Epilog

1.1K 130 14
                                    

Kelopak sakura bertebaran indah di udara. Seorang gadis kecil dengan rambut hitam tengah memandang indahnya sakura itu.

Nichirin dengan corak merah tersimpan rapi di pinggangnya. Mata gadis itu yang bagaikan api, berbinar-binar saat melihat indahnya kelopak sakura terjatuh ke dahinya.

"Hikari.." seseorang memanggilnya.

"Otou-Saannn~~~" gadis itu berlari ke pelukan ayahnya.

"Hup! Kau semakin berat saja ya.." Kyoujurou menggendong putrinya.

"Otou-san! Otou-san! Mitte mitteee!!!!! Kirei desu neee~~~~~" Hikari menunjuk pohon sakura didepan rumahnya.

"Kau benar.. Ibumu juga suka melihat pohon sakura saat dia kecil.."

"Okaa-San... Aku penasaran seperti apa wajahnya.." Hikari berpikir.

"Dia mirip sekali denganmu, Hikari.. Hanya saja matanya berwarna hitam.." jelas Kyoujurou.

"Waaah.. Berarti Okaa-San sangat cantik yaa.."

"Tentu saja.. Dia juga orang yang lembut dan berani.. Dia rela melindungi semua orang yang ia sayangi dan berkorban untuk kami semua.."

"Otou-San.. Kapan bunga Higanbana mekar???" tanya Hikari.

"Sebentar lagi.. Bersabar ya.."

"Um! Pasti! Bunga merah itu tak kalah cantik.. Aku sangat menantikan bunga itu mekar di halaman rumah.." Hikari tersenyum.

"Kau tahu, Hikari? Saat bunga itu mekar, kemungkinan ibumu ada di halaman rumah kita sedang menjaga bunga-bunga itu.."

"Y-Yang benar, Otou-San?! Selama ini ternyata Okaa-san ada disini?!"

"Sesungguhnya dia tidak pernah pergi, Hikari.. Dia selalu ada didalam hati kita.." Kyoujurou memeluk anaknya.

"Tapi tetap sajaa.. Aku penasaran dengan wajah Okaa-San.. Aku juga.. Ingin memeluk Okaa-San.." Hikari tertunduk.

"Kalau soal wajah ibumu, aku berani bersumpah dia sangat mirip denganmu.. Tunggulah hingga kau dewasa, kau akan mengetahuinya.. Karena wajahmu itu benar-benar jiplakan ibumu.." Kyoujurou memandang anaknya.

"Tapi, kalau soal memeluk ibumu aku tidak yakin.. Karena aku pun tidak berhasil memeluknya untuk yang terakhir kali.. Tapi, bisa saja ia datang ke mimpimu.. Dan memelukmu di mimpi.." lanjut Kyoujurou.

"Benarkah begitu?! Kalau begitu aku akan tidur sekarang!!"

"HAHAHAHAHA.. Ini masih pagi, Hikari.. Ditambah, kau belum latihan.."

"Aku sudah cukup mempelajari katana ini.. Lagipula, tidak ada iblis lagi didunia ini kan, Otou-San?" Hikari menggenggam nichirin miliknya.

"Entahlah.. Kita harus berjaga-jaga.. Bisa saja suatu saat iblis akan muncul lagi.."

"Apa tidak ada senjata lain? Aku sedikit bosan.." Hikari kembali menyimpan nichirinnya.

"Senjata lain ya.. Hmmm Ah! Ada.. Tunggu disini.." Kyoujurou menurunkan Hikari dari pangkuannya dan masuk ke rumah.

Kyoujurou mengambil busur dan panah milik Sora. Ia meneteskan air mata saat melihat senjata milik istrinya. Rasa rindu yang sekian lama Kyoujurou tahan, tidak bisa dibendung lagi.

Pria itu mengambil napas dalam dan perlahan menghembuskannya. Ia bersyukur masih memiliki buah hatinya dengan Sora.

"Hikari.. Jangan tinggalkan Otou-San ya.." gumam Kyoujurou.

Kyoujurou kembali ke teras rumahnya. Ia terkejut dengan tamu yang datang tiba-tiba.

"Giyuu, Shinobu?"

"Oh haloo!! Kami datang untuk berkunjung.." Shinobu melambaikan tangan pada Kyoujurou.

"Kami ingin melihat bunga itu mekar.. Bolehkah?" tanya Giyuu.

