6. Harum Sang Permaisuri

5.2K 513 20
                                    

"Bagaimana pasukan kita, Jenderal?"

Jenderal Kerajaan Corinthus, Jenderal Alac yang tengah melatih pasukan pun menoleh, menatap sang raja sambil menunduk hormat. "Pasukan kita terlatih lebih hebat usai kedatangan Jenderal Theseus, Yang Mulia."

"Lantas bagaimana dengan pasukan elit Kekaisaran Alaska?"

"Mereka jauh lebih kuat dan hebat dibanding pasukan kita, Yang Mulia. Bahkan jika hanya pasukan elit kekaisaran yang berperang telah lebih dari cukup untuk menghadapi pasukan musuh."

Raja Ocrisius mengangguk puas. Ia menatap Jenderal Theseus yang tengah melatih pasukan lekat. Ketegasan dan kedisplinan jenderal terbaik yang Kekaisaran Alaska miliki tersebut dalam mendidik dan melatih pasukan membuatnya takjub. Strategi dan kemampuannya sangat mumpuni dan patut dipuji.

"Tak heran mengapa Jenderal Theseus bisa menjadi jenderal terbaik kekaisaran dan ksatria pribadi Putra Mahkota. Pangeran Leonard pasti melatihnya dengan sangat keras. Kita dipastikan menang dengan mudah karena Kaisar Alardo sendiri yang memimpin perang mewakili kerajaan kita."

"Tetapi yang kuinginkan adalah putranya. Bukan ayahnya."

Mereka menoleh dan melihat seorang putri bangsawan tengah berjalan anggun ke arah mereka. Lantas Jenderal Alac segera menundukkan kepala sebagai sikap menghormati penguasa.

Putri tunggal Kerajaan Corinthus, Putri Ofamur menatap ayahnya kesal. "Ayah telah berjanji padaku akan membuat Putra Mahkota datang ke istana kita. Tetapi sekarang apa? Ayah berbohong padaku!"

"Ayah telah berusaha, Nak. Tetapi mungkin keadaan sedang tak berada di pihak kita."

Putri Ofamur berdecak. "Usai perang, pastikan Ayah menepati janji yang lainnya."

Raja Ocrisius mengusap rambut putrinya sayang. "Kali ini, percayalah. Ayah takkan mengecewakanmu, Nak."

Putri Ofamur mengangguk puas dan kembali ke kamarnya dengan perasaan ringan. Ia sangat tak sabar menunggu sang ayah menepati janjinya yang lain.

"Apakah menurut Anda, Kekaisaran Alaska akan sudi berbesanan dengan kerajaan kita, Jenderal?"

"Maaf jika saya lancang, Yang Mulia. Apakah pertanyaan Anda berkaitan dengan hal yang telah Anda janjikan pada Tuan Putri Ofamur?"

"Ya. Dia menginginkan Putra Mahkota."

"Apakah Tuan Putri mencintai Putra Mahkota?"

"Semua orang begitu mengagumi Putra Mahkota dan menginginkannya meski hanya dijadikan sebagai selir. Putriku adalah salah satunya."

"Anda benar sekali, Yang Mulia. Tetapi semua orang pun tahu jika Putra Mahkota sangat mengagungkan sosok permaisurinya."

"Permaisuri khayalan? Bahkan sampai sekarang, Putra Mahkota tak dapat membuktikan ucapannya, Jenderal," cibir Raja Ocrisius.

Jenderal Alac membenarkannya dalam hatinya yang sakit namun tak berdarah saat mengetahui jika perempuan yang ia cintai dalam diam ternyata mengharapkan lelaki lain.

"Putra Mahkota terlalu menyia-nyiakan waktu untuk mencari sosok permaisuri khayalan. Ia bodoh karena mengabaikan para selirnya yang cantik jelita."

"Anda selalu benar, Yang Mulia."

Tanpa mereka sadari, entah sejak kapan Jenderal Theseus yang berdiri di belakang mereka mengepalkan tangan kuat penuh amarah. Telah dibantu tetapi malah menghina. Dasar medusa!

***

"Apakah seperti ini caramu menyiapkan istri Putra Mahkota?!" Bentakan Putri Carrissa lepas usai melihat hasil kinerja seorang pelayan baru yang terkenal pandai merias. Ia menatap dirinya di pantulan cermin dan kembali dikuasai emosi saat merasa tampilannya kali ini bak seorang perempuan penghibur. Ia pun menampar pipi pelayan tersebut. "Kau tak becus! Sangat mengecewakan!"

Permaisuriku~ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang