Aku merapal handseal water release, dan mengeluarkan naga air.
Naga air sepanjang 10 Meter dengan lebar 6 meter muncul dari ketidaan.
Aku memerintah naga air untuk membasmi para undead.
Lalu, aku menggunakan System Call Aerial Element,dan di tangan kananku, tepatnya di kelima jari tangan kananku, muncul bulatan kecil berwarna biru pucat .
Lalu aku mengarahkan aerial element ke para undead, Dan muncul gelombang angin yang menghempaskan semua undead yang ada disekitarku.
Aku menggunakan trace dan menciptakan beberapa ratus senjata, dan menghujani para undead dengan senjata yang kubuat.
Aku segera melesat menuju Bos para undead yang berdiri disebelah naga berwarna hitam.
Naga hitam itu adalah Black Wyvern. Black wyvern biasanya memiliki rank B-A,karena mereka memiliki kekuatan sebagai naga. Wyvern bukan naga murni, tetapi masih dikategorikan sebagai naga.
Black Wyvern memiliki element kegelapan yang sangat cocok jika dipasangkan dengan para necromancer, warlock, atau kelas yang memiliki afiliasi dengan element kegelapan.
Saat aku bergegas menuju sang necromancer atau bos para undead, black wyvern bergegas terbang menuju arahku.
Black wyvern segera menyerangku dengan nafas kegelapan, yang menyebabkan debuff blind.aku berguling kesamping untuk menghindari nafas kegelapan.
Lalu aku menarik keluar silver snake, dan menebas menuju leher black wyvern.
Black wyvern tidak tinggal diam saat lehernya akan ditebas, dia menganyunkan cakarnya untuk menahan tebasanku.
Saat tebasanku ditahan aku segera melakukan merapal handseal water release dan enyemburkan bola air menuju arah kepala black wyvern.
Black wyvern yang tidak bisa menghindar hanya bisa pasrah kepalanya terkena bola air.
Dia terhuyung huyung karena efek dari bola airku. Aku segera memanfaatkan celah ini dan mengeluarkan teknik pedang yang bernama Sword Draw.
Sword draw melintas melewati leher black wyvern dan, kepala black wyvern putus dari lehernya dengan darah terus keluar.
Aku segera mengalihkan penglihatanku menuju Sang necromancer.
Sang necromancer kelihatannya terkejut karena peliharaannya terbunuh.
Aku tidak melewatkan kesempatan ini dan melesat menuju necromancer.
Necromancer yang telah pulih dari keterkejutan nya segera memerintahkan para undead untuk menghalangiku.
Aku merilis kekuatan azure flame dan mengalirkannya kebilah silver snake. Bilah silver snake segera terbakar api berwarna biru.
Aku menebaskan silver snake di udara kosong lalu, muncul gelombang tebasan yang terbakar api biru menuju para undead yang menghalangiku.
Para undead langsung lenyap saat bersentuhan dengan gelombang tebasanku.
Necromancer yang melihat itu segera panik karena undead undeadnya tidak bisa menghalangi ku.
Ia segera merapal mantra untuk menyerangku, ia membuat bola api yang berwarna ungu dan melemparkan nya padaku.
Aku yang melihat bola api hitam menuju arahku segera menebas bola api itu menjadi dua.
Necromacer yang melihat serangannya tidak berguna segera merapal mantra lagi.
Selama aku melesat menuju necromancer, berbagai serangan berbasis sihir hitam menghujani ku.
Aku menghindari semua dan segera mencapai necromancer. Aku menebaskan silver snake yang dialiri api biru dari atas kebawah menuju necromancer.
Necromancer tidak diam saja dia segera menahannya dengan staff sihirnya.
Saat menghadang tebasanku yang berlapis api biru, staff necromacer itu Seger terpotong seperti tahu dan terbakar api biru.
Necromacer segera membuangnya dan melancarkan tinjuan kearah dadaku.
Aku menahan tinjuan necromancer dengan tangan kiriku. Lalu menusukkan silver snake kejantung necromancer.
Necromancer segera berhenti bernafas dan terbakar menjadi abu.
Para kesatria dan petualang yang melihat necromacer meninggal segera semangat mereka kembali.
Sedangkan para undead yang kehilangan tuannya segera mematung dan tidak melakukan apapun.
Para petualang dan kesatria segera melenyapkan sisa undead.
Desa lute yang mendapat serangan necromancer segera aman.semua orang bersorak karena serangan sudah selesai.
~And Cut
Yahoo please vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle: Age of Existence
Fantasy[DROP] [Fanfiction] [Sedang dalam proses Remake] Pergi ke Dunia Lain? Mungkin sebagian besar orang akan menyebutnya "Penghayal" atau semacamnya. Tapi, Percayalah Aku, Fey Satria. Mengalami kejadian "Pergi ke Dunia Lain" dengan ditemani Berkah Archa...