Kangen

3 2 0
                                    

Happy reading ❤️

”Kali ini gua gak bisa ikut balapan, terserah lo mau bilang apa tentang gua,” balas Farel menolak ajakan sosok itu.

”Why, apa Lo takut kalah?” jawab sosok itu percaya diri.

”Hahah .., apa lo bilang tadi? gua takut kalah sama Lo! ya ada lo yang selalu kalah saat balapan dengan gua,” balas Farel tertawa mengejek.

Sedangkan orang disemberang Sanah sudah sangat marah, tangannya mengepal kuat.

”Kalau lo gak datang malam ini, jangan salahin gua besok gua datang ke sekolah lo," ancam sosok itu dengan emosi mengebu-gebu.

”Gua sudah bilang, gua gak bisa ikut. Dengar gak sih lo!!" bentak Farel dengan emosi.

”Oke, gak masalah bagi gua tapi ingat jangan salahin gua,” balas sosok disemberang sana.

Tut

Panggilan diputuskan oleh sepihak dan itu diputuskan oleh sosok disemberang sana.

”Arrgg .., dasar sampah, cuman bisa ngacam doang," decak Farel kesal sambil meremas ponselnya.

"Apa yang harus gua lakukan sekarang?"  tanya Farel pada dirinya sendiri.

”Lebih baik gua tidur," sambungnya beranjak naik keatas ranjang.

Farel tetap saja bersikukuh tidak ingin ikut balapan, sekarang pikiran nya lagi kacau. Ia tidak peduli dengan ancaman itu, jika ia tetap melakukan ancaman itu maka Farel tidak segan-segan membunuh musuh nya itu.

****

Sinar matahari sudah memasuki kamar seorang gadis cantik, gadis itu sudah bersiap-siap untuk melakukan sesuatu yang membuat harus datang kesini.

”Perfect," gumamnya melihat dirinya dipantulan cermin.

Aira memakai pakaian serba hitam, kaos hitam yang bergambar tengkorak dipadu dengan dengan jaket mahal berwana hitam, jilbab hitam, sepatu putih dan rok yang khusus ia rancang.

Aira membuka layar ponselnya dan menekan nomor Rian, panggilan pun tersambung.

”Semua sudah siap bos, kita lagi nungguin bos dibawah."

”Oke, gua turun sekarang.”

Panggilan pun terputus oleh Aira, Aira melihat gelang yang indah dipergelangan tangannya. Gelang itu berwarna emas dan sebuah naga yang diukir digelang itu. Gelang itu, bukan gelang biasa.

"Mari berkerja sama," ucapnya ke arah gelang itu dengan senyuman devil, dan ada sesuatu yang menyelimuti Aira.

Aira pun melangkah keluar dari kamar hotel itu, nyawa adalah taruhan dari masalah ini.

********

Ting

Life terbuka, Aira melangkah keluar dari life. Didepan hotel yang besar dan megah itu, sekitar puluhan cowok dan cewek sedang menunggu Aira. Pakaian mereka dan gaya mereka semuanya keren. Ada yang datang dengan motor yang mahal dan mobil yang cukup keren di sedang terparkir di depan hotel itu.

Aira berdiri dengan gaya keren nya meski ia memakai rok, Aira melepas kaca matanya dan tersenyum ke arah mereka semua. Mereka menyapa dan para cewek memeluk nya kecuali cowok, Aira membalas pelukan teman-teman nya itu.

”Hai bos, kita kangen,” ujar seorang cewek cantik tapi tidak memakai hijab sambil memeluk Aira.

”Aku juga kangen kalian semua," balas Aira memeluk mereka satu persatu.

”Makin cantik aja bos kita,” goda salah satu cowok sambil tersenyum, dan mendekati Aira menyalami Aira ala mereka.

”Bisa aja loh, emangnya lo mau jadi pacar gua apa!" balas Aira bercanda sambil menyalami mereka satu persatu.

Aira The Masked Killer 1 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang