Bab 37: Lautan Timur

47 6 0
                                    

“Yo Optimus, maaf membuatmu menunggu,” ucapku saat bertemu Optimus yang berdiri dipantai sembari memandang lautan dengan deburan ombaknya.

“Oh ... Kalian sudah kembali, selamat datang.”

Mendengar jawaban Optimus aku dan yang lainnya mengangguk.

“Ok, kami sudah dapat kapalnya. Karena ukurannya, kau tidak akan muat Optimus, jadi bisakah kau meniru bentuknya?”

“Itu hal mudah bagiku.”

Mendengar jawaban penuh kepastiannya diriku menghela nafas lega. Aku lalu mengeluarkan kapal dari Inventory.

Kami melihat kapal yang tiba-tiba muncul dilautan dangkal dekat pantai dengan bunyi debum dan ...

“Aduh ... Aduh ... Aduh ... Sial! Mataku kecipratan air laut, sial! Celine-sama, Heal! Beri saya Heal! Saya mohon!”

Aku hanya facepalm melihat Rangga mengusap-usap matanya dengan berlebihan. Celine yang berdiri agak jauh dari Rangga segera berjalan mendekat dan meng-cast heal untuk menyembuhkan mata Rangga yang kemasukan pasir serta air laut.

Mengabaikan Rangga, aku menatap Optimus. Dia mulai meng-copy bentuk kapal dan tidak lama kemudian satu lagi kapal dengan tipe yang sama tetapi dengan warna yang berbeda terparkir rapi berdampingan.

“Aku selesai, Fey,” lapor Optimus dalam bentuk kapalnya.

“Ok, semuanya kita naik lalu segera berangkat!” seruku menaiki Optimus dan menyimpan kembali kapal original kedalam Inventory.

““Yay!””

Dengan seruan bersemangat itu, Celine, Blue dan Rangga yang sudah sembuh matanya, melompat, naik ke-dek kapal, transformasi dari Optimus.

“Semuanya sudah naik?”

Aku mengangguk pada pertanyaan Optimus.

“Baiklah, berangkat!” ucap Optimus memberangkatkan dirinya untuk melintasi lautan timur.

「MIRACLE」

Seperti saat-saat aku mengarungi lautan Dusara, aku hanya terduduk termenung ditepian dek kapal sembari menunggu pancinganku mengait ikan.

Yah ... Bagaimanapun tidak banyak aktivitas yang bisa kulakukan saat berada dikapal. Palingan hanya memancing, memandangi lautan biru, menembak sihir ledakan secara acak, masak bersama dengan Celine atau malamnya ... Yah ... Uh-Ah-Uh-Ah dengan Celine, hehe ....

“Fey, radarku menangkap pergerakan mahkluk dengan ukuran luar biasa sedang bergerak dibawah kita. Dia bergerak di kedalaman sekitar 100 meter lebih, tepat dibawah kita!” peringat Optimus.

Mendengar itu, aku segera berdiri dan memasukkan peralatan pancingku ke Inventory.

“Semua waspada dan bersiap! Akan ada kemungkinan serangan dari mahkluk yang tidak dikenal!”

Usai berseru memperingatkan, aku segera menyebarkan [Magic Sense] milikku. Skill ini adalah skill yang kudapat secara tiba-tiba karena sering menyebarkan energi sihirku untuk merasakan lingkungan sekitar.

Walaupun tidak memiliki jangkauan sejauh radar sonar milik Optimus, kupikir ini cukup untuk segera bertindak saat aku merasakan musuh masuk dalam jangkauan sensor-ku.

“Dia datang! Targetnya tidak lain dan tidak bukan adalah kita, semua naik keatas!” seruku, segera terbang dengan [Fly] dan membidik musuh yang akan keluar dari air dengan Magical M1903 Springfield milikku.

Celine men-summon Angel yang berbentuk seperti full-plate armor bersayap dengan ukuran lebih dari 15 meter dan berdiri dibahu kanannya. Rangga yang cekatan, juga langsung naik kebahu angel lainnya.

Blue dan Optimus segera bertransformasi dan terbang dengan cara mereka masing-masing.

Tidak lama setelah kami semua naik keatas, bayangan hitam yang sangat-sangat besar naik kepermukaan. Jika kuperkirakan dari panjangnya saja bisa lebih dari 200 meter.

Aku yang akan langsung menembak begitu bayangan itu keluar dari dalam air, terperangah tidak percaya. Yang keluar dari air adalah seekor paus, seekor paus berwarna putih.

Jika yang keluar adalah paus beneran aku tidak akan terlalu terkejut, tetapi ini ... Ini adalah paus yang terbuat dari mesin. Dan dilihat dari bentuknya, paus mesin ini dibuat untuk transportasi atau malah untuk senjata perang karena ....

“Dia menembak! Semua berpencar!”

Ratusan misil kendali menembak dari paus itu, menargetkan kami.

“Sial!” kutukku jengkel sembari menembaki misil paus itu yang mengejarku.

Tidak berbeda dengan keadaanku, Celine yang menaiki Angel-nya bersama Rangga, melempari misil yang mengejar mereka dengan Tombak Cahaya yang dibuat dari sihir si-Angel bersama dengan Blue yang terbang di sekeliling Angel Celine, membantu menghalau misil dengan skill Fallen Feather.

Optimus yang dalam bentuk robotnya menembaki misil yang mendekat dengan beam biru dari lengan kanan yang telah berubah menjadi seperti moncong meriam.

Gelombang demi gelombang misil berdatangan seperti tidak ada habisnya.

“Sial! Jika terus begini kami tidak akan bisa menghalau beberapa gelombang selanjutnya karena mana kami habis,” gumamku sembari melihat bar mana milikku yang terus menurun.

“Feyn, mulut ikan itu terbuka!”

Mendengar teriakkan Celine aku segera mengalihkan perhatian ku pada mulut paus mesin itu yang perlahan terbuka.

“A-Apa?!”

Cut~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle: Age of ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang