14( End )

1.4K 210 38
                                    





" Ughh. Hati-hati." Ujar Junkyu yang bersusah payah memapah Junghwan lalu membaringkan pemuda itu di sofa ruang tamunya.




" A-aku akan mengambilkan sesuatu untuk mengompresnya." Ujarnya lagi sebelum berlari ke arah belakang entah untuk mengambil apa.




Tak lama kemudian Junkyu kembali datang dengan baskom kecil yang berisi kantong es. Pemuda itu berlutut di samping Junghwan yang tengah berbaring di sofa. Pemuda So itu menutupi wajahnya dengan lengan.




" Ayo. Aku akan mengompres wajahmu." Junkyu menarik lengan Junghwan menampilkan wajahnya yang babak belur. Luka lebam menghiasi wajah tampannya, bahkan sudut bibirnya yang pecah masih mengeluarkan darah.




Setelahnya, Junkyu mulai mengompres pipi kiri Junghwan yang terlihat paling parah dengan kantong yang berisi es batu.



" Bagaimana ini semua bisa terjadi Junghwan-ah?" Tanya Junkyu sembari memperhatikan wajah Junghwan yang pandangannya terlihat kosong itu dengan tatapan khawatir.




Junghwan meliriknya sekilas sebelum kembali menatap langit-langit ruang tamu apartemen keluarga Kim.




" Apalagi? Kamu sudah menyaksikannya sendiri." Lirih Junghwan.




" T-tapi ayahmu-"




" Apa yang aneh dari itu semua? Appa memang sering menyiksaku-" Junghwan tercekat. Pemuda itu terbiasa di siksa oleh sang ayah, tapi entah kenapa, kali ini Junghwan merasa berkali-kali lipat lebih sedih dari biasanya. Tatapannya meredup, bibirnya tersenyum getir.





"-Bahkan kau harus bersiap mendengar berita kematianku besok, Kim Junkyu. Kau dengar sendiri bukan, ayahku baru saja di pecat-" Kalimat Junghwan kembali terhenti karna pemuda itu tiba-tiba menghela nafas keras.




" - K-karna tak ada yang lebih membanggakan bagi ayahku selain menjadi kacung keluarga Watanabe- Dan sekarang, karna kelakuanku, dia harus rela kehilangan pekerjaannya."





Junkyu yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menyela, kini sudah tak bisa lagi untuk menahan dirinya.




" Itu tidak mungkin terjadi Junghwan-ah."




" Kamu tidak mengerti Junkyu-ya. Ayahku itu sama kejamnya dengan tuan Watanabe. Dia kehilangan kebanggaannya karna diriku. Aku yakin dia benar-benar akan membunuh-"




" Ya! Sudah ku katakan itu tidak mungkin!"




Junghwan menoleh, menatap wajah marah Junkyu.





" Kamu melihat sendiri bagaimana parahnya luka yang ku terima beberapa minggu yang lalu Kim."





Junkyu hendak membantah, tapi Junghwan tak memberinya kesempatan.





" Aku mendapatkan luka separah itu hanya karna melempar Watanabe Haruto dengan bola-" Junghwan tersenyum miris.




" Dan kali ini aku bukan lagi melemparnya dengan bola. Aku menghajarnya, untuk yang pertama kalinya ada orang yang berani menyentuh wajah tampan dan mahalnya itu." Junghwan kembali menatap Junkyu yang kini menatapnya dengan gelisah. " Kalau saja kau dan tuan Watanabe tidak menghentikannya, mungkin aku sudah di seret dan kembali di siksa di ruang bawah tanah mansion Watanabe sampai mati."






" Kalau begitu jangan pulang! Aku akan meminta izin kepada eomma dan appa agar mengizinkanmu menginap disini Junghwan-ah." Potong Junkyu cepat. Tapi Junghwan menggeleng membuat Junkyu panik.





It's Okay, That's Love | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang