13

445 67 8
                                    

vote!

comment!

jangan dibaca aja yaa :)

makasih.

back to story.

***
2 tahun yang lalu.

"Ibuuu!" Panggil seorang gadis kecil berumur 3 tahun. Gadis itu sedang berada di sebuah taman bunga, dan terdapat banyak mainan di sekitarnya.

"Apa sayang? Kenapa kau berteriak?" Seorang wanita menghampiri anaknya.

"Ibu? Aku lapar, bisa kah aku makan sekarang?" Ujar gadis kecil itu dengan melas, sembari memegang perutnya.

"Oh, peri kecil ibu sedang lapar. Apa kau kehabisan bensin setelah memainkan semua ini?" Ujar wanita itu dengan ekspresi dramatis yang ia buat.

"Oh, kemari sayang. Kita akan makan, ayahmu juga sudah menunggu" Wanita itu merentangkan tangannya, membuat gadis kecil itu pun menghampiri dan naik ke gendongan ibunya.

Kini mereka berjalan ke dalam rumahnya untuk makan di ruang makan. Terdapat seorang pria berumur sekitar 24 tahun, duduk di kursi tengah meja makan sebagai tanda kepala keluarga.

"Hai, ayah!?" Ujar Gadis kecil itu dengan suara gemasnya.

Ayahnya yang fokus menatap laptop di depannya itu pun terfokus pada sang anak. "Hei, Ginny anak ayah"

Pria itu menutup laptopnya. "Bensinmu sudah habis, huh?"

Gadis kecil bernama Ginny itupun langsung murung. "Kenapa ibu dan ayah sama saja? Kalian menanyakan hal yang sama padaku" Ginny semakin murung.

"Noah, kau tidak boleh ikut - ikutan! Yang boleh mengatakan itu hanya aku. Hanya aku!" Ujar wanita itu pada suaminya.

"Oh, jadi ayah harus meminta maaf pada siapa sekarang? Ginny peri kecil ayah? Atau Ibundahara Alice?" Ujar Noah menatap Ginny dengan gemas.

Wanita bernama Alice itupun terkekeh kecil melihat tingkah laku suaminya. Sedangkan Ginny ia menatap sang ayah dengan bibirnya yang masih mencibir.

"Ke-kenapa a-ayah memanggil i-ibu, Ibundahara?" Ujar Ginny terbata - bata karena isak tangisnya.

"Karena ibumu serba bisa, dia bisa masak, bisa bersihin rumah dan... "Noah mendekati telinga Ginny. "Memberi kita uang" Bisiknya pada Ginny. Namun Alice masih bisa mendengar.

Alice sontak memukuli lengan Noah dengan centong nasi. "Tidur di luar malam ini!" Ancam Alice.

Noah membelalakkan matanya. "Oh peri kecil, bisa kah kau bantu ayah mu saat ini" Noah menatap murung pada Ginny.

Kini Ginny tertawa melihat ekspresi ayahnya yang konyol. "Ayah sangat lucu"

"Makanan sudah jadi!" Ujar Alice, sembari merapikan meja makan dan menaruh piring di depan Ginny dan Noah.

Alice duduk di dekat Noah. "Ginny? Kau mau bundahara suapkan atau ayahero yang menyuapmu?" Tanya Alice, sembari menekan kata 'ayahero'.

Ginny sedikit berpikir, sembari memperhatikan kedua orangtua nya. "Aku ingin disuapi ayahero" Ujar Ginny dengan gemas.

Alice dan Noah saling memandang, lalu mereka tertawa bahagia bersama.

***
Noah memegang sebuah foto yang di dalam fotonya terdapat fotonya, Alice dan juga Ginny saat umur 3 tahun. Mereka bertiga tampak saling memeluk, dan Ginny berada di antaranya.

𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 [𝐟𝐢𝐯𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐫𝐞𝐞𝐯𝐞𝐬] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang