7

1.6K 231 42
                                    



" Tumben sekali bau parfummu berbeda, Kim Murai?"


Junkyu berjengit kaget ketika Haruto tiba-tiba mengendus bau tubuhnya.


" Ya! Apa yang kau lakukan?!" Sentak Junkyu. Tapi pemuda itu tanpa peduli tetap mengendus lengannya.


" Chanel."



Junkyu menatap Haruto tidak mengerti.



" Chanel? Apa maksudmu?"



" Kau memakai parfum Chanel Grand Extrait."


" Lalu?" Tanya Junkyu. Sejujurnya pemuda itu mulai waswas jikalau Haruto tau sesuatu tentang parfum yang sedang ia gunakan itu.


" Chanel parfum mahal."



" Lalu apa Watanabe Haruto?" Tanya Junkyu jengkel karna tak kunjung memahami maksud pemuda di sebelahnya itu.


" Kau dapat parfum itu darimana?" Tanya Haruto penuh selidik membuat Junkyu langsung membeku. Benar saja dugaannya.


" A-aku-"




" 2 minggu yang lalu aku memberikan Junghwan kado parfum yang sama dengan yang kau pakai sekarang. Itu parfum limited edition."



" Lalu apa?" Tanya Junkyu berusaha menghilangkan gugupnya.



" Ternyata Junghwan alergi parfum. Apa Junghwan memberikan parfumnya padamu? Karna jujur saja, orang miskin sepertimu tak akan pernah bisa membeli parfum semahal itu."


Junkyu menatap Haruto kesal. Junkyu tidaklah semiskin itu, meskipun tidak mampu membeli parfum sekelas Chanel, tapi pemuda itu mampu membeli belasan parfum merk lain.



Dan seperti dugaan Haruto, parfum ini memang bukan miliknya melainkan milik So Junghwan. Tadi pagi Junghwan memberikan parfum itu padanya. Bahkan seragam yang hari ini di pakainya adalah seragam milik Junghwan.



" Ani. Ini bukan jenis parfum seperti yang kau katakan." Kilah Junkyu.


Haruto menatapnya tajam.

" Kau berbohong?"

" Kalau kau tak nyaman aku bisa duduk di sebelah Yedam." Ujar Junkyu bersiap kabur agar tak lagi di tanyai si pewaris konglomerasi Watanabe itu dan berpindah ke kursi kosong Junghwan yang ada di depannya. Tapi Haruto segera menahan lengan Junkyu.


" Tetap disini." Perintah Haruto yang di balas rengutan Junkyu.


" Kenapa kau bisa memakai parfum ini?" Pertanyaan Haruto masih berlanjut.

" Ini bukan parfum seperti yang kau katakan tadi. Ini hanya parfum murahan yang bisa di isi ulang di refill parfum." Ujar Junkyu dengan alis tertaut, mencoba meyakinkan pemuda Watanabe itu.


Haruto mengernyit.




" Aku tidak pernah salah mengidentifikasi jenis-jenis parfum mahal." Balas Haruto.



" Kau anak pemilik hotel atau anak pemilik perusahaan parfum?" Sarkas Junkyu membuat Haruto menatapnya dengan tatapan datar.


" Jawab saja pertanyaanku."



Junkyu berdecak.



" Sudah ku bilang ini hanya jenis parfum biasa. Sepertinya hidung mahalmu itu mulai susah membedakan mana bau orang miskin dan mana bau orang kaya." Balas Junkyu.


It's Okay, That's Love | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang