Happy reading ❤️
___________________Beberapa hari kemudian, Aira sudah kembali ke Indonesia. Namun, ia belum mengabari Delia kalau ia sudah pulang ke tanah air.
Hari ini adalah hari pertama ujian kelulusan dan beberapa hari lagi mereka akan lulus dan akan mencari tujuan sesungguhnya. Mereka akan ujian dengan komputer, semua siswa dan siswi kelas tiga sudah berada di sekolah. Mereka deg-degan dengan ujian akhir kelulusan, mereka takut tidak akan lulus. Tapi, pada dasarnya semua siswa akan lulus. Seperti sekolah author, hanya nilai saja yang jelek wkwkwk ...
"Haaa .." Delia mengeluarkan nafas kasarnya, jantungnya berdecak hebat.
"Aira belum datang juga, atau dia belum pulang dari luar negri?" Tebak Delia pada diri sendiri, melihat Aira di kerumunan Siswa dan siswi.
"Semoga saja, Aira datang." Sambung Delia.
Farel dan kedua temannya itu menghampiri Delia yang sedang deg-degan sendirian.
"Aira belum datang?" Tanya Dion menyidir Farel yang sedari tadi mencari Aira.
"Seharusnya bos yang tanya, kenapa elo." Bisik Marchel di telinga Dion. Namun, bisa di dengar Farel.
"Ekhem!" Farel berdeham, keduanya tangannya di saku dan menatap tajam Marchel.
"Maaf bos." Pinta marchel mengaruk-ngaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gak tahu, aku belum melihatnya." Balas Delia.
"Kalian merasa aneh tidak?" Tanya Dion kepada mereka berempat.
"Tidak, kenapa?" Tanya Delia binggung dengan pertanyaan Dion.
"Entahlah," balas Dion tanpa dosa.
"Aiss..." Decak Marchel kesal.
****
Beberapa menit kemudian, semua sudah memasuki kelas. Aira belum datang, namun. Lima menit lagi, ujian akan mulai. Delia terus melihat pintu masuk, sambil berdoa agar Aira datang.
Akhirnya orang yang di tunggu Delia akhirnya datang. Aira duduk dikursi nya dengan wajah datar, Delia bersyukur.
***
Beberapa hari berlalu, kertas yang menentukan nasib mereka kini tertempel di dinding.
"Yeaaaa!" Teriak mereka serentak Karena mereka semua lulus.
"Aira kita lulus!" Teriak Delia memeluk Aira dengan senang.
"Kita juga lulus!" Teriak Marchel dan Dion, berdua berpelukan.
Plakk!
Ada yang saling TOS, bertepuk tangan dan ada yang menagis. Suasa sekolah bergitu ricuh, akhirnya mereka semua lulus.
****
Hari berlalu dengan cepat, Delia, Dion, Marchel dan Farel memutuskan untuk kuliah di tempat yang sama. Kecuali Aira yang belum memberitahu mereka kemana Aira akan kuliah.
Sekarang kita beralih kerumah Farel, Farel dan keluarganya berkumpul untuk membicarakan sesuatu.
"Farel, papa sama Mama memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan sahabat papa. Besok malam kalian akan bertubuh." Jelas Papa Farel sebagai kepala keluarga.
"Apa! Di jodohkan?" Tanya Farel berdiri dari duduknya.
"Iya, kamu akan di jodohkan dengan sahabat papa." Jelas Mama farel sekali lagi.
"Tapi pa, Farel udah punya calon sendiri. Farel sangat mencintainya," bantah Farel kepada orang tuanya.
"Tidak ada penolakan, kamu tetap akan di jodohkan. Papa tidak mencabut keputusan yang telah papa buat." Jelas Papa Farel berdiri dari duduknya, kemudian melangkah pergi dari hadapan Farel.
"Tapi pa, Farel mencintai wanita lain!" Teriak Farel mengacak-ngacak rambutnya.
"Ini keputusan yang terbaik buat kamu, semoga kamu tidak menolaknya. Papa sudah memilih calon yang terbaik buat kamu." Jelas Mama Farel sekali lagi, kemudian mengikuti suaminya.
"Kenapa mereka memutuskan sesuatu yang tidak aku suka." Decak Farel Frustasi, tangannya mengepal kuat.
"Sekarang aku harus apa Aira?" Tanya Farel pada seseorang yang tidak ada di depannya.
"Aku tidak mau di jodohkan, tapi aku juga tidak bisa menolak keputusan papa." Sambungnya binggung.
Bersambung ...
Maaf pendek 🤧 dan lama
Farel mau di jodohin sama orang tuanya hisk ..Apa yang akan farel lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira The Masked Killer 1 ( END )
RomanceAku bukan pyschopath tapi Membunuh orang bukan keinginanku. Tapi itu lah yang terjadi denganku jadi seorang pembunuh bertopeng.