Peringatan 🥀 jangan lupa vote dan jangan jadi pembaca gelap.
Happy reading ❤️⚔️
Pagi pun menyapa Aira yang sedang melangkah di kolidor sekolah dengan wajah datar dan dingin.
Rini dan Varo melangkah mendekati Aira, entah rencana apa yang sedang mereka pikirkan?.
"Hai Ra," sapa Rini melipat tangan di dada dan tersenyum sinis ke arah Aira.
"Hai juga," balas Aira pura-pura tidak terjadi apapun.
"Gimana?" tanya Rini.
"Apa yang gimananya?" tanya Aira balik dengan malas menatap dua makhluk paling di sayanginya sampai Aira tidak bisa membunuh, cuman gara-gara ingin melihat penderitaan mereka berdua.
"Kak bintang udah cerita sama gua, kalau kalian udah bertemu di rumah sakit saat kakak ipar gua memeriksa kandungannya," jelas Rini dengan sinis sambil menekan kata kakak ipar.
"Ooo," Aira cuman ber'oh'ria saja.
Rini di buat kesal dengan jawaban Aira yang singkat. Ia pikir dengan cara ini bisa membuat Aira kesal? nyatanya tidak, malah dia sendiri yang di buat kesal.
Varo membuka suaranya karena Rini tertohok dengan ucapannya sendiri.
"Gimana kabar Om Alkas?" tanya Varo.
"Apa dia udah baik sekarang?" sambung Varo tersenyum penuh arti.
Alvaska bahkan menyembunyikan nama aslinya, semenjak Varo menghancurkan keluarga Aira. Namun, bukan keluarga Aira namanya jika tidak mengelabuhi musuhnya.
"Masih sama kayak dulu, saat kau hancurkan dengan sangat manis." Jawab Aira dengan santai.
"Terimakasih sudah mengingatkan kisah Yangs sangat bagus itu," ucap Varo sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Sama-sama, aku juga akan mengulang di mana orang tuamu meninggal dengan sangat sadis setelah berkhianat dan di ikuti oleh anaknya," balas Aira tidak kalah menohok.
Varo sudah naik darah sama seperti Rini, mereka sama-sama kalah telat dengan Aira.
"Kita berdua, akan membuat keluarga kalian sehancur -nganguk melebih ini!" tekan Rini, kemudian mereka pergi dari hadapan Aira.
Aira ingin melanjutkan langkahnya, tetapi langkahnya terhenti saat seseorang memanggilnya.
"Woiii babu," teriak Farel dibelakang Aira.
Aira melihat kebelakang, Farel dengan kursi roda dan di dorong oleh Marchel dan Dion di sampingnya dengan malas.
"Kali ini gua gak bakal lepasin lo, hari ini lo harus rawat gua seharian sampai gua sembuh!" tegas Farel tiba-tiba.
"Kok gua sih!" balas Aira kesal dengan penuturan Farel seenaknya.
"Karena lo itu babu gua," jawab Farel dengan santai.
"Gua gak mau!" ketus Aira melipat tangan di dada.
"Marchel, Dion sekarang kalian pergi biar Aira yang urusin gua." perintah Farel.
"Tapi---" belum sempat Dion menjelaskan ucapnya, Farel lebih cepat memotong ucapan Dion.
"Kalian mau di hukum," ancam Farel.
"Gua tadi mau bilang tapi cupu gak sekelas sama lo," balas Dion kesal.
'Benar juga kata Dion, gua gak mungkin bolos lagi. Kalau bolos pasti mama sama papa bakal ambil fasilitas gua; batin Farel berbicara.
"Oke, gini aja," ucap Farel memberi ide.
"Waktu istirahat lo harus ke kelas gua dan bawa gua makanan," sambung Farel.
"Gua gak mau," balas Aira.
"Gak ada penolakan!!" tegas Farel menekan setiap kata.
"Gua bilang gak mau ya gak mau," sahut Aira dengan emosi.
"Marchel cepat kita ke kelas, bel masuk sebentar lagi mau berbunyi." perintah Farel tanpa memperdulikan jawaban Aira.
"Baik bos!" balas Marchel, marchel pun mendorong kursi roda dan meninggalkan Aira yang sedang emosi.
"Woi! Farel, lo gak boleh seenaknya sendiri!!" teriak Aira mengema di kolidor sekolah.
"Arrgg, kenapa gua harus kenal cowok resek kaya dia sih!" decak Aira kesal.
Aira pun melangkah masuk ke kelasnya dengan rasa kesal, hidup Aira yang super cuek dan tidak pernah naik emosi harus dibuang jauh-jauh setelah mengenal Farel Abraham Aditya.
****
Sementara itu di markas setiap geng mendapatkan surat yang berisi yang sangat menggemparkan dunia pembunuhan, apa lagi itu sangat menantang.
Namun, ada juga yang tidak ikut karena lebih mementingkan nyawanya dan tidak ingin berurusan dengan dunia yang sangat gelap itu.
Contest
Who can find out the cause of death of the three gangs yesterday at the unused port in the United States, namely the Halalintar gang, the Eagle gang and the Kamellian gang. You will get a very unexpected gift that someone who is very rich in the world loves.
The prize is the money you asked for.
Operation: Withheld
Person in charge: Askolani Gebrian Santoso
Itulah isi dari surat yang di kirimkan ke setiap geng di seluruh dunia termasuk Indonesia, kalau dalam bahasa Indonesia.
Sayembara
Siapa yang bisa mengetahui penyebab kematian dari tiga geng kemarin di pelabuhan tidak terpakai lagi di Amerika serikat, yaitu geng halalintar, geng Eagle dan geng Kamelia. Kalian akan mendapatkan hadiah yang sangat tidak terduga yang di kasih seseorang yang sangat kaya di dunia.
Hadiahnya adalah uang senilai yang kalian minta.
Penyelenggaraan : Dirahasiakan
Penanggung jawab : Askolani Gebrian Santoso
Di salah satu markas yang terkuat dan terkejam setelah Gang the dark, mereka terkejut mendapatkan surat itu dan itu adalah surat pertama dan tidak ada yang pernah membuat sayembara yang berhadiah senilai yang di mau oleh pemenang.
"Bos mau ikut," tanya seorang pria kepercayaan bos geng Black moon ( bulan hitam ).
"Kenapa kau bertanya, jika kau sudah tau jawabannya." balas Alman sambil tersenyum smirk di kursi kebesarannya.
"Saya hanya menyakinkan bos saja," balas sosok kepercayaan Alman yang bernama Agus.
"Hemmm," balas Alman.
Di sisi markas lain, mereka juga ikut terkejut tapi mereka gak ada buat ikutan bergituan. Karena musuh pasti lebih kejam dan juga kuat dari mereka, apalagi ini sedunia.
"Bos, mungkin kita gak usah ikut." lilih kepercayaan dari geng Langit.
"Hemmm," balas Alvin dengan wajah datar dan dingin.
******
Waktu terus berjalan, bel istirahat berbunyi. Murid keluar dari kelas untuk mengisi perut mereka yang sudah di demo oleh cacing-cacing di perut mereka termasuk Aira.
"Buk pesan nasi goreng satu, bakso satu, jus jeruk dan jus alpukat." pesan Aira kepada mbak kantin.
"Baik," balas mbak kantin.
"Mbak, boleh saya bawa mangkok nya ke kelas. Soalnya teman saya sakit jadi gak bisa ke sini," pinta Aira.
"Hemmm, boleh deh." balas mbak kantin.
Bersambung ...
#Krisan dan vote🤕
#Jangan jadi pembaca gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira The Masked Killer 1 ( END )
RomantikAku bukan pyschopath tapi Membunuh orang bukan keinginanku. Tapi itu lah yang terjadi denganku jadi seorang pembunuh bertopeng.