30. Dewi Harnum Meninggal (?)

4.2K 327 124
                                    

Didedikasikan untuk CiciLanEuy

***

“Sebagai Putra Mahkota Kekaisaran Alaksa, saya Pangeran Leonard de Zeuss mencabut gelar ‘Selir Kemuliaan’ pada Selir Anyelin Valentinian Augustus; putri dari Kaisar Konstantinus IX Augustus, pemimpin Dinasti Romawi Kuno dari Kekaisaran Byzantium dan memberikan gelar mulia tersebut kepada Selir Chleopatra Mahamarya Hatshepsut; putri dari Fir’aun Ramses II Amenemhatop Hatshepsut, pemimpin Dinasti Mesir Kuno dari Kefir’aunan Ptolemy Autelous dengan alasan pergantian jabatan di antara para selir saya.”

Dari balik tirai ruang rapat kekaisaran, Selir Anye mengerjap kecewa. Ia yakin jika alasan sebenarnya gelarnya dicabut adalah karena ia telah menghina sosok permaisuri tersohor tempo hari. Pangeran Leonard masih marah padanya, pikirnya.

“A-apa?” Selir Marya terkejut. Ini terlalu mendadak. Namun siap tak siap, ia dan Selir Anye berdiri, berjalan ke tengah ruang rapat di mana Pangeran Leonard berada. Lalu semuanya berjalan begitu saja.

Mulai dari Selir Anye melepas mahkota kebanggaan dari kepalanya tanpa riak dan memakaikannya pada Selir Marya, ralat … Selir Kamuliaan Marya. Selir Anye mundur selangkah saat Selir Kemuliaan Marya berikrar dengan lembut namun tegas.

“Sebagai Selir Kemuliaan Putra Mahkota yang baru, saya berjanji akan menjalankan hak dan kewajiban saya dengan baik dan takkan mengecewakan pihak manapun.”

“Saya mempercayai Anda.”

Hanya tiga suku kata namun Selir Kemuliaan Marya merasa sangat bahagia. “Terima kasih atas kepercayaan ini, Tuanku. Saya takkan pernah mengecewakan Anda.”

Pangeran Leonard mengangguk sebelum mendekati Selir Anye, berbisik di telinganya. “Orang yang telah menghina Permaisuriku tak pantas mendapat gelar mulia tersebut. Ini adalah peringatan pertama dan terakhir. Atau … Anda ingin saya pulangkan ke Konstantinopel, Selir Anye?”

Putri Carrissa berdecih dan membuang muka.

Selir Anye menggeleng panik. “Jangan, Tuanku. Maaf ….”

“Hm. Siapakah yang telah mengobati Anda?”

“Kaalillya. Pelayan dari Kerajaan Borealis, Tuanku.”

“Kerajaan Borealis,” gumam Pangeran Leonard dengan mata berkilat penuh tekad.

Di atas singgasananya, Kaisar Alardo pun memberikan ucapan selamat hingga para selir putranya kembali ke tempat semula, Pangeran Leonard tetap di tempat dan berujar, “Ada satu hal lagi, Baginda. Namun saya ingin hanya keluarga kekaisaran saja yang berada di sini.”

Kaisar Alardo mengernyit, tetapi tetap mengabulkan permintaan Putra Mahkota.

Dari balik tirai, Selir Sita tampak resah gelisah. Tangannya meremas sisi gaunnya erat. Hatinya berdentum keras akan perasaan takut. Ia berharap agar Pangeran Leonard tak membongkar aibnya. Meski itu mustahil.

“Bayi dalam kandungan Selir Sita bukan milik saya.”

Semua orang terkejut, kecuali Selir Kemuliaan Marya dan Selir Sita sendiri. Pangeran Leonard membuktikan ucapannya dengan menghadirkan Tabib Ann. Lalu saat wanita paruh baya tersebut membuka suara, semuanya tampak jelas. Bayi dalam kandungan Selir Sita yang baru berusia satu minggu tersebut bukanlah calon pewaris Kekaisaran Alaska. Pangeran Matias yang telah menduga sebelumnya, hanya tersenyum sinis.

Permaisuriku~ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang