menjelaskan

6 3 0
                                    

Happy reading ❤️🤧

"Akhirnya kalian datang juga," ucap pria yang bersandar di mobilnya dan tersenyum smirk ke arah Axel dan lainnya.

"Jangan memikirkan yang tidak akan terjadi, itu cuman akan membuat mu pusing saja. " balas Axel dan tersenyum smirk ke arah pria itu yang bernama Satria.

Yap, pri itu bernama Satria Gustavo Alpina. Memiliki wajah tak kalah tampan dari Axel tapi lebih gantengan Axel kemana-mana, seorang pyschopath tanpa peduli orang itu baik atau buruk semuanya disekat. Dia juga bos dari geng halalintar.

"Hahah, yang Lo bilang benar jugak." ucap Satria.

"Tapi lain kali itu akan terjadi setelah pulang dari sini," lanjut satria penuh arti.

"Yang lo bilang itu benar," balas pria disamping satria, menepuk bahu satria dan tersenyum ke arah Axel.

Pria itu bernama Dewa arfina, ia juga pria yang sangat ganteng. Dia juga seorang pyschopath seperti Satria, dan bos dari geng Eagle.

Prok!! .., Prok!! .., prok

"Ternyata, musuh dari geng the Dark bersatu untuk menghancurkan satu geng." ucap Axel sinis.

"Apa kau bisa menjelaskan satu kata buat mereka Rian," pinta Axel.

"Saya tidak bisa menjelaskan nya Axel," balas Rian tersenyum ke arah Axel.

Satria tersenyum mengejek mendengar jawaban Rian, bergitu dengan dewa.

"Kurasa mereka terlalu lemah untuk kita," ucap seorang wanita yang tiba-tiba berdiri diantara Satria dan Dewa.

"Anastasya," ucap Dewa.

"Apa?" Ketus Anathasya dengan malas.

Anastasya gebrialni, gadis yang memiliki wajah cantik dan seksi. Ia juga seorang pyschopath, dan bos dari geng Camelia.

"Oh iya, jangan cuekin musuh kita dong. Kan gak seru jadinya," ucap Satria dengan sini.

"Akhirnya aku bisa menjelaskan mereka Axel," sahut Rian.

"Apa? gua tahu maksud kenapa tadi lo bilang kenapa tidak bisa menjelaskan," ucap Axel.

"Hahah, apa aku yang harus jelaskan semua itu Axel? Mereka terlalu sombong," tanya Rian tersenyum ke arah Axel.

"Kurasa iya," balas Axel.

"Oke, aku yang akan menjelaskan nya." balas Rian kurang semangat.

"Aku tidak bisa menjelaskan tentang mereka, takut api kalau ditambah minyak bukannya padam malah terpancing untuk menyala lebih besar." terang Rian tersenyum sinis kearah mereka berempat.

"Tapi aku cuman bisa bisa bilang bo-dohh," lanjut Rian menekan kata bo-dohh.

Mereka berempat mengempal tangan, menatap Rian dengan emosi.

"Apa--" Dewa ingin menentang namun dipotong oleh Rian

"Eiiiitttt, jangan salah paham dulu." Rian memotong cepat dan jari telunjuk sebelah kiri bergerak di angin, menandakan jangan memotong ucapan dulu.

Rian tersenyum kemenangan, melihat reaksi mereka sebelum menjelaskan.

"Bukan kalian yang bodoh tapi kita," sambung Rian kemudian tersenyum manis ke arah Axel.

"Oh, tentu Rian." sahut Axel membalas senyuman Rian.

"Apa aku harus berhenti Axel, soalnya aku takut." ucap Rian dengan wajah pura-pura takut.

"Takut kenapa Rian?" tanya Axel memainkan drama.

*****

Aira yang masih di dalam mobil, sibuk mengoceh sendiri.

"Kak Axel sama Rian lama amat, dari tadi nunggu giliran keluar." lirih Aira.

"Mereka mau aku jadi lumut apa!" Lanjut Aira kesalahan.

"Udah lah, lebih baik gua turun dari pada jadi lumut disini."

Aira pun mengambil topeng yang polos namun, bergambar naga yang ada dikursi sebelah nya. Aira memakai topeng itu dan tersenyum ke arah kaca spion dalam mobilnya.

"Sekarang lo bukan Aira lagi, tapi si pembunuh bertopeng." ucap Aira dibalik topengnya dan tersenyum menyeringai.

Aira pun turun dari mobilnya.

Dug!!

"Bos, kenapa turun? belum ada perintah dari bos Axel." tanya salah satu anak geng the Dark.

"Kalau nunggu bisa-bisa aku berlumut di dalam," balas Aira kesal.

"Tapi --" ucapan cowok itu dipotong oleh Aira.

"Gak ada tapi-tapian," sahut Aira cepat, kemudian melangkah mendekati Axel dan Rian yang tidak jauh dari mobilnya.

*****

"Takut--" ucapan Ria tiba-tiba dipotong oleh cewek bertopeng yang berdiri ditengah-tengah mereka.

"Takut digigit sama semut kah?" sahut gadis bertopeng, Axel dan Rian tersenyum mendengar penuturan gadis bertopeng.

"Dia!!" semua musuh terkejut dan menelan saliva dengan kasar melihat gadis bertopeng.

"Apa?" ketus gadis bertopeng itu kepada musuh dihadapannya.

"Ternyata menyuruh sang singa untuk diam ditempat tak akan mudah ya Rian," ejek Axel dan tersenyum manis ke arah Aira.

"Betul Axel," sahut Rian terkekeh.

Aira cuman diam dan melipat kedua tangannya di dada, menanda kalau Aira sedang merajuk.

"Ternyata, geng the dark menyuruh pembunuh bayaran untuk menghabisi musuhnya. Lemah!" sidir Dewa dengan santai padahal ia sudah gugup tapi ia menutupi kegugupan itu.

Axel, Rian dan lainnya mendengar itu hanya tertawa dengan sindiran Dewa.

"Hahah .." gelak tawa geng the dark.

"Kalian menertawakan apa hah!! gak ada yang lucu" ucap Dewa kesal.

"Maaf ka, pertanyaan lo membuat mereka tertawa." balas Aira dibalik topeng.

"Maksudnya?" tanya dewa.

"Dia ini, bos utama di geng The Dark!! Selamat kalian duluan yang mengetahui bos utama di geng the dark." terang Axel tersenyum sinis ke arah mereka.

"Haha, gak mungkin gadis berhijab ini si pembunuh bertopeng itu," sahut Anathasya tiba-tiba.

"Kalau emang iya, apa gunanya hijab dan berpakaian kek malaikat tapi dalamnya iblisss!" Sambung Anathasya.

"Lo sama aja kek kita! Sama-sama pendosa," timpal Satria.

Axel dan Rian mendengar itu marah, bisa-bisanya mereka menghina Aira seperti itu.

******

Sementara disisi Farel, geng kobra sudah lemah ditanah. Tinggal Arya yang masih bertahan melawan Farel, Mereka berdua sudah babak belur.

Dion Marchel dan lainnya cuman bisa menyaksikan pertarungan antara mereka berdua, karena urusan bos geng kobra dan geng Angkasa.

Bersambung ...

Aira The Masked Killer 1 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang