Setelah menjatuhkan ketiga Gunner Orc, kami melanjutkan ke dalam reruntuhan ini.
"Ada Cahaya"
Kami sampai di ruangan besar, terdapat sebuah pesawat ruang angkasa didalam yang di jadikan markas oleh para orc.
Kami berjalan menuju pintu masuk pesawat ruang angkasa itu. Terdapat 2 penjaga di pintu masuk.
Aku menebas mati mereka lalu masuk.
• • •
Kami sudah menjelajah seluruh isi pesawat, kecuali ruang kemudi dan berhasil membunuh raja orc yang sedang tidur di sebuah ruangan di pesawat yang di jadikan ruang tahta nya.
"Bagaimana Tuan Fey?"
"Pintu ini... Di kunci?"
Aku menjawab dengan ragu pertanyaan Rangga karena aku sendiri tidak tahu pintu ini di kunci atau tidak.
"Coba Dobrak"
"Em..Oke"
Dang...
"Ugh... Tanganku"
Yah ... Pintu ini kuat bahkan Rangga tidak bisa mendobrak.
"Lihatlah bagaimana cara yang benar untuk mendobrak pintu"
"Huh.."
"Kau meragukanku?"
"Tidak"
Sialan jelas jelas wajahmu menunjukkan keraguan kepadaku.
"Lihat dan pelajari cara mendobrak pintu yang benar!"
Azure Flame
Api biru menyala di tanganku dan kulemparkan kepintu.
Pintu itu perlahan lahan meleleh karena kehebatan apiku ups... Api milik Rin.
Setelah beberapa menit pintu leleh bahkan tak meninggalkan debu.
"Beginilah cara yang benar mendobrak pintu"
"Che... Kau membakar pintunya bukan mendobraknya!"
"Heh.. dari pada memukul pintu tapi kesakitan"
Che.. Wajahnya mengkerut sepertinya aku tepat sasaran.
"Berhentilah bertangkar, ayo segera masuk! "
Kami segera masuk keruang kemudi. Ruangan ini tidak terlalu besar tetapi tidak terlalu kecil.
Setelah sekitar 10 menit kami meneliti ruangan ini, kami hanya menemukan satu chip agak berdebu dan sebuah laptop yang kehabisan daya.
"Ini... Apa? "
Celine bertanya dengan penasaran, aku tidak memedulikannya dan segera mengisi daya laptop dengan sihir.
Setelah selesai mengisi daya aku segera menyalakan laptop dan memasukkan chipnya.
"Hah... "
"Ada apa Fey? "
"Ada apa Tuan Fey? "
Aku tertegun sampai tidak mempedulikan pertanyaan Celine dan Rangga.
"Ini... Luar biasa"
Aku terkejut sekaligus senang melihat isi chip ini.
"Apa apa apa yang luar biasa? "
"Ya ya ya apa yang luar biasa tuan Fey? "
Mereka berdua sangat penasaran yah baiklah akan kujelaskan.
"Baiklah yang luar biasa adalah kita mendapat jackpot"
"Huh????? "
"Apa maksudmu? "
"begini, chip ini berisi tentang semua pengetahuan dari peradaban Gellos. Lalu reruntuhan ini adalah benteng terakhir peradaban Gellos tetapi, para orc menyerang benteng terakhir mereka, yang menyebabkan peradaban mereka selesai"
"lalu pesawat ini, pesawat ini adalah pesawat luar angkasa buatan peradaban Gellos model 6225P-63 dan ini adalah pesawat buatan terakhir peradaban Gellos"
"Kalian Mengerti? "
Che... Aku menjelaskan seperti seorang guru yang mengajar anak sd.
"Um.. Kami paham, tapi peradan gellos itu apa?"
"Ohh... Gellos adalah Peradaban manusia terkuat tetapi dihancurkan oleh aliansi beberapa peradaban berbagai ras dikarenakan peradaban gellos memiliki potensi untuk mengendalikan seluruh alam semesta"
"Jadi begitu.. "
"Umm.. Aku mengerti"
Aku mengganguk puas karena mereka mengerti tentang penjelasan ku.
"Ayo pergi masih ada lima ruangan lainnya yang belum di jelajahi bahkan oleh para orc. "
Kami turun dari pesawat dan menjelajahi ruangan yang terdekat dengan aula utama reruntuhan ini.
Setelah berjalan beberapa menit memasuki lorong bagian barat kami sampai di depan pintu masuk.
"Tuan Fey apakah kau akan membakar *uhuk* Maksudku mendobrak pintu lagi"
Che dia mengejekku. Aku menggelengkan kepala kepada Rangga.
"Emm.. Lalu bagaiman kita masuk selain membakar pintu ini? "
Celine bertanya dengan penasaran karena dia pikir satu satunya cara masuk pintu reruntuhan ini adalah dengan membakarnya.
"Lihat dan pelajari cara membuka pintu yang benar! "
Tch.. Rangga memutarkan matanya, si Alan dia meragukanku.
"Buka! "
Ding!!
Muncul hologram keyboard disamping pintu. Aku mengetik beberapa kalimat dan pintu terbuka.
Whosh...
And Cut~
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle: Age of Existence
Fantasy[DROP] [Fanfiction] [Sedang dalam proses Remake] Pergi ke Dunia Lain? Mungkin sebagian besar orang akan menyebutnya "Penghayal" atau semacamnya. Tapi, Percayalah Aku, Fey Satria. Mengalami kejadian "Pergi ke Dunia Lain" dengan ditemani Berkah Archa...