"Tentu saja boleh..." Kyoujurou senang teman lamanya berkunjung.

"Hikari, ini untukmu.." Shinobu memberikan sekotak kue manju untuk Hikari.

"Waaaa!!! Terimakasih.. Shinobu-Sama memang dewi pembawa kebahagiaan!!!" Hikari yang sangat menyukai kue manju berputar kegirangan.

"Serangga menyebalkan disebut dewi bukankah itu berlebihan?" ucap Giyuu.

"BLETAK!" Geta Shinobu mendarat tepat di dahi Giyuu.

"HAHAHAHAHA!!!" Kyoujurou tertawa lepas.

"Otou-San.. Mana senjatanya?" tanya Hikari.

"Oh! Ini... Senjata ini milik ibumu." Kyoujurou menyerahkan anak panah dan busur pada Hikari.

"Milik Okaa-San? Ini bagaimana cara pakainya?" Hikari mengambil satu anak panah dan manarik senar busur.

"Set!!!!" anak panah tertancap tepat di batang pohon sakura.

"UWOOOOH!!! Bagaimana bisa?!" Suara yang tidak asing di telinga Hikari.

"P-paman Zenitsu?!" ternyata Zenitsu juga berkunjung.

"Keponakanku yang cantik~ ternyata kamu belajar busur juga ya?" tanya Zenitsu.

"Tidak.. Ini pertama kali aku mencobanya.. Sebelumnya aku sama sekali belum pernah memegang busur.." Hikari kebingungan. Terlihat Shinobu, Giyuu, dan Kyoujurou yang juga takjub.

"Tanganku seperti bergerak sendiri.." lanjut Hikari.

"Sora? Apa kau yang melakukannya?" tanya Kyoujurou dalam hati.

Tiba-tiba angin lembut menerpa rambut semua orang. Angin itu juga membawa kelopak sakura yang gugur pergi. Kyoujurou tersenyum.

.
.
.
Esok hari pun tiba. Bunga Higanbana mekar dengan sempurna. Semua orang yang melihatnya terpana akan kecantikan bunga itu.

"Aku ingin bertemu dengan Okaa-San.." Ucap Hikari berkali-kali didalam hatinya.

Shinobu, Giyuu, dan Zenitsu kembali ke kediaman mereka setelah melihat keindahan bunga itu. Tinggal Kyoujurou dan Hikari yang berada di teras.

"Hikari, ayo masuk.." ajak Kyoujurou.

"Tidak, Otou-San.. Aku ingin disini.." Hikari terus memandangi bunga itu.

"Baiklah.. Aku akan memasakan sarapan.." Kyoujurou masuk ke dalam rumah.

Hikari masih berharap ibunya kembali pada keluarga kecil ini. Gadis itu terus menerus berdoa bahkan saat makan, saat berlatih, dan saat santai.

Tak sadar, langit mulai gelap. Bulan purnama bercahaya terang. Hikari dan Kyoujurou menatap bunga itu dari dekat.

Sinar bulan itu mengenai sekumpulan bunga Higanbana.

"Otou-San.. Itu apa?" Hikari menunjuk cahaya kecil yang beterbangan.

"Ah itu kunang ku---"

Cahaya itu bersatu dan menjadi sangat terang. Hikari dan Kyoujurou menutup mata mereka.

Sesosok wanita cantik muncul dari balik cahaya itu. Wanita itu sangat mirip dengan Hikari.

Mahkota dan pernak-pernik bunga di tubuh wanita itu menghilang berganti dengan kimono putih biasa.

"Kyou... Hikari... Aku kembali..."

"Sora.."

Sora mendekap suami dan anaknya erat. Air mata bersamaan keluar dari mata mereka.

"Okaa-San.." Hikari memeluk erat Sora.

"Akhirnya.. Kau kembali.." Kyoujurou mencium kening Sora.

"Aku tidak akan pergi lagi.. Kita akan bersama selamanya.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tamat


Yeyyy!!!!
Udah yah :v.. Authornya jangan digebukin :"v.. Apalagi di santet :"V
Dah happy ending kok :"V

Makasi banyak yang udah ngikutin cerita yang ngadet ngadet ini..

Sampai jumpa di karya author yang lain.. Babaaaay!!!

Kimetsu No Yaiba|| Akai Hana (Reader X Rengoku Kyoujurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang