17

384 61 5
                                    

Ntar malam atau besok pagi, aku bakalan spam update. Tungguin ya.

***
Flashback.

Diego berlari ke arah kamarnya dengan masih menggunakan baju seragam academy dan celana hijau untuk misi. Sedangkan Allison dan Alice baru saja berlari turun dari tangga menggunakan pakaian serba hijau. Semuanya akan menjalankan misi lagi, terkecuali Vanya.

"Oh no, my hair" Gumam Alice. Ia ingin mengepang rambutnya, namun ia tidak bisa melakukannya sendiri. "Five! Cepat bantu aku!" Sorak Alice pada Five.

"Come on, Luther!" Ujar Allison berlari ke kamarnya. Keduanya belum memakai topeng domino.

"Bagaimana Umbrella Academy akan jadi pencegah kejahatan yang efektif jika kita tidak bisa meninggalkan rumah untuk misi?" Ujar Sir Reginald yang sedang berjalan di lorong memperhatikan seluruh anak - anaknya. "Datanglah, Nak!" Sir Reginald menepuk - nepuk tangannya, sembari bersorak.

Luther datang dari belakang Reginald dengan berlari menuju kamar. "Yes, sir"

Kamar Allison. Ia terus membolak balikkan seluruh raknya, dan membuang barang - barang. "Topeng dominoku tak ketemu" Ujarnya dengan kesal, ia berjalan ke arah pintu.

"Oh, mom" Ujarnya ketika melihat Grace berdiri di ambang pintu, sembari memegang topeng. "Aku butuh perhatian setelah misi yang lalu" Grace memberikan topeng itu pada Allison.

"Thanks, mom" Ujar Allison, setelah itu ia berlari keluar kamar.

Grace pun kembali berjalan keluar kamar Allison, beralih ke kamar Luther. Ia melihat Luther sedang melakukan push up.  "Ready go?" Ujar Grace. Luther hanya mengacungkan jempolnya.

Grace kembali berjalan ke kamar lain. Ia melihat Vanya sedang memainkan biolanya. "Sound beautiful, one" Ujarnya pada Vanya.

Vanya menatap Grace tanpa menghenti kan biolanya. "Thanks, mom"

Grace kembali berjalan, ia menghampiri kamar Klaus. Terlihat Klaus sedang meloncat - loncat di atas kasur, dengan sebuah obor api yang menyala. "Oh, Klaus" Dengan cepat Grace memasuki kamar Klaus dan mematikan api dengan kain basah. "Thank you, mother"

"Putra akan jadi putra" Gumam Grace, sembari menggelengkan kepalanya.

Bugh! Alice tak sengaja menabrak Ben dengan kekuatan lari cepatnya.

"Aw! Alice, kau harus hati - hati menggunakan kekuatanmu"Ujar Ben sembari mengelus kepalanya yang baru saja beradu dengan kepala Alice.

Sama halnya dengan Alice, ia juga mengelus kepalanya. "Rambutku sangat kusut, jadi aku tidak melihatmu"

"Tidak ada hubungannya, Alice"Ujar Ben.

Grace menghampiri Alice dan Ben. "Kalian baik - baik saja?" Tanya Alice.

Alice dan Ben menoleh ke Grace. "Mom, ini macet" Ujar Ben sembari menunjukkan resleting bajunya.

Dengan cepat Grace langsung memperbaiki resleting baju Ben.

"Hanya macet, kau bahkan bisa minta tolong pada yang lain" Gerutu Alice.

"Shut up, bad runner" Cibir Ben pada Alice.

Alice menatap tajam pada Ben, walaupun Ben tidak akan melihatnya karena mereka sudah memakai topeng.

"Selesai" Ben langsung berlari setelah resleting bajunya sudah benar.

"Guys, waiting for me"

Grace beralih pada Alice yang sedang bersusah payah mengatur rambutnya. "Mau ibu tolong?" Tanya Grace.

𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 [𝐟𝐢𝐯𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐫𝐞𝐞𝐯𝐞𝐬] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang