3

1.4K 265 15
                                    




" SO JUNGHWAN?!"




Nyonya So terkejut ketika mendengar suaminya yang baru saja pulang dari bekerja itu tiba-tiba berteriak memanggil sang anak dengan wajah merah padam.


Dengan tergopoh-gopoh Nyonya So segera menghampiri sang suami.


" Ada apa Yeobo? Kenapa berteriak?"



Tanpa mengindahkan pertanyaan dari sang istri, Tuan So segera melewati Nyonya So dan kembali berteriak.



" SO JUNGHWAN DIMANA KAU!"




" Yeobo! Ada apa?!" Seru Nyonya So setelah berhasil menghadang sang suami.



" Dimana anak tak tau diri itu Danny!"



Nyonya So tersentak ketika sang suami membentaknya.




" Ada apa? Kenapa Junghwan? Dia membuat kesalahan apa Hoon-ah?"



" Minggir!"




Tuan So segera mendorong sang istri hingga istrinya itu terjajar ke samping. Dan tanpa peduli ayah satu anak itu segera berjalan menuju tangga menuju kamar anak satu-satunya itu.



Brakk!



Junghwan yang tengah memandang rembulan dari jendela kamarnya itu sama sekali tidak kaget ketika sang ayah membanting pintu kamarnya lalu kembali menutup dan menguncinya dengan kasar.




Jangankan terkejut, bergeming barang seincipun tidak, seakan-akan pemuda itu sudah mengetahui dengan pasti akan ada kejadian seperti ini.





" SO JUNGHWAN!"


Tap

Tap

Tap

Tap



Sret!


Plak!



Junghwan bahkan masih tak bergeming ketika sang ayah menyentakkan tangannya dengan kasar bahkan sampai menamparnya. Berkedip pun tidak sama sekali. Wajah pemuda itu tampak pucat dan kosong.



" Kau datang untuk membalaskan sakit hati anak kesayanganmu itu?" Tanya Junghwan dengan wajah datar membuat Tuan So semakin kalap.



" Anak sial! Jadi benar kau berani menyakiti Tuan Muda Haruto!"



Plak!



Tamparan lain melayang ke wajah Junghwan. Kali ini jauh lebih keras dari yang pertama membuat Junghwan sempat tersentak.



" Kau paham apa yang sudah kau lakukan anak sial! Kau hampir saja membuatku di bunuh Tuan Besar!" Tak hanya makian, Tuan So juga memberondongi sang anak dengan pukulan yang mengarah ke wajah yang sama sekali tidak di hindari oleh Junghwan. Pemuda itu hanya diam di pukuli habis-habisan oleh sang ayah.



Bahkan saat Tuan So melepaskan ikat pinggangnya, Junghwan masih tak bergeming atau meminta pertolongan padahal di luar sana ibunya sudah menggedor pintu kamarnya dan sayup-sayup seruan panik ibunya masih bisa di dengar Junghwan meskipun kamarnya kedap suara.




" Kemari kau!" Seru Tuan So mencengkram baju kaos yang Junghwan kenakan, lalu dengan sekali sentak baju kaos itu berderak robek menjadi 2 bagian. Tuan So segera melepas paksa kaos itu dari tubuh Junghwan lalu membuangnya ke sembarang arah.



It's Okay, That's Love | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang