnya tampak bingung. Oh sumpah Adel emang gak mudeng! Abhiv, Zidan dan Guntur sudah menertawai Asya.

"Gue pengen enyah juga dari sekarang." Batin Asya

"Si Annaya lama banget! Ini istirahat bentar lagi habis." Asya sudah mulai khawatir kepada Annaya. Sedari tadi sahabatnya itu belum muncul bahkan batang hidungnya juga belum muncul-muncul.

"Revan tadi nyari Annaya. Dia juga belum balik lagi." Timpal Abhiv.

Kringggg

"Tuhkan bel udah bunyi!" Celetuk Asya.

"Udah ayo masuk kelas. Siapa tau mereka sudah ke kelas."

Mereka berlima pun memutuskan masuk ke kelas masing-masing. Terkecuali Abhiv yang ingin ke ruang osis.

Abhiv yang mulanya berjalan santai pun tiba-tiba terjatuh. Asya yang melihat itu ingin menolong. Tapi.......

Setelah melihat siapa yang Abhiv tabrak pun Asya memutuskan masuk ke kelasnya. Ada perasaan tidak rela, dan cemburu eh?

┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅
BERSAMBUNG....


JANGAN LUPA VOTE & KOMEN.

BAGAIMANA DENGAN ARGIONDRA?

REVAN?

ANNAYA?

HAII AKU UPDATE. MAKASIH YANG MASIH SETIA DENGAN ANNAYA INI.

JANGAN LUPA VOTE. SATU VOTE ITU BERHARGA BAGI AUTHOR. KALO ADA KESALAHAN BISA KOMEN.

SEE YOU NEXT TIME!!🤗🤗💗

ANNAYA||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang