***
Setelah makan, Alice dan Allison berniat untuk pergi berbelanja keperluan. Kini mereka sedang menuruni tangga apartement, dan melewati apartement Vanya."Apa Vanya di rumah?" Tanya Allison. Mereka berhenti berjalan tepat di depan apartement Vanya.
"Sepertinya begitu, pintunya terbuka"Ujar Alice.
"Sebaiknya kita ajak saja dia, sambil mengucapkan maafku"Usul Allison.
Alice mengangguk. "Boleh, ya sudah ayo kita masuk"
Allison dan Alice memasuki kamar apartement Vanya, tampak sunyi dan sedikit gelap. "Vanya?" Panggil Allison.
"Vanya?!"
Allison menaruh tasnya diatas meja makan Vanya, tak sengaja ia melihat seorang lelaki di dapur Vanya. Allison menarik tangan Alice untuk bersembunyi.
"Why?"
"Ada seseorang" Bisik Allison.
Alice sedikit mengintip dari balik tembok. Benar saja, ada seorang lelaki di dapur.
Ketika seorang lelaki itu melewati Allison dan Alice, dengan cepat Allison menendang betis lelaki itu hingga terjatuh.
"Apa yang kau lakukan?"Ujar Alice.
"Allison?" Ujar Lelaki itu.
Alice mengernyit bingung.
"Tunggu, Leonard?" Ujar Allison. "Maaf"
"Ku pikir kau... "Allison membenarkan posisi berdirinya, lalu melihat seluruh isi ruangan. "Dimana Vanya?"
"Dia latihan" Leonard berdiri, tak sengaja ia melihat Alice berdiri di samping Allison.
"Hai anak kecil? Siapa namamu?" ujar Leonard dengan genit, ia ingin memegang pipi Alice.
Alice menepis kasar tangan Leonard. "Jangan sentuh aku! Dan jangan sebut aku anak kecil!"Ujar Alice dengan kesal.
Allison mendesah kasar. "Bagaimana kau bisa di sini?" Tanya Allison pada Leonard.
"Dia meninggalkan kunci di rumahku, aku hanya ingin mengembalikannya. Maaf jika menakutimu"Ujarnya dengan sedikit ragu.
Alice menyipitkan matanya, ia bisa melihat lelaki ini bingung dan takut. "Kenapa kau bisa berada di dalam apartement Vanya?"
Leonard menatap Alice dengan aneh, ia mendekati Alice. "Sedikit memalukan, aku butuh toilet" Bisiknya di dekat Alice.
Alice menjauh mundur dari Leonard. "Tidak perlu mendekat!" Ujar Alice dengan kesal, lagi.
Leonard sedikit menyeringai. "Jika boleh aku bertanya, kenapa kalian disini?"
"Apa?" Allison mengernyit.
"Tidak, hanya dari yang ku dengar. Kau tak ingin berurusan lagi dengan Vanya kemarin, jadi aku hanya penasaran"Ujar nya dengan gelagapan dan gugup.
"Kenapa jadi kau yang mengurusi?"Ujar Allison dengan instens.
Hening.
"Kau benar, mungkin tidak. Senang bertemu dengan kalian, apalagi denganmu anak kecil" Ujarnya menatap Alice dengan aneh, lagi.
Alice bergidik ngeri.
"Aku hanya ingin mengantar kunci ini pada Vanya" Sambungnya.
"Kau tahu? Aku akan mengantarnya" Allison mengambil kunci Vanya dari tangan Leonard.
"Okay, senang bertemu dengan kalian" Ujarnya dengan sedikit gugup, lalu pergi keluar apartement.
"Dia sedikit aneh, dan menakutkan"Ujar Alice.
***
Disisi lain, Five baru saja berteleportasi ke mobil seorang dokter setelah dokter itu memasukkan anjingnya ke mobil dan ia pun masuk."Astaga" Dokter itu terkejut saat tiba - tiba ada Five di mobilnya.
Dengan cepat Five mengeluarkan pisau kecil, lalu mendekatkan pisau itu ke leher Lance, seakan ingin memotong lehernya.
"Satu kesempatan saja untukmu" Ujar Five dengan penekanan.
"Satu kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi di lab!" Gertak Five dengan amarahnya.
"Aku membuat alat prostetis untuk pasien palsu. Aku menagih perusahaan asuransi dan menjualnya di pasar ilegal"Ujar Lance dengan gemetar dan takut.
"Bola mata juga?" Tegas Five.
"Ya, itu yang terlaris"Ujar Lance dengan gemetar. "Maksudku, mereka juga menjual serabi. A..aku punya daftar sekitar 20 pembeli yang menunggu" Sambungnya, kali ini ia semakin bergetar dan gugup.
"Nomor seri yang ku ceritakan... "Ujar Five. Matanya masih menatap tajam mata Lance, rahangnya juga mengeras ketika sedang marah.
"Bisa jadi sudah terjual. Ya, tak tercatat"
"Aku butuh daftarnya, Lance. Nama dan nomor, sekarang juga!" Gertak Five, lagi. Dan juga ia meninggikan suaranya di akhir ucapan. Ia semakin mendekatkan pisau runcingnya ke leher Lance.
"Aku tak punya, bukan aku yang bawa daftarnya. Satu satunya salinan ada di brankas lab"Ujar Lance semakin gemetar, saat ujung pisau Five menyentuh lehernya.
"Kalau begitu, jalankan mobilnya. Karena kita akan kesana"Ujar Five, sembari menjauh dan membenarkan posisi duduknya.
"Oke" Lance menghidupkan mesin mobilnya, lalu melaju dengan cepat.
***
"Bagaimana? Apa kalian sudah menemukan wanita itu?" Ujar seorang wanita."Belum Mrs. Millie, tapi kami menemukan seorang anak remaja di umbrella academy. Ia sangat mirip dengan yang kau maksud" Ujar Chacha.
"Saudaranya juga memanggil nama yang sama, seperti yang kau tunjukkan" Sambungnya.
Millie bobby brown yang merupakan keponakan dari atasan mereka itu berdiri.
"Anak kecil? Bagaimana bisa?" Ujar Millie.
"Kami tidak tahu, yang pasti dia sama seperti saudaranya Five. Mereka sama - sama menjadi anak kecil" Ujar Hazel.
"Apa mungkin mereka sama? Atau kekuatan mereka sama?" Gumamnya, sembari berpikir.
"Bagaimana Miss? Apa kami akan melanjutkan tugas kami?" Tanya Chacha.
"Lanjutkan! Aku akan menghubungi seseorang" Ujar Millie, sembari mengambil ponselnya.
Panggilan tersambung.
"Halo, Teman. Aku butuh bantuanmu"
"..."
"Kau masih ingat Alice Hargreeves? Wanita pujaan hatimu dulu"
"..."
"Iya, apa kau masih menyukainya?"
"..."
"Bagus, aku ingin kau membantuku"
"..."
"Temui dia dan bantu aku untuk menangkapnya"
"..."
"Itu bukan urusanmu. Lakukan saja! Maka kau akan mendapatkan apa yang kau mau"
"..."
"Baiklah"
Panggilan terputus oleh Millie. Ia kembali menatap kedua anak buah bibi nya.
"Kalian bisa istirahat sebentar, dan pastikan Klaus tidak kabur"Ujar Millie.
"Baik nyonya"Ujar Hazel dan Chacha, lalu pergi.
Millie menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi dengan santai, sembari tersenyum menyeringai.
"Aku tidak sabar menyaksikannya"
***
hai? ada yang kangen ga nih?
gimana nilai rapor? aman?
Happy reading ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 [𝐟𝐢𝐯𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐫𝐞𝐞𝐯𝐞𝐬]
أدب المراهقين"Jika boleh, aku akan menjadi ayah baru Ginny" "Apa? Kau serius Five?" "Y.. ya" Cerita dan tokoh hanya pemilik penulis komik aslinya, sedangkan cerita dan tokoh tambahan berdasarkan pikiran author wattpad. Cerita ini hanya untuk hiburan dan memperla...