"Iya dong. Iya banget. Iya juga. Terserah deh mau iya-iya apalagi. Pokoknya yang penting jawabannya Iya. Lo suka sama gue."
-Asa____
"Jadi Ar lo mau cerita apaan?" Tanya Bang Alan tiba-tiba.
"Bim sono ceritain." Bimo yang mendengar itu lantas mengangguk. Kasusnya emang sedikit berat untuk diceritakan ke temannya. Tapi mau gimana lagi. Dia juga butuh saran sebenernya.
"Jadi gini," Bang Bimo menjeda sejenak ucapannya. "Tetangga gue yang rumahnya didepan gue pas punya anak cewe. Nah si anak cewe ini jarang banget keluar. Seumur hidupnya dia home schooling. Kebetulan dia seumuran sama Asa, jadi ya tahun ini harusnya dia kuliah. Tetangga gue juga itu baru pindah kek nya pas gue SMP kelas 3 deh. Lupa-lupa inget gue "
"Bentar-bentar.. Cewe? Loh bang, dia yang nggak sengaja simpangan sama kita pas bulan lalu kumpul di rumah lo itu kan ya?" Ucap Aldan memotong pembicaraan Bang Bimo. Kebiasaan.
"Iya, cewe yang lo kata cantiknya kayak surga neraka," Jangan tanya Bang Bimo ataupun Asa, dia juga nggak tahu maksud Aldan ngomong gitu. Bahasa dia memang beda sama manusia kebanyakan.
"Nah terus gimana Bim?" Tanya Bang Ayi penasaran.
"Gue nggak begitu jelas masalahnya gimana, soalnya keluarga dia itu tertutup banget. Yang gue denger sih si cewe ini punya gangguan mental karena pernah dilecehin," Semua yang mendengar itu sontak melebarkan mata, tentu saja kecuali Bang Arsa yang sudah tahu jalan ceritanya. "Kasian sebenernya, dia juga sekampus sama kita. Jurusan Seni Rupa."
"Lo punya fotonya nggak? Kali aja gue hapal dia. Gue, Bang Ayi sama Bang Abil kan sefakultas." Ucap Doni dengan pergerakan sedikit mendekat kearah Bang Bimo.
"Nggak ada, gue kayaknya hampir nggak percaya kalo dia punya sosmed," Bang Bimo menghela napas panjang. "Emang sebegitu ansos-nya dia."
"Terus lo mau bantu dia?" Tanya Bang Alan ke Bimo.
"Iya, gue dimintain tolong sama mamanya. Karena kata mamanya si cewe ini naksir sama gue, gue juga nggak tahu bener apa nggak." Lagi-lagi semua yang mendengar itu membuka mulut mereka kaget.
"DEMI APA?!" Okay, sifat lebay Asa kumat.
"Mom nyuruh gue buat bantu. Kalo nggak semua fasilitas gue dia sita. Anjing." Bang Bimo, kasian sekali dirimu.
"Gimana Bang Ar? Lo kan Psikolog." Tanya Kevin kearah Bang Arsa. Semua orang kini fokus ke Bang Arsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa | Seventeen
Fanfiction"PAKSA HATI LO BUAT NGGAK JATUH CINTA SAMA GUE!" Rasa sesak menjalar, tapi dengan semampuku tahan. Ingin rasanya balik berteriak. 'Aku juga kalo bisa milih nggak bakalan mau jatuh cinta sama si manufaktur patah hati.' Tapi sayang, kata itu cuma men...